NasDem: Tiga Partai Koalisi Merah Putih Merapat  

Reporter

Jumat, 19 September 2014 20:45 WIB

Juru bicara Koalisi Merah Putih, Tantowi Yahya (ketiga kiri) bersama para sekretaris jenderal partai anggota koalisi memberikan keterangan kepada wartawan di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, 21 Agustus 2014. Koalisi Merah Putih mengakui keputusan Mahkamah Konstitusi yang menolak seluruh gugatan Prabowo-Hatta terkait perselisihan hasil pemilu presiden dan wakil presiden 2014. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai NasDem Akbar Faizal meyakini tiga partai anggota Koalisi Merah Putih akan bergabung mendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Bergabungnya tiga partai itu akan dilakukan sebelum pelantikan pemerintahan Jokowi-JK. Namun Akbar menolak menyebut tiga nama partai itu. (Baca : Calon Menteri Jokowi-JK Wajib Teken Kontrak)

"Pokoknya tiga partai, lebih cepat, lebih bagus," ujar Akbar ketika ditemui di Rumah Transisi, Jumat, 19 September 2014. Ketika ditanya tiga partai itu adalah Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, dan Partai Persatuan Pembangunan, Akbar tetap bergeming sambil menjawab, "Pokoknya tiga partai." (Baca: Chatib Diperkirakan Bertahan dalam Kabinet Jokowi)

Rapat Kerja Nasional Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dibuka hari ini di Semarang. Selain mengundang partai pendukung Jokowi-JK, seperti NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Hati Nurani Rakyat, serta Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, perhelatan itu juga dihadiri PAN dan PPP, yang disinyalkan bakal merapat. (Baca: Jokowi Pilih Menkeu Konservatif, tapi Ekspansif)

Soal alasan bergabungnya partai baru ini, Akbar mengatakan tak terkait dengan posisi menteri. Alasan utama, ujar dia, adalah partai tersebut juga ingin membangun Indonesia ke depan. Sebagai politikus NasDem, dia juga tak khawatir jatah menteri untuk partainya berkurang bila anggota Koalisi Merah Putih ada yang bergabung.

"Tak takut, ini untuk bangsa ke depan," tutur Akbar. Dia pun mengaku tak tahu menteri bidang apa yang akan diterima NasDem. Menurut dia, kabinet dan menteri merupakan wewenang Jokowi-JK.

SUNDARI

Berita Terpopuler
Jokowi Kaget Biaya Perjalanan Pemerintah Rp 30 T
Ring Satu Jokowi Ramai-ramai Ajukan Nama Menteri
Pemerintah SBY Akan Sahkan 20 Daerah Otonomi Baru
Emas Masa Lalu Diangkut dari Situs 'Kapal Emas'
Chatib Diperkirakan Bertahan dalam Kabinet Jokowi
Timnas U-23 Nantikan Laga Bergengsi






Berita terkait

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

7 hari lalu

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

Upaya Koalisi Prabowo merangkul rival politiknya dalam pemilihan presiden seperti PKB dan Partai Nasdem, berbahaya bagi demokrasi.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Ogah Komentar Soal Aliran Dana Rp 40,1 Juta ke Partai NasDem

44 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo Ogah Komentar Soal Aliran Dana Rp 40,1 Juta ke Partai NasDem

JPU KPK dalam dakwaannya menyatakan bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menggunakan uang sebesar Rp 40.123.500 untuk kepentingan NasDem.

Baca Selengkapnya

Istilah Efek Ekor Jas dalam Pemilu, Bagaimana Terjadi Anomali di Pemilu 2024?

45 hari lalu

Istilah Efek Ekor Jas dalam Pemilu, Bagaimana Terjadi Anomali di Pemilu 2024?

Dalam konteks Pemilu, efek ekor jas mengacu ke bagaimana keputusan pemilih pada satu posisi pemilihan bisa pengaruhi hasil dari posisi pemilihan lain.

Baca Selengkapnya

Ketua NasDem Malaysia Balik Menuding PPLN Kuala Lumpur Lobi Partai Politik untuk Menambah Pemilih KSK

45 hari lalu

Ketua NasDem Malaysia Balik Menuding PPLN Kuala Lumpur Lobi Partai Politik untuk Menambah Pemilih KSK

Ketua Partai NasDem Malaysia Tengku Adnan mengatakan usulan menambah jumlah pemilih Kotak Suara Keliling atau KSK datang dari PPLN Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Nasdem Tunggu Instruksi Surya Paloh untuk Gulirkan Hak Angket

57 hari lalu

Nasdem Tunggu Instruksi Surya Paloh untuk Gulirkan Hak Angket

Fraksi Partai Nasdem belum mendapatkan instruksi dari Ketua Umum Surya Paloh untuk menandatangani persetujuan hak angket.

Baca Selengkapnya

Dinamika Politik Setelah Surya Paloh Diundang Presiden Jokowi pada Pekan Lalu

26 Februari 2024

Dinamika Politik Setelah Surya Paloh Diundang Presiden Jokowi pada Pekan Lalu

Pengamat politik Ujang Komarudin menilai pertemuan Jokowi dan Surya Paloh bukan sekadar silaturahmi biasa.

Baca Selengkapnya

Prediksi Pertarungan Suara Partai di DPR yang Pro dan Kontra Hak Angket Pilpres 2024

22 Februari 2024

Prediksi Pertarungan Suara Partai di DPR yang Pro dan Kontra Hak Angket Pilpres 2024

Jika DPR tidak siap untuk menggunakan hak angket dugaan kecurangan, capres Ganjar Pranowo akan mendorong penggunaan hak interpelasi atau rapat kerja.

Baca Selengkapnya

Status Jokowi di PDIP, Ganjar Pranowo: Formalitasnya Masih Kader

1 Desember 2023

Status Jokowi di PDIP, Ganjar Pranowo: Formalitasnya Masih Kader

Ganjar mengatakan sikap Jokowi sebagai kader PDIP akan dilihat kembali hadir atau tidaknya pada Hari Ulang Tahun PDIP pada 10 Januari 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya

Ganjar Mulai Sadar Tak Didukung Jokowi Sejak Ramai Gugatan di MK

1 Desember 2023

Ganjar Mulai Sadar Tak Didukung Jokowi Sejak Ramai Gugatan di MK

"Kalau prosesnya saya kira mulai kelihatan agak berbeda waktu ramai di MK saja," kata Ganjar.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Komitmennya Terhadap Lingkungan Sudah Sejak Kuliah

23 November 2023

Anies Baswedan Sebut Komitmennya Terhadap Lingkungan Sudah Sejak Kuliah

Anies Baswedan menyatakan dirinya sudah berkecimpung dengan isu soal lingkungan sejak masih berkuliah.

Baca Selengkapnya