Cirebon Alokasikan Rp 10 Miliar untuk Taman Budaya  

Reporter

Editor

Eni Saeni

Rabu, 10 September 2014 17:23 WIB

Djaduk Ferianto bersama Kua Etnika tampil dalam Konser 50 Tahun Djaduk Ferianto "Gending Djaduk", di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Rabu 13 Agustus 2014. 'Gending Djaduk' juga merupakan judul album terbaru Djaduk Ferianto. TEMPO/Ifa Nahdi

TEMPO.CO, Cirebon - Kota Cirebon akan membangun taman budaya di lapangan Kebumen, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Lemahwungkuk, Cirebon. Tempat ini dipilih karena berada di kawasan kota lama Cirebon.

"Ke depan, taman ini akan diintegrasikan dengan pembangunan galeri dan museum sebagai pusat kajian sejarah dan kebudayaan Cirebon," kata Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporbudpar) Kota Cirebon, Dana Kartiman, Rabu, 10 September 2014.

Menurut dia, hingga kini Kota Cirebon belum memiliki taman budaya. Dengan tidak adanya taman budaya membuat seniman rupa dan perajin cendera mata di Kota Cirebon belum dapat memamerkan dan memasarkan karya mereka di tempat yang layak. Padahal, keberadaan taman budaya dapat meningkatkan vitalitas pelaku seni budaya dan ekonomi. "Dengan adanya taman budaya memungkinkan pegiat seni mengadakan pagelaran seni secara berkualitas dan terjadwal dengan pasti," kata Dana.

Taman budaya juga menjadi daya tarik wisata karena pagelaran seni terjadwal secara rutin setiap tahunnya di Kota Cirebon. Karena itu, untuk mewujudkan taman budaya, Dinas Kebudayaan mengajukan anggaran Rp 10 miliar kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat.

Menurut Dana, anggaran tersebut akan digunakan untuk pembebasan tanah, perencanaan desain teknis dan biaya, pembangunan taman budaya Cirebon, hingga honorarium. Taman Budaya Cirebon itu akan terdiri dari gedung pameran, teater tertutup kecil, teater terbuka, teater taman, sanggar seni, perpustakaan, dan pusat dokumentasi serta fasilitas pendukung lainnya.

Seniman Cirebon, M.P. Ponimin, menyatakan tidak setuju dengan rencana pembangunan taman budaya. "Sebaiknya Pemkot Cirebon memperhatikan dulu keberadaan Gedung Kesenian Nyi Mas Rarasantang yang kondisinya saat ini rusak," katanya.

Menurut Ponimin, selama ini gedung kesenian yang sudah ada tidak pernah mendapatkan perhatian dari Pemkot Cirebon, termasuk senimannya. Jadi lebih baik fasilitas yang ada diperhatikan terlebih dahulu sebelum membangun yang lainnya.

IVANSYAH

Terpopuler:
Jokowi Tolak Mercy, Sudi: Mau Mobil Bekas?
RUU Pilkada, Jokowi Siap Terima Ahok Jadi Sekutu
Gerindra: Ahok Tak Tahu Terima Kasih
Benda Ini Wajib Dibawa Jokowi-Iriana ke Istana
Ahok Tolak RUU Pilkada, Mundur Saja dari Gerindra

Berita terkait

Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

50 hari lalu

Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

Sidang parlemen "Dua Sesi" Cina resmi ditutup dengan hasil akhir menyepakati anggaran pemerintah pusat dan daerah periode 2024, menerima laporan kerja

Baca Selengkapnya

Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

2 Maret 2024

Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

Berikut keseruan Joyland Festival Bali 2024 yang insklusif dan ramah keluarga dengan menghadirkan stan White Peacock hingga pilihan panggung musik.

Baca Selengkapnya

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

26 Februari 2024

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

Penyaluran beras SPHP dimaksimalkan sebanyak 200 ribu ton per bulan untuk periode Januari-Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

23 Februari 2024

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

Ketua IDI Mohammad Adib Khumaidi mengatakan, pemerintah daerah berperan untuk pemerataan dokter spesialis

Baca Selengkapnya

Pajak Hiburan 75 Persen Diatur dalam UU HKPD, Kemenkeu: untuk Kemandirian Daerah

17 Januari 2024

Pajak Hiburan 75 Persen Diatur dalam UU HKPD, Kemenkeu: untuk Kemandirian Daerah

Pajak hiburan termaktub dalam UU HKPD untuk penguatan pajak daerah, dan mendukung agar daerah bisa lebih mandiri.

Baca Selengkapnya

Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

15 Januari 2024

Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

Seniman Butet Kartaredjasa mempertanyakan alasan kenaikan harga gedung pertunjukan di DKI Jakarta

Baca Selengkapnya

Warga 1 Desa Dekat Gunung Lewotobi Diminta Mengungsi, Ada Sinar Api

10 Januari 2024

Warga 1 Desa Dekat Gunung Lewotobi Diminta Mengungsi, Ada Sinar Api

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT dari Level III atau Siaga jadi Level IV.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

5 Desember 2023

Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

Lima tema debat capres-cawapres telah disampaikan KPU, tak ada tema soal kesenian dan kebudayaan. Begini respons budayawan dan pekerja seni.

Baca Selengkapnya

Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

5 Desember 2023

Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

Sastrawan Akmal Naseri Basral memberikan catatan tak adanya tema kebudayaan dankesenian dalam debat capres-cawapres pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Kepala Bapanas Minta Pemerintah Daerah Gencarkan Program Ketahanan Pangan

19 November 2023

Kepala Bapanas Minta Pemerintah Daerah Gencarkan Program Ketahanan Pangan

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi meminta seluruh pemerintah daerah menggencarkan berbagai program ketahanan pangan.

Baca Selengkapnya