Kecewa, PDIP Malas Sokong Risma Maju Lagi  

Reporter

Kamis, 4 September 2014 19:34 WIB

Walikota Surabaya, Tri Rismaharini memeluk seorang anak berkebutuhan khusus, Umay, yang menangis saat pembukaan pameran Lukisan BELIEVE 2-Enlightenment di gedung Perpustakaan BI, Surabaya, 17 Agustus 2014. Pameran lukisan tersebut hasil karya anak berkebutuhan khusus dan anak jalanan. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Surabaya - Wacana untuk tidak lagi mengusung Tri Rismaharini sebagai calon Wali Kota Surabaya pada 2015 disampaikan Bambang Dwi Hartono, Wakil Ketua Bidang Internal Kehormatan Partai Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jawa Timur. Mantan Wakil Wali Kota Surabaya yang sempat berpasangan dengan Risma pada 2010 itu menganggap Risma tidak bisa diajak bicara dan berkoordinasi.

"KIta butuh pemimpin yang mau kerja keras. Bukan pemimpin yang habiskan waktunya dengan cari popularitas dan beli penghargaan," kata Bambang kepada Tempo, Kamis, 4 September 2014. (Baca berita lainnya: Pergantian Walikota 2015, Risma: Jangan Ada KKN)

Menurut Bambang, pimpinan partai tingkat cabang dan daerah merasakan betul masalah tersebut ketika Risma menjabat Wali Kota Surabaya. Mekanisme koordinasi tiga pilar, yaitu struktural partai, petugas partai di eksekutif, dan petugas partai di legislatif, kata Bambang, tidak berjalan mulus. "Apa kalau ada mutasi Risma mau mendengarkan suara dan masukan?" ujarnya. (Baca:Penyidik Polda Jawa Timur Periksa Wali Kota Risma)

Risma, kata dia, tidak pernah berkoordinasi dengan induk organisasi di tingkat kota ataupun cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kota Surabaya. Padahal koordinasi itu merupakan instruksi dari Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan. Risma justru sering memotong jalur dengan langsung melapor ke DPP. "Memang suka bypass lapor ke DPP. Sementara mekanisme koordinasi tiga pilar tidak jalan," katanya.

Bambang pun melihat tidak ada program yang benar-benar baru dari Risma. "Jujur, sedikit. Lihat, apa yang dicapai selama empat tahun ini. Apa ada yang baru? Apa ada yang istimewa?" ujarnya.

PDIP, kata Bambang, siap meninggalkan dan ditinggalkan Risma. Banyak kader internal PDIP yang bisa dicalonkan menjadi Wali Kota ataupun Wakil Wali Kota Surabaya. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Timur ini yakin Risma tidak akan kembali diusung sebagai calon Wali Kota Surabaya.

"Kalau saya lihat tanda-tandanya, tidak diusung lagi rasanya. Kan, ada evaluasi," kata Bambang.

Menurut dia, sebelum berlangsung pemilihan kepala daerah, biasanya partainya akan menggelar rapat kerja cabang khusus untuk menjaring dan menyaring kader-kader yang layak dicalonkan. Wisnu Sakti Buana dipandang berpeluang besar maju pada pilkada Kota Surabaya tahun depan karena pernah menjadi anggota DPRD Surabaya dan kini menjabat wakil wali kota.

Bambang optimistis wacana ini akan didengarkan oleh DPP PDIP. Ia mencontohkan mandat yang diberikan Megawati Soekarnoputri untuk Joko Widodo sebagai calon presiden. Mandat itu merupakan hasil mendengar aspirasi masyarakat. "DPP dan Ketua Umum sangat mendengar aspirasi," kata mantan calon Gubernur Jawa Timur 2014 ini. (Baca: Cara Baru Risma Kelola Kebun Binatang Surabaya)






Advertising
Advertising





AGITA SUKMA LISTYANTI

Terpopuler:
Obama Bersumpah Hancurkan ISIS
Jero Tersangka, Eks Dirut Pertamina Akan Diperiksa
Pindahkan Makam Nabi, Saudi Disumpahi Bakal Hancur
SBY Kaget Dengar Jero Wacik Jadi Tersangka












Berita terkait

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

4 hari lalu

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

PDIP sebelumnya mengusulkan Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Menpan RB Abdullah Azwar Anas sebagai cagub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

5 hari lalu

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan

Baca Selengkapnya

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

11 hari lalu

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan enggan menanggapi pertanyaan wartawan apakah akan maju lagi pada Pemilikan Kepala Daerah DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

11 hari lalu

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

Pengamat Politik Karyono menyebut ada tiga tokoh yang memiliki modal popularitas untuk maju Pilkada Jakarta. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

12 hari lalu

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

Menurut sejumlah pengamat politik, Menteri Sosial Tri Rismaharini memiliki nama besar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

15 hari lalu

Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful merespons kabar jika Tri Rismaharini atau Risma maju di Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

15 hari lalu

PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

Untuk Pilkada Jakarta 2024, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful mengatakan partainya saat ini masih menjaring nama.

Baca Selengkapnya

Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

17 hari lalu

Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

Lebaran di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris tahun ini dihadiri sedikitnya 150 orang Diaspora dan Warga Bangsa yang kuliah maupun bekerja dan tinggal di sekitaran Perancis.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

17 hari lalu

Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

Faisal Basri menanggapi kesaksian empat menteri Presiden Jokowi dalam sidang sengketa Pilpres 2024. Tiga di antaranya disebut hanya membaca pidato.

Baca Selengkapnya

Mensos Jelaskan Program Pena kepada Direktur OECD

18 hari lalu

Mensos Jelaskan Program Pena kepada Direktur OECD

Direktur OECD membuka peluang program Pena dapat menjadi contoh untuk negara anggota lainnya.

Baca Selengkapnya