TEMPO Interaktif, Jakarta: Markas Besar TNI hari ini mengumumkan kenaikan pangkat tiga Kepala Staf TNI, menjadi perwira tinggi bintang empat. Sejumlah perwira tinggi lainnya juga mendapat tambahan satu bintang di pundaknya.Tiga Kepala Staf Angkatan itu kini adalah Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Joko Santoso, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Slamet Subianto, dan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Djoko Suyanto.Perwira lain yang mendapatkan kenaikan pangkat adalah Wakil KSAD Letnan Jenderal Endang Suwarya, yang sebelumnya berpangkat mayor jenderal. Demikian juga Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan Letjen Sjafrie Sjamsoeddin. Kepala Dinas Penerangan Umum TNI Kolonel Ahmad Yani Basuki menjelaskan, kenaikan pangkat satu tingkat itu dituangkan dalam Surat Perintah Panglima TNI Nomor 793/IV/200 tertanggal 29 April 2005. Surat itu merujuk pada Keputusan Presiden Nomor 18/TNI/2005 tertanggal 27 April 2005."Pelaporan kenaikan pangkat akan dilakukan besok (Selasa) pukul 08.00 WIB di Cilangkap," kata Yani kepada Tempo, Senin (2/5).Ditanya tentang peluang masing-masing Kepala Staf menjadi Panglima TNI setelah kenaikan pangkat ini, Yani menyatakan, semua tergantung Presiden. "Sesuai ketentuan, peluang mereka sangat tergantung kepada wewenang Presiden," ujarnya.Selain lima orang itu, delapan perwira tinggi lainnya naik pangkat menjadi bintang dua dan tiga menjadi bintang satu. Mereka adalah Mayjen Setya Purwaka (Deputi I Menko Politik, Hukum, dan Keamanan), Mayjen Lilik A.S. Sumaryo (Panglima Divisi II Kostrad), Mayjen Wiryono Budiarso (Deputi VII Kepala BIN).Ada juga Mayjen Suryadi (Dirjen Kekuatan Pertahanan), Mayjen Djoko Sutrisno (Staf Ahli Menteri Pertahanan), dan Mayjen Hariyanto Rahman (Deputi Kepala BIN Bidang Penggalangan).Dari Angkatan Laut ada Laksamana Muda Bambang Suyanto (Staf Ahli Menteri Pertahanan Bidang Perindustrian dan Perdagangan). Sedangkan dari TNI AU adalah Marsekal Muda Rio Mendung Thalib (Gubernur Akademi AU).Untuk bintang satu ada Brigjen Darpito (Komandan Pusat Persenjataan Kavaleri Kodiklat AD), Brigjen (Marinir) Slamet Santoso (Staf Ahli Menko Politik, Hukum, dan Keamanan), dan Marsekal Pertama Yopie K. (Staf Ahli KSAU). Budi Setyarso