Jero Wacik Kecil yang Penyakitan  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 4 September 2014 13:59 WIB

Jero Wacik. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Guru Nyoman Santi kalang kabut mendengar istrinya hamil lagi. Wajar ia kalut karena tujuh anak sebelumnya lahir lalu meninggal, tak lewat dari usia tiga bulan. Sang ayah menyambangi kerabatnya di Singaraja, Guru Made Tantra, yang menasihatinya agar pindah dari Kintamani ke Singaraja. Berangkatlah mereka, hingga pada 24 April 1949 lahir bayi yang diberi nama I Nyoman Santra. (Baca: Abraham Sebut Jero Wacik Serakah)

Nyoman Santra tumbuh menjadi bayi yang sehat selama enam bulan tinggal di Singaraja. Namun, saat keluarganya kembali ke Kintamani, Santra kecil kembali sakit-sakitan. Lima bulan kemudian bayi itu sakit keras, bahkan sempat mati suri. (Baca: Jero Wacik dan Staf Khususnya Dicegah ke Luar Negeri)

Saat itulah datang seorang tokoh yang dianggap sakti bernama Guru Titib mengobati Nyoman Santra kecil. Ia membaca garis tangan si bocah dan menyatakan bahwa bocah tersebut akan berumur panjang dan menjadi orang besar. Ia dipindahkan ke suatu pura, menjadi pemangku pura, dan berganti nama menjadi Jero Wacik. (Baca: Jero Tersangka, Sutan Bhatoegana: Tinggal Sedapnya)

Kisah berbau mistik itu diceritakan Jero Wacik kepada wartawan tak lama setelah pengangkatannya sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral menggantikan Darwin Zahedy Saleh pada Oktober 2011. (Baca: Jero Wacik Disebut Jujur, Lurus, dan Sederhana)

Tapi pemilik dua gelar sarjana—insinyur mesin Institut Teknologi Bandung (1974) dan sarjana ekonomi Universitas Indonesia (1983)—ini punya otak encer. Menurut Ketut Suardhana Linggih, temannya di ITB, sejak SD, Jero selalu menjadi bintang kelas. (Baca: Wanita di Rumah Jero Sebut KPK Pakai Ilmu Hitam)

Untuk membayar kuliah, Jero Wacik memberikan les ilmu pasti kepada anak-anak SMA. Mahasiswa Teladan ITB 1973 ini tercatat sebagai penulis buku fisika dan matematika untuk SMA yang diterbitkan Ganesha Exact Bandung. Bekas Ketua BP Migas Rudi Rubiandini—salah satu alumnus ITB—mengaku pernah belajar dari buku-buku karya Jero. (Baca: Jero, Menteri Ketiga SBY yang Terjerat Korupsi)

Selepas karier profesionalnya di Astra International, Jero berkecimpung di bisnis pariwisata. Dua perusahaannya, PT Griya Batu Bersinar dan PT Pesona Boga Suara, bergerak di bidang hotel dan biro perjalanan. Satu lagi, PT Puri Ayu, bergerak di bidang interior dan desain tekstil.

Karier politik dosen marketing dan kewirausahaan Universitas Indonesia ini terus melejit di Partai Demokrat dan masuk jajaran pejabat elite pada rezim Susilo Bambang Yudhoyono. (Baca: 7 Elite Demokrat Ini Tersandung Kasus Korupsi)

AGUSSUP | GUSTIDHA BUDIARTIE | DRIYAN PDAT

Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Jero Wacik | Sengketa Pilpres | ISIS | Pembatasan BBM Subsidi

Berita terpopuler lainnya:
Makam Nabi Muhammad Akan Dipindahkan
Misteri Batu Berjalan di Lembah Kematian Terkuak
ISIS Kembali Eksekusi Jurnalis Amerika Serikat

Berita terkait

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

3 jam lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

9 jam lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

17 jam lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya

17 jam lalu

KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya

Dua rutan KPK, Rutan Pomdam Jaya Guntur dan Rutan Puspomal, dihentikan aktivitasnya buntut 66 pegawai dipecat karena pungli

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

20 jam lalu

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak mengatakan penyidikan dan penyelidikan kasus korupsi tetap berjalan di tengah konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho

Baca Selengkapnya

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

20 jam lalu

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menegaskan tidak ada intervensi dari Mabes Polri dalam kasus eks Wamenkumham Eddy Hiariej

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

22 jam lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya

Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD

23 jam lalu

Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD

KPK memeriksa 15 ASN untuk mendalami keterlibatan Bupati Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor dalam dugaan korupsi di BPPD Kabupaten Sidoarjo

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

1 hari lalu

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak membantah ada tekanan dari Mabes Polri sehingga belum menerbitkan sprindik baru untuk Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

1 hari lalu

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

KPK akan menyempurnakan proses administrasi sebelum menerbitkan sprindik baru untuk eks Wamenkumham Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya