PKS dan Golkar Dukung Kepala Daerah Dipilih DPRD

Reporter

Jumat, 5 September 2014 13:23 WIB

Seorang pemulung mengamati mural yang bertuliskan "Jangan Pilih Cagub yang Gombal yaa, Jeeeng!!" di kawasan jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, Rabu (4/7). ANTARA/Ardiansyah Indra Kumala

TEMPO.CO, Jakarta -- Fraksi Partai Keadilan Sejahtera mendukung rencana pemilihan kepala daerah lewat mekanisme parlemen. Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Fahri Hamzah, menilai cara itu efektif untuk mengatasi problem koordinasi antarkepala daerah.

Menurut dia, masalah koordinasi bisa terlihat dari perbedaan arah kebijakan antara pemerintah daerah tingkat I dan II. Perbedaan itu tampak makin mencolok jika keduanya berasal dari partai pengusung yang berbeda. ”Kebijakan gubernur dan bupati sering tak sejalan, apalagi jika keduanya berasal dari partai yang berbeda,” ujar dia saat dihubungi, Jumat, 5 September 2014. (Baca: LSM Sebut RUU Pilkada 'Kejar Tayang')

Mekanisme pemilihan kepala daerah oleh DPRD juga akan menghemat anggaran negara. Menurut Fahri, negara bisa berhemat Rp 10 triliun setiap tahunnya. Meski demikian, menurut dia, hal yang harus diantisipasi adalah praktek money politics di tingkat parlemen. "Jangan sampai terjadi transaksi untuk memenangkan kandidat tertentu,” katanya.

Pemerintah dan DPR tengah membahas RUU Pilkada—yang merupakan usulan pemerintah—untuk menggantikan aturan lama dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 juncto UU Nomor 12 Tahun 2008. RUU ini sudah digodok di DPR sejak tahun 2012 lalu. Pemerintah mengusulkan pemilihan kepala daerah dilakukan oleh DPRD dengan alasan penghematan dan banyak kasus hukum pasca-pilkada.

Selama tiga hari, DPR dan Kementerian Dalam Negeri membahas RUU tersebut di Cikopo, Puncak, Jawa Barat. Pada 9-10 September nanti, pihaknya mengadakan pertemuan lanjutan untuk finalisasi RUU tersebut. (Baca:RUU Pemilukada Tak Sesuai Visi Pemerintahan Jokowi)

Anggota Fraksi Pratai Golkar, Bambang Soesatyo, mengatakan bahwa pemilihan kepala daerah secara langsung acapkali memicu konflik di antara massa pendukung. ”Kami tentu tak ingin memelihara konflik horizontal karena ini sangat mengganggu keutuhan bangsa,” katanya.

Bambang membantah jika dukungan itu dianggap sebagai strategi Koalisi Merah Putih untuk menguasai pimpinan daerah. Sebab, dukungan serupa juga disuarakan oleh sejumlah partai Koalisi Indonesia Hebat, seperti Partai Kebangkitan Bangsa. “Ini tak ada kaitannya dengan koalisi-koalisian,” kata dia.

RIKY FERDIANTO






Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Jero Wacik | Polisi Narkoba | ISIS | Pembatasan BBM Subsidi

Berita terpopuler lainnya:
Ahok: Tak Suka Sama Saya, Mau Duel? Ayo!
Pindahkan Makam Nabi, Saudi Disumpahi Bakal Hancur
Nama-nama Menteri Jokowi Versi Relawan
Pro-Prabowo Kuasai DPR, Jokowi: Saya Enggak Takut
Kurikulum 2013 Disusupi Mafia Buku?

Berita terkait

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Prabowo, Alasan yang Mengemuka dan Luka Konflik Internal Masa Lalu

15 jam lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Prabowo, Alasan yang Mengemuka dan Luka Konflik Internal Masa Lalu

Waketum Partai Gelora Fahri meminta PKS mempertimbangkan dengan matang keputusan bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

22 hari lalu

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

Muncul kabar bahwa KPK dan Ombudsman akan dilebur, bagaimana respons aktivis antikorupsi dan para pengamat?

Baca Selengkapnya

Saat Grace Natalie PSI 'Senggol' Gelora dan PKB soal Lonjakan Suara

57 hari lalu

Saat Grace Natalie PSI 'Senggol' Gelora dan PKB soal Lonjakan Suara

Partai Gelora dan PKB 'disenggol' Grace Natalie PSI soal lonjakan suara dalam quick count sebuah lembaga survei. Apa kata Gelora dan PKB?

Baca Selengkapnya

Respons Fahri Hamzah soal Partai Gelora Alami Lonjakan Suara

58 hari lalu

Respons Fahri Hamzah soal Partai Gelora Alami Lonjakan Suara

Partai Gelora menjadi sorotan selain PSI karena mengalami lonjakan suara dalam real count sementara KPU

Baca Selengkapnya

Fahri Hamzah dan Partai Gelora Setuju Ambang Batas Parlemen Dihapuskan

59 hari lalu

Fahri Hamzah dan Partai Gelora Setuju Ambang Batas Parlemen Dihapuskan

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah mengatakan ambang batas parlemen atau parliamentary threshold harus dihapuskan. Hal

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo-Gibran Menang: Akankah Bahlil, Habiburokhman, Grace Natalie, Gus Miftah hingga Raffi Ahmad Jadi Menteri?

18 Februari 2024

Jika Prabowo-Gibran Menang: Akankah Bahlil, Habiburokhman, Grace Natalie, Gus Miftah hingga Raffi Ahmad Jadi Menteri?

Jika Prabowo-Gibran menang, pendukung utama seperti Habiburokhman, Grace Natalie, Bahlil, Zulhas, hingga Gus Miftah dan Raffi Ahmad bisa jadi menteri?

Baca Selengkapnya

Film Dirty Vote Ulas Dugaan Permainan Aturan KPU untuk Loloskan Partai Gelora di Pemilu 2024

12 Februari 2024

Film Dirty Vote Ulas Dugaan Permainan Aturan KPU untuk Loloskan Partai Gelora di Pemilu 2024

Bagaimana dugaan permainan aturan KPU untuk meloloskan Partai Gelora yang diulas di film Dirty Vote?

Baca Selengkapnya

Timnas Amin Minta Fahri Hamzah Tak Sombong Bilang Anies dan Cak Imin Bakal Jadi Tersangka

1 Februari 2024

Timnas Amin Minta Fahri Hamzah Tak Sombong Bilang Anies dan Cak Imin Bakal Jadi Tersangka

Timnas Amin Minta Fahri Hamzah Tak Sombong Bilang Anies dan Cak Imin Bakal Jadi Tersangka

Baca Selengkapnya

Ganjar Janji Lanjutkan Pembangunan Jokowi tapi Tak Pakai Kacamata Kuda, Apa Artinya?

26 Desember 2023

Ganjar Janji Lanjutkan Pembangunan Jokowi tapi Tak Pakai Kacamata Kuda, Apa Artinya?

Ganjar berjanji melanjutkan pembangunan yang dilakukan Presiden Jokowi bila menang dalam Pilpres 2024, tapi tak dengan kacamata kuda. Apa artinya?

Baca Selengkapnya

NasDem Bantah Isu Tarik Menteri dari Kabinet Jokowi

14 Desember 2023

NasDem Bantah Isu Tarik Menteri dari Kabinet Jokowi

NasDem membantah cuitan Fahri Hamzah soal ada partai pendukung Anies Baswedan yang akan menarik menteri dari Kabinet Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya