Gubernur Riau Akui Sering Diajak WW ke Jakarta  

Reporter

Editor

Zed abidien

Kamis, 11 September 2014 20:00 WIB

Anas Maamun beri penjelasan kepada media terkait dugaan kasus pelecehan seksual di Hotel Sultan, Jakarta, 11 September 2014. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Riau Annas Maamun yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap WW, anak mantan anggota DPRD Riau Soemardi Taher, mengatakan WW sering mengajaknya ke Jakarta.

"Berkali-kali dia ajak saya ke Jakarta, setiap ketemu," ujar Annas Maamun di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Selatan, pada Kamis, 11 September 2014.

Ajakan pertama diawali saat pertemuan pada bulan April 2014. Saat itu, menurut Annas, WW datang menemuinya untuk menyerahkan uang sebesar Rp 2 juta. Annas merasa perbuatan tersebut aneh, namun untuk menjaga perasaan wanita itu, diambilnya selembar pecahan Rp 100 ribu, dan meminta WW mengambil sisanya. Setelah pertemuan tersebut, WW mulai merayu dan memegang tangan Annas dan mengajaknya ke Jakarta.

"Saya tolak secara halus, saya bilang banyak pekerjaan," katanya.

Seminggu berikutnya, WW kembali datang dan menemui Annas di kantor Gubernur Riau, dan kembali mengajaknya ke Jakarta, sekaligus meminta diangkat sebagai staf khusus. Namun, Annas menolak dengan dalih tidak ada alokasi dana.

Pada pertemuan selanjutnya di lantai dua rumah pribadi Annas di Jalan Belimbing. Dalam pertemuan yang diklaimnya hanya berlangsung 12 menit itu, Wide meminta rekomendasi tempat cetak undangan pertemuan kepala sekolah di seluruh Riau, juga meminta bantuan dana. Annas kemudian memberikan Rp 10 juta dari uang pribadinya. Saat mereka menuruni tangga untuk mengantar WW pulang, wanita itu menggandeng Annas dan kembali merayunya ke Jakarta.

"Saat itu, dia mengarahkan tangannya ke situ," ujar Annas sembari mereka ulang kejadian itu.

Hingga terakhir, Annas mengaku tidak tahu alasan khusus WW bersikeras mengajaknya ke Jakarta.

"Kata dia cuma untuk jalan-jalan," kata Annas.

Gubernur Riau yang dilaporkan ke Badan Reserse dan Kriminal Markas Besar Polisi tanggal 27 Agustus 2014 dengan Nomor LP/797/VIII/2014/Bareskrim atas perbuatan asusila ini membantah bahwa ia melecehkan WW.

"Saya bersumpah demi Allah, saya tidak melakukan apa-apa terhadap WW. Tidak terjadi apa-apa di antara kami," ujar Annas.

Berita terkait

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

38 hari lalu

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

40 hari lalu

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

42 hari lalu

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.

Baca Selengkapnya

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

43 hari lalu

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

45 hari lalu

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

57 hari lalu

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

1 Maret 2024

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

29 Februari 2024

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

29 Februari 2024

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.

Baca Selengkapnya

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

27 Februari 2024

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya