Nelayan Ancam Demo Besar di Jakarta Pekan Depan  

Reporter

Jumat, 5 September 2014 04:24 WIB

Seorang nelayan mengecek lampu kapal di Muara Baru, Jakarta Utara, Jumat 8 Mei 2012. Nelayan di jakarta Utara mengeluhkan sulitnya mendapatkan Bahan Bakar Minyak berjenis solar karena adanya Pembatasan dari SPBU untuk membeli Solar dengan menggunakan Jerigen. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Tegal: Paguyuban nelayan di seluruh Indonesia akan menggelar unjuk rasa di Jakarta pekan depan. Mereka mendesak pemerintah mencabut aturan pengurangan kuota BBM bersubsidi bagi nelayan sesuai Surat Edara BPH Migas. Pengurangan kuota itu hingga 20 persen.

"Kami memberi batas waktu sepekan untuk pemerintah mencabut surat edaran itu," kata Ketua Paguyuban Nelayan Kota Tegal (PNKT) Eko Susanto, Kamis, 4 September 2014. Rencana demo tersebut diputuskan pada pertemuan perwakilan nelayan dari berbagai daerah di Muara Baru Penjaringan, Jakarta Utara, pada Rabu lalu. (Baca: Ke Jokowi, Ini Alasan SBY Ogah Naikkan BBM)

Pertemuan di Muara Baru itu, Eko menuturkan, membahas ihwal alokasi BBM bersubsidi bagi nelayan pada 2014 sekitar 1,7 juta kiloliter. Hingga Agustus, kuota sebesar itu baru terserap sekitar satu juta kiloliter. Jadi masih ada sisa 701.000 kiloliter BBM bersubsidi bagi nelayan hingga akhir tahun.

Eko mempertanyakan kenapa kuota di stasiun pengisian bahan bakar nelayan (SPBN) masih dikurangi, padahal pemerintah telah mencabut pembatasan kuota BBM bersubsidi untuk SPBU. (Baca: Pakar Ekonomi Setuju Pengalihan Subsidi BBM ala Jokowi)

Menurut dia, alokasi BBM bersubsidi bagi nelayan jauh lebih kecil dibandingkan kebutuhan BBM bersubsidi untuk transportasi darat. Kebutuhan solar bersubsidi untuk nelayan Kota Tegal misalnya, sekitar 5.000 kiloliter per bulan. Sedangkan kuota di SPBN Karya Mina di Pelabuhan Tegalsari, Kota Tegal, hanya 1.488 kiloliter per bulan.

Menurut Bendahara Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Tegal, Tasman, panjang antrean di SPBN Tegalsari sudah terjadi jauh sebelum SE BPH Migas mengurangi kuota solar bersubsidi. Tapi sekarang lamanya antrean sampai dua kali lipat. "Dulu satu kapal hanya menunggu selama dua pekan, sekarang sampai satu bulan," katanya.

DINDA LEO LISTY

Berita terkait

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

16 hari lalu

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Selengkapnya

Makan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya

59 hari lalu

Makan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya

Para ekonom mengkritisi penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis Prabowo-Gibran. Jika dipaksa menggunakan, apa dampaknya?

Baca Selengkapnya

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

26 Februari 2024

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

Defisit anggaran akan melebar menjadi 2,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pemerintah menambah subsidi pupuk, BLT, dan menahan kenaikan BBM.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Masuk APBN 2025, Jokowi Matangkan di Sidang Kabinet Pekan Depan

24 Februari 2024

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Masuk APBN 2025, Jokowi Matangkan di Sidang Kabinet Pekan Depan

Program makan siang gratis Prabowo-Gibran masuk APBN 2025, Jokowi akan matangkan di sidang kabinet Senin depan.

Baca Selengkapnya

Anggaran jadi Polemik, Ekonom Usulkan Refocusing Program Makan Siang Gratis

19 Februari 2024

Anggaran jadi Polemik, Ekonom Usulkan Refocusing Program Makan Siang Gratis

Ekonom CORE Indonesia, Mohammad Faisal, mengusulkan refocusing program makan siang gratis Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Pemangkasan Subsidi BBM untuk Makan Siang Gratis, Pengamat: Bisa Menurunkan Penerimaan Pajak

19 Februari 2024

Pemangkasan Subsidi BBM untuk Makan Siang Gratis, Pengamat: Bisa Menurunkan Penerimaan Pajak

Pengamat menilai jika subsidi BBM dipangkas untuk program makan siang gratis maka penerimaan pajak bisa menurun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Subsidi BBM Idealnya Dipangkas untuk Beralih ke Energi Bersih, Bukan Makan Siang Gratis

18 Februari 2024

Ekonom Sebut Subsidi BBM Idealnya Dipangkas untuk Beralih ke Energi Bersih, Bukan Makan Siang Gratis

Ekonom Celios Bhima Yudhistira menyebut subsidi BBM idealnya dipangkas bukan untuk membiayai program makan siang gratis. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Ramai Subsidi BBM Dipangkas untuk Makan Siang Gratis, Begini Penjelasan Lengkap TKN Prabowo-Gibran

18 Februari 2024

Ramai Subsidi BBM Dipangkas untuk Makan Siang Gratis, Begini Penjelasan Lengkap TKN Prabowo-Gibran

Wakil Ketua TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka buka suara soal polemik pemangkasan BBM untuk program makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

18 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

Melalui kicauannya di media sosial X, Susi Pudjiastuti mengaku lebih setuju subsidi BBM dialihkan untuk makan siang gratis anak-anak di sekolah.

Baca Selengkapnya

Prabowo - Gibran Akan Pangkas Subsidi BBM untuk Biayai Makan Siang Gratis, Ekonom Ini Sebut Bahayanya

18 Februari 2024

Prabowo - Gibran Akan Pangkas Subsidi BBM untuk Biayai Makan Siang Gratis, Ekonom Ini Sebut Bahayanya

Ekonom Celios Bhima Yudhistira tak sepakat program makan siang gratis Prabowo - Gibran bisa dijalankan dengan memangkas subsidi BBM.

Baca Selengkapnya