Berkas Tak Lengkap, Permohonan Kubu Emron Tertunda  

Reporter

Editor

Budi Riza

Senin, 15 September 2014 21:07 WIB

M. Romahurmuziy dan Emron Pangkapi. ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Dirjen Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Harkristuti Harkrisnowo mengatakan pihaknya masih menunggu kelengkapan administrasi kubu Emron Pangkapi cs terkait dengan permohon perubahan susunan kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan.

"Kami masih menunggu kelengkapan dokumen akta notaris," kata Harkristuti saat ditemui di gedung Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Senin, 15 September 2014.

Harkristuti mengatakan persyaratan tersebut sesuai dengan undang-undang partai politik Nomor 2 Tahun 2012 Pasal 3 dan 5 yang menyatakan proses dokumen administrasi kepengurusan partai harus melalui akta notaris. (Baca: PPP Tetap di Koalisi Merah Putih)

Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat PPP Romahurmuziy mengatakan akan segera melengkapi persyaratan administrasi yang belum lengkap. "Akan segera kami lengkapi," kata dia.

Romahurmuziy mengajukan permohonan perubahan susunan partai ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia perihal pelengseran Suryadharma Ali sebagai ketua umum dan pengangkatan Emron Pangkapi sebagai ketua umum partai berlambang Kabah tersebut.

"Keputusan rapimnas telah mengukuhkan Wakil Ketua Umum Emron Pangkapi sebagai ketua umum DPP," kata Romi. (Baca: Kantor PPP Dikuasai Kubu SDA, Sekjen: Kita Bangsa Beradab)

Emron menggantikan Suryadharma Ali yang sebelumnya dipecat dari posisi ketua umum, saat rapat pimpinan harian di kantor DPP PPP, Jakarta Pusat, pada 9 September lalu. Tidak menerima keputusan itu, Suryadharma kemudian memecat 15 kader PPP yang dinilai terlibat dalam pemberhentiannya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PPPP Lukman Hakim Saifuddin menilai pemecatan Suryadharma Ali dari jabatannya sebagai ketua umum sudah sesuai aturan Anggaran Dasar/Rumah Tangga partai.

"Sudah sesuai acuan AD/ART partai," kata Lukman. Lukman mengatakan langkah tersebut diambil untuk kepentingan kehormatan partai. (Baca: Rapimnas PPP Dukung Pemecatan Suryadharma Ali)

Harkristuti mengatakan jika kubu Suryadharma Ali juga memohon adanya perubahan kepengurusan partai, maka yang akan menjadi acuan untuk merumuskan adalah AD/RT partai. "Kami akan memeriksa lagi AD/RT PPP," kata Harkristuti.

Adapun Harkristuti belum bisa memastikan kapan proses perubahan kepengurusan ini dapat selesai. Dia mengatakan pihaknya baru bisa memproses permintaan kubu Emron cs jika telah melengkapi semua persyaratan administrasi.

"Semua tergantung Pak Romi kapan menyerahkan berkas kekurangannya, kami hanya menunggu," kata dia.

Ahad kemarin, pengurus PPP di bawah pimpinan pelaksana tugas Emron Pangkapi menggelar rapat pimpinan nasional III di Hotel Aryaduta. Rapat dihadiri 29 pengurus DPW dan 35 dari 54 pengurus
pusat.

Selain konsolidasi kepengurusan baru, rapimnas juga menyiapkan pelaksanaan mukernas yang akan digelar 23-24 September nanti. Sedangkan muktamar akan dilakukan awal 2015 nanti.
DEVY ERNIS



Terpopuler
Ahok Minta Lulung Diam, tapi Ada Syaratnya
SBY Bingung Disalahkan Soal RUU Pilkada
Suryadharma: Ketua PPP Mendatang Harus ke Prabowo
Pilkada Langsung Boros? Ini Bantahannya
Menelisik Pengurusan Pelat Nomor Cantik Mobil Mewah

Berita terkait

PPP Ajukan Gugatan PHPU ke MK: Sebut Hilang Suara di Sejumlah Dapil dan Keyakinan Sandiaga Uno

39 hari lalu

PPP Ajukan Gugatan PHPU ke MK: Sebut Hilang Suara di Sejumlah Dapil dan Keyakinan Sandiaga Uno

PPP resmi mendaftarkan PHPU ke MK. Berikut pernyataan Ketua DPP PPP Achmad Baidowi dan keyakinan Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Alasan PPP Belum Bersikap soal Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024

42 hari lalu

Alasan PPP Belum Bersikap soal Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024

Partai Persatuan Pembangunan menyatakan masih fokus untuk mencermati perolehan suara yang ditengarai terdapat selisih hasil.

Baca Selengkapnya

Partai Persatuan Pembangunan Tidak Lolos Ambang Batas Parlemen

42 hari lalu

Partai Persatuan Pembangunan Tidak Lolos Ambang Batas Parlemen

Partai Persatuan Pembangunan tidak lolos syarat ambang batas parlemen sebesar 4 persen. Mengapa bisa terjadi?

Baca Selengkapnya

PPP Sebut Hak Angket Pemilu Cuma Wacana di DPR

42 hari lalu

PPP Sebut Hak Angket Pemilu Cuma Wacana di DPR

Ketua Fraksi PPP Amir Uksara mengatakan belum ada pergerakan untuk menggulirkan hak angket di DPR.

Baca Selengkapnya

UGM dan UI 'Jewer' Lagi Jokowi dengan 3 Poin Kampus Menggugat dan 7 Pokok Seruan Salemba

46 hari lalu

UGM dan UI 'Jewer' Lagi Jokowi dengan 3 Poin Kampus Menggugat dan 7 Pokok Seruan Salemba

UGM dan UI kembali "menjewer" Jokowi Terbaru adalah Kampus Menggugat dan Seruan Salemba, Berikut poin-poin tuntutan mereka.

Baca Selengkapnya

Aksi Guru Besar dan Sivitas Akademika Disebut Partisan, Ini Kemarahan Prof Harkristuti Harkrisnowo dan Prof Koentjoro

12 Februari 2024

Aksi Guru Besar dan Sivitas Akademika Disebut Partisan, Ini Kemarahan Prof Harkristuti Harkrisnowo dan Prof Koentjoro

Prof Harkristuti Harkrisnowo dan Prof Koentjoro marah ketika ada pihak termasuk dari istana sebut gerakan guru besar dan disebut partisan.

Baca Selengkapnya

Harkristuti Harkrisnowo Bersama Guru Besar dan Sivitas Akademika UI Kritik Jokowi, Ini Profil Ketua DGB UI

3 Februari 2024

Harkristuti Harkrisnowo Bersama Guru Besar dan Sivitas Akademika UI Kritik Jokowi, Ini Profil Ketua DGB UI

Ketua Dewan Guru Besar UI Harkristuti Harkrisnowo dan sivitas akademika UI prihatin terhadap hancurnya tatanan hukum dan demokrasi jelang Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Sivitas Akademika dan Guru Besar "Jewer" Jokowi, dari Kampus Mana Saja?

3 Februari 2024

Ramai-ramai Sivitas Akademika dan Guru Besar "Jewer" Jokowi, dari Kampus Mana Saja?

Presiden Jokowi ramai dikritik civitas akademika dan guru besar dari sejumlah perguruan tinggi. Berikut catatan lengkap dari kampus-kampus ini.

Baca Selengkapnya

Para Guru Besar UGM dan UI Turun Gunung Beri Peringatan Keras kepada Jokowi

3 Februari 2024

Para Guru Besar UGM dan UI Turun Gunung Beri Peringatan Keras kepada Jokowi

Preside Jokowi dapat teguran keras dari sivitas akademika dan guru besar UGM dan UI. Ini profil Koentjoro dan Harkristuti Harkrisnowo.

Baca Selengkapnya

Sivitas Akademika UI Sampaikan Sikap dan Keresahan Menjelang Pemilu 2024

2 Februari 2024

Sivitas Akademika UI Sampaikan Sikap dan Keresahan Menjelang Pemilu 2024

Menurut Harkristuti, sivitas akademika UI prihatin atas hancurnya tatanan hukum dan demokrasi.

Baca Selengkapnya