TEMPO.CO, Makassar - Wakil presiden terpilih Jusuf Kalla atau JK menilai urgensi pembahasan Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) bukan pada pemilihan langsung atau melalui DPRD, melainkan pada penyatuan pelaksanaannya. (Baca: Bupati dan Wali kota di NTT Tolak Pemilihan di DPR)
Menurut Kalla, tak ada persoalan dalam pelaksanaan pilkada langsung yang telah diterapkan selama ini. "Yang harus dipikirkan adalah bagaimana pemilihan kepala daerah bisa disatukan," kata JK di Wisma Kalla, Makassar, Selasa, 9 September 2014. (Baca: Pilkada Lewat DPRD, KPK: Ini Korupsi Politik)
Kalla mencontohkan di Sulawesi Selatan ada 24 kabupaten atau kota. Pada 2015, ada sebelas kabupaten atau kota yang melakukan pemilihan kepala daerah. Sebaiknya, menurut dia, pelaksanaan pemilihan ini dilakukan bersamaan. "Jadi, tidak perlu setiap bulan ada pilkada, berat jadinya," kata JK. (Baca: Ormas Parpol Kecipratan Manfaat Pilkada oleh DPRD)
Mengenai perdebatan pemilihan kepala daerah melalui DPRD atau langsung oleh rakyat di DPR, Kalla menilai perdebatan seperti itu sudah biasa terjadi. "Silahkan saja mereka (menyampaikan pendapat). Kita tunggu saja," kata JK. (Baca juga: Massa Koalisi Merah Putih Ingin Pilkada Langsung)
Kalla mengingatkan kalau politik itu bersifat dinamis. Artinya, apa yang dikatakan dan terjadi hari ini tidak selalu berlaku selama lima tahun ke depan. Jika hari ini ada partai yang tidak mau berkoalisi, bulan depan bisa lain lagi. "Tidak perlu khawatir hal ini akan menganggu pemerintahan Jokowi-JK," ujar Kalla.
MUHAMMAD YUNUS
Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Jero Wacik | Polisi Narkoba | Pilkada oleh DPRD
Berita terpopuler lainnya:
Jokowi Tolak Mercy, Sudi: Mau Mobil Bekas?
Ini Keunggulan iPhone 6 Ketimbang iPhone Lama
Benda Ini Wajib Dibawa Jokowi-Iriana ke Istana
Hari Ini, Harga Elpiji Naik Rp 18 Ribu per Tabung
Berita terkait
Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo
8 hari lalu
"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham
10 hari lalu
Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.
Baca SelengkapnyaGilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk
12 hari lalu
Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.
Baca SelengkapnyaDigagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina
14 hari lalu
Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.
Baca SelengkapnyaDua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong
14 hari lalu
"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong
Baca SelengkapnyaMomen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?
18 hari lalu
Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang
25 hari lalu
Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.
Baca SelengkapnyaRekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK
25 hari lalu
Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto
25 hari lalu
Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.
Baca SelengkapnyaUsai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok
26 hari lalu
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.
Baca Selengkapnya