Pembuat Bendera GAM di Pekalongan Dilepaskan  

Reporter

Sabtu, 6 September 2014 21:20 WIB

Bendera Aceh berlambang bulan sabit. ANTARA/Ampelsa

TEMPO.CO, Pekalongan - Pengusaha percetakan asal Kelurahan Bener, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, Imam Kamaludin--yang mendapat pesanan bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM)--dilepaskan Kepolisian Resor Pekalongan pada Jumat malam, 5 September 2014.

"Karena tidak ada unsur penghinaan terhadap NKRI," kata Kepala Polres Pekalongan Ajun Komisaris Besar Fajar Budiyanto, Sabtu, 6 September. Sebelum dipulangkan, Imam diminta membuat surat pernyataan untuk tidak lagi melayani pesanan membuat bendera merah bergambar bulan sabit dan bintang putih itu.

Pada Jumat siang, anggota Komando Distrik Militer 0710/Pekalongan menyita 1.317 bendera GAM yang dicetak di rumah Imam di Jalan Jlamprang, Kelurahan Krapyak, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan. Dari 1.317 bendera itu, 1.257 helai sudah siap dikirim. Adapun 60 lembar lainnya dalam kondisi rusak karena proses percetakan yang kurang sempurna. Sebelumnya, Imam sudah mengirimkan 50 sampel bendera itu ke Jakarta. (Baca: 5.000 Bendera GAM Dipesan di Pekalongan)

Komandan Kodim 0710/Pekalongan Letnan Kolonel (Inf) Riza Anom Putranto mengatakan Imam menerima pesanan membuat 5.000 bendera berukuran 97 x 67 sentimeter dengan nilai Rp 14 juta. "Dia (Imam) sudah ditransfer Rp 7 juta. Diduga bendera itu dipesan untuk peringatan ulang tahun GAM pada 4 Desember," kata Riza.

Selain memeriksa Imam, Polres Pekalongan juga telah memintai keterangan Herlina dan Misriah. Dua kerabat Imam di Kelurahan Bener itu turut dalam proses penjahitan dan pemasangan tali pada bendera yang telah dicetak.

Kepada penyidik di Polres Pekalongan, Imam mengaku hanya mendapat pesanan. "Dia (Imam) mengira itu hanya bendera partai politik biasa," ujar Fajar. Kendati demikian, Fajar mengaku terus mendalami kasus itu untuk mengungkap siapa pemesan bendera tersebut.

Pada Sabtu siang, rumah Imam di Jalan Cendrawasih, Kelurahan Bener, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, tampak sepi. "Saya juga mencari-cari dari tadi. Pintunya terkunci, tidak ada orang," kata saudara Imam yang baru tiba dari luar kota, Ida.

Misriah, yang rumahnya berjarak sekitar 100 meter dari rumah Imam, juga tidak tahu jika bendera yang dijahitnya itu dinilai terlarang oleh aparat. "Saya kira bendera partai. Tapi kalau bendera partai bintangnya di atas bulan sabit, tidak di samping," kata perempuan paruh baya itu.

Pada Kamis pagi, Misriah dimintai tolong Herlina untuk menjahit tepi bendera dan memasang tali pemasangnya. "Berapa upahnya belum dibahas. Soalnya Bu Herlina tergesa-gesa sekali, katanya harus segera jadi," ujar penjahit yang kebagian jatah menggarap 30 bendera itu.

Selain pada Misriah, Herlina diduga juga menyebarkan orderan finishing bendera itu ke sejumlah penjahit lain. Namun, Herlina juga tidak paham jika bendera itu terlarang. Sebab, dia langsung menunjukkan bendera itu sebagai contoh ketika anggota Kodim Pekalongan datang ke rumahnya hendak memesan jahitan dengan menyamar.

DINDA LEO LISTY

Berita Lain
Tiga Sebab Ini Bikin SBY Kesal pada Tim Transisi
Mercy AKBP Idha Ternyata dari Bandar Narkoba
Kurikulum 2013 Ditolak, Menteri Nuh Malah Bangga

Berita terkait

Prabowo Sebut Rekonsiliasi dengan Eks Panglima GAM di Luar Pemikiran Banyak Orang

26 Desember 2023

Prabowo Sebut Rekonsiliasi dengan Eks Panglima GAM di Luar Pemikiran Banyak Orang

Muzakir Manaf alias Mualem sudah ditunjuk sebagai Ketua Badan Pemenangan Aceh untuk pasangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Imam Masykur Tewas Dianiaya Anggota Paspampres, Kembali Menggores Luka Masyarakat Aceh

5 September 2023

Imam Masykur Tewas Dianiaya Anggota Paspampres, Kembali Menggores Luka Masyarakat Aceh

Kasus Imam Masykur yang tewas dianiaya anggota Paspampres dan dua personel TNI lainnya telah kembali menggores luka masyarakat Aceh.

Baca Selengkapnya

Izil Azhar Tiba di Gedung Merah Putih KPK, Tangan Diborgol dan Tak Jawab Wartawan

25 Januari 2023

Izil Azhar Tiba di Gedung Merah Putih KPK, Tangan Diborgol dan Tak Jawab Wartawan

Buron kasus korupsi Izil Azhar yang ditangkap di Aceh hari ini tiba di Gedung Merah Putih KPK. Eks Panglima GAM itu tak mau menjawab wartawan.

Baca Selengkapnya

Profil Singkat Izil Azhar Buronan KPK yang Ditangkap Kemarin, Eks Anggota Marinir dan Pimpinan GAM

25 Januari 2023

Profil Singkat Izil Azhar Buronan KPK yang Ditangkap Kemarin, Eks Anggota Marinir dan Pimpinan GAM

Izil Azhar telah menjadi buronan selama sekitar lima tahun sebelum akhirnya tertangkap pada Selasa kemarin.

Baca Selengkapnya

KPK Tangkap Eks Panglima GAM Buron Kasus Korupsi di Aceh

24 Januari 2023

KPK Tangkap Eks Panglima GAM Buron Kasus Korupsi di Aceh

Eks Panglima GAM Izil Azhar yang merupakan buron kasus korupsi ditangkap KPK hari ini. Dalam perjalanan menuju Jakarta.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tunjuk Eks Kombatan Panglima GAM Jadi Ketua DPD Gerindra Aceh

21 Desember 2022

Prabowo Tunjuk Eks Kombatan Panglima GAM Jadi Ketua DPD Gerindra Aceh

Menurut Muzani, Prabowo menunjuk Fadulah merupakan upaya Gerindra untuk menyampaikan bahwa persoalan masa lalu tersebut sudah selesai.

Baca Selengkapnya

17 Tahun Nota Kesepahaman di Helsinki, Akhir Konflik GAM - RI

15 Agustus 2022

17 Tahun Nota Kesepahaman di Helsinki, Akhir Konflik GAM - RI

Konflik GAM - RI dinyatakan berakhir, 17 tahun lalu dengan dilaksanakan MoU di Helsinki, Finlandia.

Baca Selengkapnya

Muzani dan Mendagri Bahas soal Pemerintahan Aceh dan Bendera

13 April 2022

Muzani dan Mendagri Bahas soal Pemerintahan Aceh dan Bendera

Wakil Ketua MPR RI Ahmad Muzani bertemu Mendagri Tito membahas aspirasi tokoh-tokoh Aceh di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta

Baca Selengkapnya

Ahmad Muzani Bertemu Mendagri Bahas Nasib 3.000 Eks Kombatan GAM

13 April 2022

Ahmad Muzani Bertemu Mendagri Bahas Nasib 3.000 Eks Kombatan GAM

Wakil Ketua MPR RI Ahmad Muzani bertemu Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian membicarakan soal 3.000 mantan kombatan GAM

Baca Selengkapnya

18 Tahun Lalu, Jurnalis Ersa Siregar Tewas dalam Konflik Bersenjata di Aceh

29 Desember 2021

18 Tahun Lalu, Jurnalis Ersa Siregar Tewas dalam Konflik Bersenjata di Aceh

Jurnalis RCTI, Sory Ersa Siregar tewas dalam konflik bersenjata di Aceh pada 29 Desember 2003.

Baca Selengkapnya