Pemda Diminta Kurangi Kegiatan yang Libatkan Broker  

Reporter

Kamis, 4 September 2014 06:14 WIB

Pegawai negeri sipil se-Jawa Barat mengikuti Apel Besar PNS dengan tema Mari Lanjutkan Membangun Jawa Barat di Lapang Gasibu, Bandung, Senin (27/8). TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi mendesak kepala daerah lebih teliti dan awas dalam memantau kinerja birokrasinya, agar tak melulu terjebak pola pikir menghabiskan anggaran yang tergantung pada keberadaan broker atau makelar proyek.

"Jangan sampai muncul lagi ada SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) buat kegiatan semaunya, tanpa pengawasan, lalu dilimpahkan ke broker luar. Pasti tak ada manfaatnya," ujar Deputi Bidang Program dan Reformasi Birokrasi Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan Kementerian Muhammad Yusuf Ateh dalam pertemuan evaluasi kinerja birokrasi di Yogyakarta Rabu, 3 September 2014.

Ateh menuturkan perilaku pemerintahan semacam itu menjadi ancaman serius dalam meningkatkan akuntabilitas untuk mewujudkan reformasi birokrasi. Tercatat hingga tahun ini, dari sekitar 511 kabupaten/kota di Indonesia, hanya empat kabupaten/kota yang status akuntabilitas pemerintahannya direkomendasikan naik peringkat karena cukup baik. Yaitu, Kabupaten Sleman, Sukabumi, Bandung, dan Manado. Empat kabupaten/kota itu mendapat peringkat B kurus alias masih belum sepenuhnya baik. Sisanya, kabupaten/kota lain masih dalam peringkat C atau D.

Menurut Ateh, dampak ketergantungan pemerintah pada broker terkait dengan layanan masyarakat biasanya akan sangat buruk. Dia tak menampik jika mengubah perilaku pejabat bermental proyek ini sangat sulit. Namun, dengan menciptakan mekanisme akuntabilitas melalui pembagian kerja pengawasan di tingkat birokrasi, reformasi birokrasi dinilai makin mudah terwujud.

"Sehingga, jika SKPD mau melakukan apa, dicegat dulu, diminta merinci perencanaan, target, manfaat, dan lainnya, agar ada ukuran jelas tujuan kegiatan itu," katanya. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Yogyakarta Edi Muhammad mengakui jika saat ini tiap SKPD dipantau sangat ketat saat akan meloloskan pelaksanaan sebuah kegiatan.

Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Titik Sulastri menuturkan tak hanya dicek satu per satu kegiatan yang akan dilakukan SKPD. Setelah lolos dari tim pengawas, ujar Titik, masih harus melalui kajian Sekretariat Daerah untuk menyesuaikan keterkaitan satu program SKPD dengan SKPD lain agar tak terjadi dobel kegiatan dan anggaran.

PRIBADI WICAKSONO


Berita terkait

Jokowi Ajak Anak Muda Ikut Rekrutmen Calon ASN 2024

5 Januari 2024

Jokowi Ajak Anak Muda Ikut Rekrutmen Calon ASN 2024

"Manfaatkan peluang dan menjadi bagian dari semangat reformasi birokrasi dan pelayanan publik yang berdampak dan lebih baik," kata Jokowi.

Baca Selengkapnya

Itjen Kemenag Sukses Tanggapi 96% Pengaduan Masyarakat Sepanjang 2023

6 Desember 2023

Itjen Kemenag Sukses Tanggapi 96% Pengaduan Masyarakat Sepanjang 2023

Respons dan tindak lanjut atas setiap pengaduan masyarakat (dumas) menjadi perhatian Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemenag dalam menjalankan tugas pengawasan.

Baca Selengkapnya

Mengenal Apa Itu Birokrasi, Ciri-Ciri, dan Contohnya

3 Oktober 2023

Mengenal Apa Itu Birokrasi, Ciri-Ciri, dan Contohnya

Birokrasi adalah istilah yang dipopulerkan oleh Max Weber, sang Bapak Birokrasi Modern

Baca Selengkapnya

Jokowi Beberkan Alasan Beri Insentif Kendaraan Listrik, Mencontoh Amerika, Eropa, dan ..

16 Agustus 2023

Jokowi Beberkan Alasan Beri Insentif Kendaraan Listrik, Mencontoh Amerika, Eropa, dan ..

Presiden Joko Widodo alias Jokowi menyinggung soal insentif kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KLBB) dalam Sidang Paripurna DPR RI hari ini.

Baca Selengkapnya

10 Catatan Anies Baswedan Saat Dialog Rakyat Bersama Anies-AHY, Apa Saja Poinnya?

9 Agustus 2023

10 Catatan Anies Baswedan Saat Dialog Rakyat Bersama Anies-AHY, Apa Saja Poinnya?

Calon Presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan dalam dialog rakyat bersama Anies-AHY di Hotel Sabuga, Bandung, Jawa Barat ungkapkan 10 poin.

Baca Selengkapnya

Kementerian PPN/Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 25 April 2023, Simak Persyaratannya

22 April 2023

Kementerian PPN/Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 25 April 2023, Simak Persyaratannya

Kementerian PPN/Bappenas membuka lowongan kerja untuk lulusan S1. Pendaftaran dibuka hingga 25 April 2023.

Baca Selengkapnya

Menpan RB Ajak Perguruan Tinggi Sukseskan Reformasi Birokrasi Tematik

12 April 2023

Menpan RB Ajak Perguruan Tinggi Sukseskan Reformasi Birokrasi Tematik

Menpan RB, Abdullah Azwar Anas, mengajak perguruan tinggi menyukseskan reformasi birokrasi tematik. Bagaimana caranya?

Baca Selengkapnya

Kemenpan RB Targetkan Reformasi Birokrasi Bisa Turunkan Kemiskinan, Ini Programnya

29 Januari 2023

Kemenpan RB Targetkan Reformasi Birokrasi Bisa Turunkan Kemiskinan, Ini Programnya

Abdullah Azwar Anas menyampaikan program reformasi birokrasi (RB) tematik, ditargetkan dapat berdampak optimal dalam pengentasan kemiskinan.

Baca Selengkapnya

Reformasi Birokrasi, Teten Masduki Bicara Perampingan Jumlah Deputi

9 November 2022

Reformasi Birokrasi, Teten Masduki Bicara Perampingan Jumlah Deputi

Teten Masduki mengatakan saat ini membuat sistem birokrasi Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) menjadi lebih sederhana.

Baca Selengkapnya

Skema Pensiunan PNS Bebani Negara Rp 2.800 Triliun, Sri Mulyani: Reform Jadi Sangat Penting

25 Agustus 2022

Skema Pensiunan PNS Bebani Negara Rp 2.800 Triliun, Sri Mulyani: Reform Jadi Sangat Penting

Sri Mulyani menyatakan APBN saat ini menanggung belanja pensiun seluruh PNS, dari ASN pusat, TNI, Polri dan ASN di daerah dengan jumlah sangat besar.

Baca Selengkapnya