Bupati dan Wali Kota di NTT Tolak Pemilihan di DPR  

Reporter

Editor

Mustafa moses

Rabu, 10 September 2014 13:13 WIB

Anggota dewan tertidur saat pidato pelantikan anggota DPRD Provinsi Jawa Barat 2014-2019 di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat, 1 September 2014. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Kupang - Sebanyak 21 bupati dan satu wali kota di Nusa Tenggara Timur (NTT) menolak pemilihan kepala daerah secara tidak langsung alias lewat DPRD. Cara ini dinilai akan merampas hak demokrasi rakyat.

"Kami sudah sepakat menolak pemilihan kepala daerah oleh DPRD," kata Wali Kota Kupang Jonas Salean kepada wartawan, Rabu, 10 September 2014. (Baca: Massa Koalisi Merah Putih Ingin Pilkada Langsung)

Menurut dia, pemilihan kepala daerah oleh DPRD akan memakan biaya yang lebih besar ketimbang pemilihan langsung oleh rakyat. Dia mencontohkan dirinya yang mencalonkan diri sebagai wali kota hanya menghabiskan dana sebesar Rp 600 juta.

Namun, dia yakin pemilihan oleh DPRD akan membuat ongkos politik melonjak. "Bisa saja pemilihan melalui DPRD justru biayanya lebih besar," ia menegaskan.

Selain itu, pemilihan oleh DPRD akan mengebiri hak rakyat dalam berdemokrasi. Kepala daerah yang dipilih juga terkesan hanya bertanggung jawab kepada DPRD, bukan kepada rakyat. "Rakyat lebih puas jika bisa pilih pemimpinnya secara langsung," ia menegaskan.

Karena itu, ujarnya, sebanyak 21 bupati dan satu wali kota akan ke Jakarta untuk bergabung dengan asosiasi masing-masing, seperti Asosiasi Pemerintah Kabupaten dan Asosiasi Pemerintah Kota untuk menandatangani penolakan pilkada tidak langsung. "Ada sebanyak 98 wali kota dan 400 lebih bupati di Indonesia yang akan menolak pemilihan kepala daerah tak langsung," ia menegaskan.

Hal senada juga diungkap Bupati Sumba Tengah Umbu Sapi Pateduk. Menurut dia, pemilihan oleh DPRD sama dengan perampasan hak terhadap rakyat. "Karena itu, kami menolak pemilihan kepala dearah oleh DPRD," katanya. (Baca: Gerindra: Mungkin Ahok Sudah Dapat Partai Baru)

Gubernur NTT Frans Lebu Raya juga mengungkapkan hal yang sama, yakni menolak pemilihan kepala daerah oleh DPRD. "Pemilihan oleh DPRD kemunduran demokrasi," ia menegaskan.

YOHANES SEO

Berita Terpopuler
Jokowi Tolak Mercy, Sudi: Mau Mobil Bekas?
Ketua PBNU: Pilkada Langsung Bukan Perintah UUD45
RUU Pilkada, Jokowi Siap Terima Ahok Jadi Sekutu

Berita terkait

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

57 menit lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

10 jam lalu

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama mengatakan kenaikan tarif tidak boleh membebani mayoritas penumpang KRL

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

2 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

2 hari lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

2 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

3 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

4 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

5 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

5 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

5 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya