TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Suami-istri yang bekerja sebagai penjaga kebun buah naga di Jalan Batu 12, Mantin, Seremban, negara bagian Negeri Sembilan, Malaysia, ditemukan tewas dengan luka di bagian wajah dan kepala. Kedua orang ini adalah tenaga kerja Indonesia ilegal asal Lombok, Nusa Tenggara Barat. Jasad pria diidentifikasi bernama Masykur.
"Korban ditemukan oleh pemilik kebun. Kasus ini sedang ditangani polisi Malaysia," kata Atase Kepolisian di KBRI Kuala Lumpur Komisaris Besar Aby Nursetyanto, Jumat, 12 September 2014. (Baca juga: Lima TKI Tewas Akibat Kapal Tenggelam di Malaysia)
Si istri yang sedang mengandung ditemukan tewas di depan pemondokan kecil yang biasa digunakan sebagai tempat istirahat, sedangkan sang suami ditemukan meninggal di dalam pemondokan. Keduanya tewas dengan kondisi kepala berlumur darah.
Aby menambahkan, korban yang berusia sekitar 30 tahun ini diduga dipukul dengan benda tumpul pada bagian kepala. Jasad kedua korban masih berada di Hospital Tuanku Jaafar, Seremban. "Hari ini akan dilakukan post mortem terhadap kedua jasad itu," katanya.
Polisi, kata dia, telah meminta keterangan dari keluarga korban yang juga bekerja di Malaysia dan dua majikan korban. "Namun, polisi belum mau mengungkapkan kasus ini. Masih dalam tahap pengumpulan data dan penyelidikan," ujarnya.
Kedutaan Besar Indonesia sedang membantu mencari keluarga di Indonesia dan di Malaysia. Selain itu, Kedutaan akan membantu proses hukum dengan memfasilitasi pemulangan jenazah korban yang tak memiliki dokumen. (Baca juga: TKI Tewas Mengenaskan di Selangor, Malaysia)
Jasad korban ditemukan majikannya, Tan Chong Kok, 44 tahun, pada Kamis lalu sekitar pukul 12.30. Saat itu, Chong bersama istrinya akan mengambil buah naga yang habis dipetik. Namun, setelah berkali-kali membunyikan klakson mobil, keduanya tidak juga muncul. "Ketika kami masuk ke ladang menemukan keduanya sudah tak bernyawa," ujar Chong Kok.
