PSK Dolly Eksodus ke Dadap Tangerang  

Reporter

Rabu, 10 September 2014 14:32 WIB

Sejumlah PSK menunggu pelanggan di cafe kawasan Dadap, Tangerang, Banten, 6 September 2014. Lokalisasi Dadap sudah berlangsung sejak akhir tahun 80-an. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Tangerang - Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Tangerang Slamet Budi mengatakan gelombang eksodus pekerja seks komersial asal Dolly, Surabaya, Jawa Timur, mulai merambah lokalisasi prostitusi di Tangerang.

Hal ini terungkap setelah Satpol PP dan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang setempat melakukan pemeriksaan rutin di lokalisasi prostitusi Dadap, Kecamatan Kosambi, belum lama ini. "Kami menemukan 15 PSK yang mengaku dari Dolly," katanya kepada Tempo, Rabu, 10 September 2014. (Baca:Bandung Antisipasi Eksodus Dolly)

Temuan ini, kata Budi, cukup mengagetkan. Ia tidak mengira jika para wanita penghibur ini hijrah begitu jauh sampai ke Tangerang. "Kami memperkirakan jumlah PSK eks Dolly akan terus bertambah di lokalisasi lainnya yang ada di Tangerang," katanya.

Menurut Budi, saat ini ada 600 PSK yang bekerja di lokalisasi prostitusi Dadap. Selain dari Surabaya, mereka datang dari Indramayu, Cirebon, bahkan Sumatera. Uniknya, kata Budi, para pekerja seks ini bekerja dengan sistem aplusan. Setiap dua minggu sekali mereka bergantian dari satu tempat ke tempat lain. "Dua minggu menetap, nanti berikutnya diganti sama yang lain, selalu berputar begitu," ujarnya. (Baca:PSK Dolly Dilaporkan Pindah ke Papua)

Budi mengatakan para PSK ini dikendalikan oleh lebih dari 50 germo yang menyaru sebagai pemilik karaoke atau pemilik tempat hiburan. Germo ini bertindak sebagai cukong.

Menyikapi hal ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang memperketat pemeriksaan dan pengawasan di sejumlah lokalisasi di wilayah tersebut. "Kami lebih aktif mendatangi lokalisasi-lokalisasi baru yang bermunculan," kata Kepala Bidang Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang dokter Manik Kusmayoni.

Petugas kesehatan, kata dia, dikerahkan untuk masuk ke area lokalisasi agar bisa melakukan mendata dan memeriksa kesehatan para wanita penghibur tersebut. Langkah ini dilakukan agar penyebaran penyakit menular seperti HIV/AIDS bisa terpantau dan terkendali. (Baca: Dolly Tutup, Tujuh Lokalisasi di Malang Dipantau Ketat)

JONIANSYAH

Baca juga:
Benda Ini Wajib Dibawa Jokowi-Iriana ke Istana
Ahok Tolak RUU Pilkada, Mundur Saja dari Gerindra
SBY Ajak Komunitas Pendukungnya Bantu Jokowi
Ada Kejutan di Spesifikasi iPhone 6
Tahun 2050, Jakarta Tenggelam

Berita terkait

Prostitusi Online di Karawaci Beroperasi di Bulan Ramadan, Remaja Ditawarkan dengan Tarif Rp 500 Ribu

43 hari lalu

Prostitusi Online di Karawaci Beroperasi di Bulan Ramadan, Remaja Ditawarkan dengan Tarif Rp 500 Ribu

Prostitusi online ini dikelola pasangan suami istri dari sebuah rumah dua lantai di Karawaci Tangerang.

Baca Selengkapnya

Pasutri Buka Prostitusi Online di Karawaci Tangerang, Eksploitasi Dua Remaja di Bawah Umur

43 hari lalu

Pasutri Buka Prostitusi Online di Karawaci Tangerang, Eksploitasi Dua Remaja di Bawah Umur

Polsek Karawaci membongkar praktik prostitusi online yang dikelola oleh pasangan suami istri. Mereka menjajakan dua remaja di bawah umur.

Baca Selengkapnya

KPAI Desak Kementerian Kominfo Tutup Aplikasi yang Berpotensi Munculkan Prostitusi Anak

13 Oktober 2023

KPAI Desak Kementerian Kominfo Tutup Aplikasi yang Berpotensi Munculkan Prostitusi Anak

Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI mendesak Kementerian Kominfo menutup aplikasi yang yang dijadikan jejaring prostitusi anak.

Baca Selengkapnya

Kasus Prostitusi Anak Mami Icha, Polisi Tunggu Hasil Analisis Uji Lab Barang Bukti

4 Oktober 2023

Kasus Prostitusi Anak Mami Icha, Polisi Tunggu Hasil Analisis Uji Lab Barang Bukti

Penyidik juga akan melibatkan tiga ahli dalam kasus prostitusi anak online yang dilakukan muncikari Mami Icha itu.

Baca Selengkapnya

Kasus Prostitusi Online Mami Icha, Polisi Selidiki Dugaan Pemalsuan Registrasi Nomor Telepon Korban

4 Oktober 2023

Kasus Prostitusi Online Mami Icha, Polisi Selidiki Dugaan Pemalsuan Registrasi Nomor Telepon Korban

Keterangan 21 anak korban prostitusi online Mami Icha diperlukan untuk menguak lebih dalam dugaan tindak pidana yang terjadi.

Baca Selengkapnya

Kasus Prostitusi Anak Mami Icha, Polisi Segera Periksa Saksi Ahli Pidana dan Pornografi

1 Oktober 2023

Kasus Prostitusi Anak Mami Icha, Polisi Segera Periksa Saksi Ahli Pidana dan Pornografi

Polisi segera memeriksa saksi ahli pidana dan pornografi untuk kasus prostitusi anak yang dilakukan muncikari berinisial FEA alias Mami Icha.

Baca Selengkapnya

Polisi Identifikasi Sindikat dalam Bisnis Prostitusi Mami Icha

30 September 2023

Polisi Identifikasi Sindikat dalam Bisnis Prostitusi Mami Icha

Polisi meyakini Icha tidak sendiri menjalani bisnis prostitusi anak online ini

Baca Selengkapnya

Icha Muncikari 24 Tahun Rekrut Puluhan Anak Sebagai PSK Online Lewat Jejaringnya

27 September 2023

Icha Muncikari 24 Tahun Rekrut Puluhan Anak Sebagai PSK Online Lewat Jejaringnya

Puluhan anak perempuan yang dijual Icha sebagai PSK dihargai Rp1,5 juta hingga Rp8 juta per jam

Baca Selengkapnya

Penertiban Indekos di Pejaten yang Diduga Sarang Prostitusi Online, Polisi Temukan 4 Pasangan Bukan Pasutri

20 September 2023

Penertiban Indekos di Pejaten yang Diduga Sarang Prostitusi Online, Polisi Temukan 4 Pasangan Bukan Pasutri

Polisi mendapat laporan warga yang menduga ada praktik prostitusi di indekos kawasan Pejaten Barat tersebut.

Baca Selengkapnya

Terima Laporan Prostitusi Online, Polisi Datangi Indekos di Pejaten Barat

20 September 2023

Terima Laporan Prostitusi Online, Polisi Datangi Indekos di Pejaten Barat

Sebanyak 35 personel gabungan menertibkan indekos yang diduga menjadi sarang prostitusi online di Jalan Siaga Raya, Pejaten Barat, Pasar Minggu.

Baca Selengkapnya