TEMPO Interaktif, Lhokseumawe:Seorang personil TNI, Prajurit Dua Marinir Jumario, tewas tertembak dan Sersan Kepala Marinir Yohanes, mengalami luka tembak saat terjadi baku peluru dengan pihak Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Desa Ulee Titi Matang Anoe, Kecamatan Senundon, Aceh Utara, Jumat (6/5) pukul 09.00 pagi. Dalam insiden itu, dari kelompok GAM -- dua orang yang bernama samaran Rimueng dan Thailan tewas, dan seorang bernama samaran Buris, mengalami luka tembak. Seorang anggota GAM dikabarlan berhasil meloloskan diri.Prada (Mar) Jumario sudah dipulangkan ke daerah asalnya di Cilacap, Jawa Tengah dengan menggunakan Helikopter TNI AL setelah upacara pelepasan jenazah di landasan heli KP3, Lhokseumawe jam 3 sore. Sedangkan Serka (Mar) Yohanes yang mengalami luka tembak, hingga berita diturunkan masih dirawat secara intensif di RS TNI AD Lhokseumawe. Wakil Panglima Komando Operasi TNI, Brigjen Suroyo Gino yang bertindak selaku inspektur upacara pelepasan jenazah mengatakan, gugurnya Prajurit Jumario saat menjalankan tugas operasi secara maksimal untuk mengamankan masyarakat dari gangguan keamanan. Dan itu merupakan tugas yang sangat mulia, kata Suroyo.Usai melepas jenazah, kepada wartawan Suroyo menyebut, peristiwa tersebut terjadi saat pasukan TNI dari Armada Marinir 7, melakukan patroli rutin untuk pengaman di kawasan Ulee Titi Matang Anoe. Ketika hendak pulang, tanpa disadari, Pasukan TNI berkekuatan 4 regu ini bertemu dengan pasukan GAM secara frontal. Akibatnya, pertempuran sengit selama 15 menit tidak dapat dihindari. Imran MA