Ini Trik Bima Arya Agar Biaya Kampanye Murah  

Reporter

Editor

Budi Riza

Jumat, 12 September 2014 06:56 WIB

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto meninggalkan kantor KPK usai melaporkan harta kekayaannya di Jakarta, 14 Juli 2014. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta: Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan pemilihan kepala daerah tidak harus mahal. Dia mengkritik alasan yang digunakan partai-partai Koalisi Merah Putih agar pilkada dilakukan secara tidak langsung atau melalui Dewan Perwakilan Rakyat Derah (DPRD).

Arya menyampaikan pernyataan ini sebagai penolakan pilkada melalui DPRD, seusai menghadiri rapat koordinasi luar biasa Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) dan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) di Hotel Sahid, Jakarta, Kamis, 11 September 2014.

Arya menceritakan pengalamannya ketika terpilih sebagai wali kota Bogor dari Partai Amanat Nasional. Banyak yang menasihatinya bahwa jika ingin mengikuti pemilihan wali kota, maka dia harus mengeluarkan uang sampai Rp 20 miliar.

"Waktu kemudian mencatat, ongkos yang saya keluarkan tidak sampai setengahnya, (hanya menghabiskan) sekitar lima miliar rupiah," kata dia. (Baca: Akbar: Pilkada oleh DPRD Hemat Rp 40 Triliun)

"Jadi kalau bilang pilkada langsung itu mahal, itu tergantung dari strateginya. Dari awal saya mempersiapkan diri. Saya menginap di rumah warga dua tahun sebelum pilkada, 2-3 hari seminggu. Capek memang, tapi murah," kata dia. "Tapi kalau mau nyalon, baru 3 bulan sebelumnya kampanye, itu yang membuat mahal."

Menurut doktor ilmu politik dari Australia National University ini cara yang dilakukannya ini adalah untuk mendekatkan diri kepada rakyat, tidur di rumah penduduk, dan berinteraksi langsung dengan rakyat. Menurut Arya, cara-cara ini lebih efektif dalam kampanye, dan dapat menghemat biaya. (Baca: Gerindra Pertanyakan Survei Pilkada Langsung)

Arya yang merupakan kader Partai Amanat Nasional dan menjadi Wali Kota Bogor untuk periode 2014-2019 ini juga mengatakan dia siap diberikan sanksi oleh partai atas sikapnya ini. "Ya insya Allah gak sampai dipecatlah. Karena saya ikut mendirikan partai ini," katanya. Arya berharap ada proses dialog internal partai terlebih dulu, baik mengenai pandangannya yang berbeda dengan pendirian PAN yang mendukung pilkada oleh DPRD, maupun jika ada sanksi yang diberikan. (Baca: Pemerintah Tidak Akan Tarik RUU Pilkada)

Dukungannya untuk menolak pilkada melalui DPRD ini karena ingin memperjuangkan hak-hak warga untuk berpartisipasi dalam politik. "Karena yang kita butuhkan bukan hanya dipimpin atau dipilih. Kita kita butuh rakyat untuk mengawal kita. Pemilih saya itu saya ingat agar saya dapat menuntaskan janji-janji saya dengan mereka. Kalau tidak dekat dan tidak ingat dengan warga, dan hanya dengan elite, saya khawatir amanah itu tidak tertunaikan," kata Arya.

RIDHO JUN PRASETYO

Terpopuler:
Prabowo Legowo Ahok Keluar dari Gerindra
Surya Paloh Ditanyakan Soal Ahok dan RUU Pilkada
Jokowi Janji Akan Cukur Biaya Rapat Rp 18 Triliun
Jokowi-JK Pakai Mobil Lama, SBY-Boediono?
Gerakan Save Ahok Ramai di Twitter

Berita terkait

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

1 hari lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

6 hari lalu

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan dirinya siap maju di Pilkada 2024 setelah mendapat arahan dari Ketum PAN, tapi...

Baca Selengkapnya

Respons KPU dan Ketum PAN soal Gugatan PDIP di PTUN

6 hari lalu

Respons KPU dan Ketum PAN soal Gugatan PDIP di PTUN

KPU dan Ketum PAN Zulkifli Hasan menanggapi gugatan PDIP di PTUN terkait pencalonan Gibran di Pilpres 2024. Begini kata mereka.

Baca Selengkapnya

Profil Zita Anjani, Putri Ketum PAN yang Didorong Berduet dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta

18 hari lalu

Profil Zita Anjani, Putri Ketum PAN yang Didorong Berduet dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta

Zita Anjani didorong berduet dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta. Berikut profil putri Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan itu.

Baca Selengkapnya

Riwayat Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Tempat Deklarasi Golkar-PAN Dukung Prabowo

17 Agustus 2023

Riwayat Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Tempat Deklarasi Golkar-PAN Dukung Prabowo

Museum Perumusan Naskah Proklamasi memiliki riwayat panjang, selain menjadi tempat deklarasi Golkar dan PAN mendukung Prabowo. Ini riwayatnya.

Baca Selengkapnya

Deklarasi Dukung Prabowo di Museum Proklamasi: Disesalkan PDIP, Dilaporkan MPMI ke Bawaslu

17 Agustus 2023

Deklarasi Dukung Prabowo di Museum Proklamasi: Disesalkan PDIP, Dilaporkan MPMI ke Bawaslu

PDIP menilai deklarasi Golkar-PAN dukung Prabowo di Museum Perumusan Naskah Proklamasi tidak etis. Museum bagian dari tempat sakral.

Baca Selengkapnya

Romahurmuziy PPP: KIB Bisa Lanjut Jika Golkar dan PAN juga Usung Ganjar Pranowo

17 Juni 2023

Romahurmuziy PPP: KIB Bisa Lanjut Jika Golkar dan PAN juga Usung Ganjar Pranowo

Romahurmuziy mengatakan Koalisi Indonesia Bersatu tak mungkin mengusung capres sendiri karena PPP sudah menjatuhkan pilihan ke Ganjar Pranowo.

Baca Selengkapnya

Megawati Ungkap Disodorkan Banyak Sosok Cawapres dan Ganjar Petugas Partai

3 Juni 2023

Megawati Ungkap Disodorkan Banyak Sosok Cawapres dan Ganjar Petugas Partai

Megawati menyinggung sosok cawapres yang banyak disodorkan kepada dirinya, termasuk Ganjar sebagai petugas partai.

Baca Selengkapnya

PAN di Antara Pilihan Capres: Ganjar, Prabowo atau Airlangga

3 Juni 2023

PAN di Antara Pilihan Capres: Ganjar, Prabowo atau Airlangga

PAN belum menjatuhkan pilihan terhadap Ganjar sebagai capres 2024. PAN masih punya opsi lain, yakni Prabowo dan Airlangga.

Baca Selengkapnya

Hasto PDIP Sebut Megawati Konsisten Berhubungan Baik dengan PAN

2 Juni 2023

Hasto PDIP Sebut Megawati Konsisten Berhubungan Baik dengan PAN

Sementara yang lain baru mendekat ke PDIP.

Baca Selengkapnya