Kabut Asap, Jarak Pandang di Kalteng 300 Meter  

Reporter

Sabtu, 6 September 2014 20:27 WIB

Pengendara motor melewati kawasan yang diselimuti asap di wilayah Kubu, Rokan Hilir, Riau, (25/6). Asap akibat kebakaran hutan menyelimuti Riau, Singapura, dan Malaysia. REUTERS/Beawiharta

TEMPO.CO, Palangkaraya - Kepala Bandara Haji Asan, Sampit, Edison, mengatakan sempat menunda penerbangan selama dua jam pada pesawat KalStar Aviation, Sabtu, 6 September 2014. Jadwal yang seharusnya pesawat berangkat pada pukul 07.30 namun karena kabut asap yang pekat baru berangkat pukul 10.00. "Jarak pandang hanya 300 meter. Sehingga, kami tak bisa memaksakan pesawat berangkat dan mendarat," katanya, Sabtu, 6 September 2014. (Baca: Bahu Jalan Trans Kalimantan Mulai Terbakar)

Menurut Edison, pekatnya kabut asap di bandara disebabkan kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah di Kabupaten Kotawaringin Timur. "Jadi ketika tidak ada angin maka asap pekat akan terjadi di bandara, namun ketika ada angin ia akan hilang dengan sendirinya," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Dearah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur, Sanggul Lumban Gaol, ketika dihubungi menjelaskan kebakaran hutan terjadi di perkebunan nanas yang tanahnya berupa tanah gambut. "Kebakaran di tanah gambut itu tidak ada apinya, namun di bawah tanahnya membara," ujarnya.

Sanggul menambahkan jumlah titik api (hotspot) di Kotawaringin Timur mencapai 31 titik api tersebar di 7 kecamatan yang terjadi kebakaran hutan, antara lain di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan (12 titik), Kecamatan Baamang (5 titik), Kecamatan Kota Besi (5 titik), Kecamatan Ujung Pandaran (4 titik), Kecamatan Ketapang (4 titik), dan Kecamatan Bagendang (3 titik).

Dia menuturkan pihaknya terus melakukan pemadaman bersama TNI/Polri. Namun kendala yang terjadi di lapangan, kata dia, wilayah yang terbakar kebanyakan berada di dalam hutan yang sulit akses jalan darat. Di sisi lain, kata dia, peralatan yang dimiliki sangat terbatas dan tidak bisa menjangkau.

"Karena itu kami telah mengajukan permintaan kepada Pemerintah Kalimantan Tengah agar menerjunkan helikopter untuk melakukan water boombing guna menjangkau daerah yang sulit di Kabupaten Kotawaringin Timur," ia menerangkan. (Baca juga: Hutan Terbakar Gara-gara Api Unggun)

KARANA W.W.

Berita Lain
Tiga Sebab Ini Bikin SBY Kesal pada Tim Transisi
Mercy AKBP Idha Ternyata dari Bandar Narkoba
Kurikulum 2013 Ditolak, Menteri Nuh Malah Bangga
Motorola Perbarui Moto X dan Moto G

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

5 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

14 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

39 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

42 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

43 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

43 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

44 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

44 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

48 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

55 hari lalu

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya