Pakar Hukum: Ahok Lahir dari Pilkada Langsung

Reporter

Minggu, 14 September 2014 10:48 WIB

Bupati Belitung Timur, Basuki Tjahaja Purnama atau yang biasa disapa Ahok, berpose pada sesi pemotretan untuk Tokoh yang Mengubah Indonesia 2006 Majalah Tempo di Jakarta, 19 Desember 2006. dok. TEMPO/ Hendra Suhara

TEMPO.CO, Jakarta - Rencana pemerintah dan DPR merevisi sistem pemilihan kepala daerah secara langsung, menuai protes dari sejumlah kalangan. Revisi dilakukan karena pilkada langsung menimbulkan konflik horizontal di masyarakat. (Baca: Warga Ibu Kota Juga Tolak Pilkada Lewat DPRD)

Menurut ahli hukum tata negara, Refly Harun, sistem pilkada langsung harus didukung. Dia mengatakan kepala-kepala daerah berprestasi di Indonesia, justru muncul karena adanya pilkada langsung. "Kalau tidak dengan pilkada langsung, bagaimana mungkin orang-orang seperti Ahok, Risma, dan Ridwan Kamil bisa jadi pemimpin?" kata Refly. (Baca: Aksi Dukung Pilkada Langsung Menular ke Lima Kota)

Ahok, atau Basuki Tjahja Purnama adalah Wakil Gubernur DKI Jakarta yang diusung Partai Gerindra. Adapun Risma Tri Harini, adalah Wali Kota Surabaya dari PDI Perjuangan. Sedangkan Ridwan Kamil merupakan Wali Kota Bandung dari Partai Gerindra. Ketiganya dinilai memiliki rekam jejak yang bagus dan berhasil memimpin daerah masing-masing. (Baca: Pilkada Serentak, Begini Gambaran Praktiknya)

DPR saat ini sedang membahas Rancangan Undang-Undang Pilkada yang akan disahkan pada 25 September mendatang. Enam fraksi dari Partai Gerindra, Demokrat, PKS, Golkar, PAN, dan PPP mendukung pilkada dikembalikan ke tangan DPRD. Pilkada langsung yang telah berjalan sepuluh tahun dianggap boros dan memicu konflik horizontal. Sikap para anggota Dewan ini menuai penolakan dari masyarakat.

Hal ini dibantah oleh Maskuridin Hafidz, dari Jaringan Pendidikan Pemilih. "Tidak benar konflik horizontal di masyarakat tinggi akibat adanya pilkada langsung. Buktinya 90 persen berjalan damai," katanya, Ahad, 14 September 2014.

Sikap fraksi-fraksi tersebut, kata Maskuridin, adalah permainan politik tingkat tinggi yang akan membuat demokrasi Indonesia berjalan mundur. Memilih pemimpin semestinya menjadi hak konstitusional rakyat yang dilindungi oleh negara.

MOYANG KASIH DEWIMERDEKA

Berita Terpopuler

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

2 jam lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

6 jam lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

3 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

4 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

7 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

9 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

38 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

38 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

52 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

56 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya