Panitia Kantongi 11 Calon Kuat Pimpinan KPK  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Sabtu, 13 September 2014 15:16 WIB

Warga membaca surat berkas pendaftaran dirinya dalam seleksi calon pimpinan KPK periode 2014-2018 di gedung Kemenkumham, Jakarta, 3 September 2014. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi mengumumkan sebelas kandidat yang lolos dalam tahap seleksi akhir pemeriksaan makalah. Kesebelas orang itu merupakan hasil penyaringan 59 kandidat yang diseleksi pada Kamis, 11 September 2014.

"Kesebelas nama itu terdiri atas beberapa orang dengan latar belakang dan profesi," kata juru bicara Pansel, Imam Prasodjo, di Hotel Manhattan, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu, 13 September 2014. "Dan akan diajukan untuk tahap selanjutnya. (Baca: Pansel KPK Umumkan Hasil Seleksi Makalah Hari Ini)

Sebanyak 59 kandidat pimpinan KPK mengerjakan dua jenis makalah, yaitu biodata yang mencakup informasi pribadi dan kompetensi yang mencakup studi kasus. Makalah kompetensi dikerjakan langsung selama empat jam pada saat penyerahan makalah biodata yang dibuat sebelumnya.

Pansel membuka pendaftaran calon pengganti Busyro Muqoddas yang habis masa jabatannya sebagai komisioner KPK pada Desember 2014. Pansel awalnya menerima berkas 104 calon, termasuk milik Busyro. Seusai seleksi administrasi, tersaring 64 calon yang dapat ikut seleksi makalah. Dalam seleksi ini, lima orang tidak datang, sehingga dianggap gugur. (Baca:Seleksi Pimpinan KPK,Informasi Masyarakat Ditunggu)

Kesebelas kandidat itu berasal dari tujuh unsur profesi, yakni pensiunan pegawai negeri sipil empat orang; wartawan, legislator, dan dosen masing-masing satu; serta dua dari pihak swasta dan dua dari lembaga negara.

Namun Imam enggan menyebutkan nama sebelas kandidat tersebut. Ia akan membeberkan nama-nama itu pada 15 September 2014 atau Senin pekan depan. "Aturannya seperti itu. Kami saat ini hanya mengumumkan jumlah kandidat yang lolos," ujarnya. (Baca: Busyro Kembali Mendaftar ke Pansel KPK)

Pengumuman nama kandidat akan dipublikasikan di salah satu media cetak nasional. Pada 15 September 2014 pukul 00.00 WIB, seperti waktu pengumuman sebelumnya, Pansel akan menghubungi media cetak itu. "Pansel tidak punya uang. Kami mencari media yang memberi diskon."

REZA ADITYA




Berita Lainnya:
Golkar Cium Kejanggalan di Balik Mundurnya Ahok
Kepala Daerah Pendukung Prabowo Membelot
Gerindra: Ahok Kader Salah Asuhan
5 Juta Username dan Password Gmail Bocor

Berita terkait

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

2 jam lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

8 jam lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

16 jam lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya

16 jam lalu

KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya

Dua rutan KPK, Rutan Pomdam Jaya Guntur dan Rutan Puspomal, dihentikan aktivitasnya buntut 66 pegawai dipecat karena pungli

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

19 jam lalu

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak mengatakan penyidikan dan penyelidikan kasus korupsi tetap berjalan di tengah konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho

Baca Selengkapnya

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

19 jam lalu

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menegaskan tidak ada intervensi dari Mabes Polri dalam kasus eks Wamenkumham Eddy Hiariej

Baca Selengkapnya

Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD

22 jam lalu

Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD

KPK memeriksa 15 ASN untuk mendalami keterlibatan Bupati Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor dalam dugaan korupsi di BPPD Kabupaten Sidoarjo

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

1 hari lalu

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak membantah ada tekanan dari Mabes Polri sehingga belum menerbitkan sprindik baru untuk Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

1 hari lalu

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

KPK akan menyempurnakan proses administrasi sebelum menerbitkan sprindik baru untuk eks Wamenkumham Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

1 hari lalu

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK memprioritaskan lima program unggulan untuk mencegah korupsi di daerah.

Baca Selengkapnya