Selama 2014, Polda Riau Tangkap 233 Pembakar Hutan  

Reporter

Kamis, 18 September 2014 11:36 WIB

TEMPO/ Wahyu Setiawan

TEMPO.CO, Pekanbaru - Kepolisian Daerah Riau telah menangkap 233 pembakar hutan, 116 di antaranya ditangkap pada masa darurat asap Februari-April 2014. Sedangkan 117 orang ditangkap pada masa pemulihan April-September 2014.

Menurut Kepala Bidang Humas Polda Riau Ajun Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo, para pelaku sudah menjalani pemeriksaan dan ditetapkan sebagai tersangka dengan 138 berkas perkara. “Sebagian tersangka sudah dijatuhi vonis oleh pengadilan,” kata Guntur, Kamis, 18 September 2014. (Baca: Titik Api di Riau Makin Banyak)

Guntur menjelaskan, Rabu, 17 September 2014, aparat Polres Indragiri Hilir kembali menangkap empat pelaku. Mereka diciduk di lokasi kebakaran seluas 12 hektare di Dusun Semaram, Desa Sekayan, Kecamatan Kemuning. Kini, mereka ditahan di Markas Polres Indragiri Hilir untuk menjalani pemeriksaan.

Empat pelaku itu adalah Rudi Panjaitan, 30 tahun, Benget Manungkalit (39), Mitron Nababan (44), dan Lambok Lubis (31). Semuanya merupakan warga Dusun Semaram. Polisi menyita barang bukti berupa satu buah mancis, satu unit mesin kompresor beserta selang, dan dua buah jeriken.

Menurut Guntur, polisi telah berbuat maksimal dalam penindakan dan penegakan hukum berkaitan dengan kasus kebakaran hutan dan lahan. Namun penanganannya tidak bisa diserahkan sepenuhnya kepada kepolisian. Selain itu, diperlukan peran serta pemerintah dan pegiat lingkungan, terutama untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat agar tidak membakar lahan saat membuka perkebunan.

“Semua pihak harus bersinergi. Sebab, membakar lahan ini sudah menjadi kebiasaan masyarakat untuk membuka perkebunan,” ujar Guntur. (Baca: Kebakaran Hanguskan 629 Hektare Hutan Kalteng)

Kebakaran hutan dan lahan memicu kabut asap kembali mengepung Riau. Hasil pantauan satelit Tera dan Aqua dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan pada Rabu, 17 September 2014 terdapat 284 titik api di Sumatera. Sebanyak 17 titik di antaranya di Indragiri Hilir, Riau. Kabut asap di Riau lebih dominan merupakan kiriman dari Sumatera Selatan dan Jambi, yang saat ini memiliki banyak titik api. (Baca: Hotspot di Sumatera Selatan Terus Bertambah)

RIYAN NOFITRA







Baca juga:
Ini Daftar Kandidat Kuat Pengisi Kabinet Jokowi
Bimbim Slank Demen Bila Ahok Marah
Jokowi Siapkan 2 Pos Menteri untuk Partai KMP
Koin Logam 5.200 SM Ditemukan di Gunung Padang
Artidjo: Luthfi Lakukan Korupsi Politik







Advertising
Advertising

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

8 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

16 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

41 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

44 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

46 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

46 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

46 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

47 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

51 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

58 hari lalu

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya