Bukan Turki, 4 WNA yang Ditangkap Asal Turkistan

Reporter

Minggu, 14 September 2014 21:10 WIB

Densus 88 menggiring warga negara asing asal Turki terduga Teroris yang terlibat Jaringan Islamic State o Iraq and Syiriah (ISIS) di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, 14 September. Keempat terduga terorisdiamankan ke Markas Korps Brimob Kelapa Dua, Depok. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Indonesia menyatakan bahwa 4 warga negara asing yang ditangkap di Poso Sabtu, 13 September 2014, bukan berasal dari Turki. "Mereka berkewarganegaraan Turkistan," Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Markas Besar Kepolisian, Inspektur Jenderal Ronny Frengky Sompie ketika dihubungi Tempo, Ahad malam, 14 September 2014.

Turkistan merupakan salah satu region di Asia Tengah dengan penduduk yang memiliki Bahasa Turkic. Wilayah yang berada di bawah Tiongkok tersebut tak berbatasan langsung dengan Turki, karena posisi geografisnya berjauhan. (Baca: Diduga Terkait ISIS, Polisi Tangkap 4 WNA di Poso)

"Dapat disimpulkan mereka menggunakan paspor Turki palsu," ujar Ronny. Sebelumnya, dari keempat WNA yang ditangkap terdapat satu orang yang membawa paspor Turki. Paspor tersebut, tutur Ronny, yang dijadikan asumsi awal ihwal asal-usul keempat WNA itu ketika ditangkap kemarin.

Empat WNA itu, Ronny menambahkan, hingga kini masih diperiksa secara intensif oleh tim Detasemen Khusus Antiteror 88 Polri. Merela diperiksa di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok. Sedangkan tiga WNI yang juga ditangkap bersama mereka menjalani pemeriksaan di Poso.

"Pemeriksaan sedikit terkendala oleh bahasa," kata Ronny. Polri masih menyelidiki motif kedatangan 4 orang WNA itu ke Indonesia. Di lain pihak, polisi yang sudah mengetahui bahwa ketiga WNI yang lain adalah anggota Mujahidin Timur, sedang menyelidiki rekam jejak mereka.

Ketujuh orang yang diduga anggota ISIS dan Mujahidin Timur tersebut berhasil ditangkap kemarin. "Mereka sudah diikuti sejak sehari sebelumnya oleh Densus," kata Ronny. Mereka ditangkap saat akan pergi ke gunung di wilayah Poso, Sulawesi Tengah.

ANDI RUSLI


Terpopuler:
7 Serangan Ahok yang Bikin Lulung Geram
Alvin Lie: PAN Didirikan untuk Kedaulatan Rakyat
Densus 88 Tangkap Empat Warga Asing di Poso
Costa Hat-trick, Chelsea Bungkam Swansea City 4-2
Hasil Pertandingan Liga Primer Inggris

Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

19 jam lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

20 jam lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

2 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

2 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

2 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

3 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

3 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

3 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya