Pengamat: Konflik Perbatasan Skenario Pejabat Timor Leste
Reporter
Editor
Senin, 2 Mei 2005 04:50 WIB
TEMPO Interaktif, Kupang:Beragam konflik di perbatasan RI-Timor Leste belakangan ini seperti penembakan Danpos Satgas Pasukan Pengaman Perbatasan Lettu Art. Deddy Setyawan, penyerangan warga Distrik Oecusi ke Kabupaten Timor Tengah Utara, pelanggaran garis lintas batas maupun aksi penyelundupan BBM diduga direkayasa oleh para pejabat PBB dan pemerintah Timor Leste guna mencari simpati dunia internasional.Sementara sasaran yang hendak dicapai dari rekayasa itu yakni menciptakan opini dunia bahwa wilayah perbatasan belum aman sehingga PBB tetap mempertahankan misinya di Timor Leste. Hal ini disampaikan pemerhati masalah Timtim, Florencio Mario Viera, di Kupang, Minggu (1/5). Menurut Mario, misi PBB seharusnya berakhir di Timor Leste 2004 lalu, namun diperpanjang Sekjen PBB Kofi Annan sampai dengan 20 Mei 2005 mendatang.Dari rentetan kejadian, kemungkinan besar ada skenario terselubung yang dimainkan oknum-oknum pejabat PBB dan Timor Leste untuk mengacaukan perbatasan. Dengan demikian, proyek PBB tetap berjalan di bekas provinsi ke-27 Indonesia itu dan mereka dapat menarik keuntungan yang berlimpah, kata Mario. Menurutnya, negara baru bentukan PBB melalui referendum tahun 1999 tersebut sementara mengalami krisis ekonomi, krisis kepercayaan dan sekitar 80 persen penduduknya tidak memiliki lapangan pekerjaan dan hidup di bawah garis kemiskinan.Timor Leste saat ini tercatat sebagai negara termiskin di dunia dan masyarakatnya tidak mungkin berpikir untuk membangun konflik dengan Indonesia. Sehingga saya sangat yakin, kalau semua konflik di perbatasan kedua negara dimainkan oleh orang-orang yang memiliki misi khusus, lanjutnya. Jems De Fortuna
Indonesia dan Timor Leste Bahas Masalah Perbatasan hingga Kerja Sama Ekonomi
12 Januari 2023
Indonesia dan Timor Leste Bahas Masalah Perbatasan hingga Kerja Sama Ekonomi
Sejumlah isu dibahas dalam pertemuan bilateral Menteri Luar Negeri Indonesia dan Timor Leste kemarin, seperti peluang meningkatkan kerja sama ekonomi dan penyelesaian batas darat antara kedua negara.