TEMPO.CO , Surakarta: Ketua Forum Rektor Indonesia Ravik Karsidi menyambut positif rencana Presiden terpilih Joko Widodo membentuk Kementerian Pendidikan Tinggi dan Riset dan Teknologi. Namun, Ravik meminta segera ada kejelasan ihwal nasib lembaga riset di bawah koordinasi Kementerian Riset dan Teknologi seperti LIPI Llembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi), dan BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional).
Pada 15 September lalu, Joko Widodo mengumumkan struktur kabinetnya. Salah satu kementerian baru adalah Kementerian Pendidikan Tinggi dan Riset dan Teknologi. Kementerian ini merupakan penggabungan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dengan Kementerian Riset dan Teknologi setelah Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dipisahkan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Menurut Ravik, dengan penggabungan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dengan Kementerian Riset dan Teknologi, nasib lembaga riset di bawah Kementerian Riset dan Teknologi belum diketahui. Karena itu, Ravik meminta kepastian soal struktur Kementerian Pendidikan Tinggi dan Riset yang baru.
Meski meminta kejelasan soal status lembaga riset seperti LIPI dan BPPT, Ravik menyambut baik dibentuknya Kementerian Pendidikan Tinggi dan Riset.
Dengan penggabungan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan Kementerian Riset dan Teknologi, Ravik menganggap perguruan tinggi akan berlomba-lomba melakukan riset dan mengaplikasikannya. “Seperti di UNS, sejak 4 tahun lalu kami menjalin kerjasama dengan industri untuk mewujudkan hasil riset. Juga mulai mengurus hak kekayaan intelektual,” katanya.