Juru bicara Koalisi Merah Putih, Tantowi Yahya (ketiga kiri) bersama para sekretaris jenderal partai anggota koalisi memberikan keterangan kepada wartawan di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, 21 Agustus 2014. Koalisi Merah Putih mengakui keputusan Mahkamah Konstitusi yang menolak seluruh gugatan Prabowo-Hatta terkait perselisihan hasil pemilu presiden dan wakil presiden 2014. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai NasDem Akbar Faizal meyakini tiga partai anggota Koalisi Merah Putih akan bergabung mendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Bergabungnya tiga partai itu akan dilakukan sebelum pelantikan pemerintahan Jokowi-JK. Namun Akbar menolak menyebut tiga nama partai itu. (Baca : Calon Menteri Jokowi-JK Wajib Teken Kontrak)
"Pokoknya tiga partai, lebih cepat, lebih bagus," ujar Akbar ketika ditemui di Rumah Transisi, Jumat, 19 September 2014. Ketika ditanya tiga partai itu adalah Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, dan Partai Persatuan Pembangunan, Akbar tetap bergeming sambil menjawab, "Pokoknya tiga partai." (Baca: Chatib Diperkirakan Bertahan dalam KabinetJokowi)
Rapat Kerja Nasional Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dibuka hari ini di Semarang. Selain mengundang partai pendukung Jokowi-JK, seperti NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Hati Nurani Rakyat, serta Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, perhelatan itu juga dihadiri PAN dan PPP, yang disinyalkan bakal merapat. (Baca: Jokowi Pilih Menkeu Konservatif, tapi Ekspansif)
Soal alasan bergabungnya partai baru ini, Akbar mengatakan tak terkait dengan posisi menteri. Alasan utama, ujar dia, adalah partai tersebut juga ingin membangun Indonesia ke depan. Sebagai politikus NasDem, dia juga tak khawatir jatah menteri untuk partainya berkurang bila anggota Koalisi Merah Putih ada yang bergabung.
"Tak takut, ini untuk bangsa ke depan," tutur Akbar. Dia pun mengaku tak tahu menteri bidang apa yang akan diterima NasDem. Menurut dia, kabinet dan menteri merupakan wewenang Jokowi-JK.