Indonesia Kekurangan Penyuluh Perikanan  

Reporter

Editor

Suseno TNR

Rabu, 3 September 2014 06:02 WIB

Kementrian Kelautan dan Perikanan. Kkp.go.id

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo mengatakan Indonesia masih kekurangan penyuluh perikanan dalam jumlah besar. "Ini untuk memaksimalkan potensi yang kita miliki," ujar Sharif saat memberi sambutan dalam Rapat Koordinasi Badan Koordinasi Nasional Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan di gedung Kementerian Perikanan dan Kelautan III, Selasa, 2 September 2014.

Peran penyuluh sangat penting untuk menggerakkan perekonomian masyarakat. Bukan hanya aspek produktivitas, namun juga konservasi dan pelestarian lingkungan. "Akhirnya penyuluhan kami lakukan melalui partisipasi pelaku usaha sebagai mitra kerja kami," kata dia.

Pejabat teras Partai Golkar ini mengatakan saat ini jumlah penyuluh perikanan hanya 12.113 orang atau sekitar 15,76 persen dari total penyuluh 76.877 orang. Angka itu bahkan jauh di bawah penyuluh pertanian yang berjumlah 56,335 orang atau sekitar 73,38 persen. "Angka ini sangat kurang dibanding potensi yang kami miliki," kata dia.

Namun di tengah keterbatasan itu, kata Sharif, lembaganya bisa mencatatkan pertumbuhan hingga 6,5 persen dalam tiga tahun terakhir. Angka itu melampaui raihan pertumbuhan nasional termasuk Kementerian Pertanian, sebagai induk semangnya. "Padahal kami tidak mendapatkan subsidi pakan dari pemerintah sebagaimana subsidi pupuk buat pertanian," kata dia.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Perikanan dan Kelautan Suseno Sukoyono menambahkan, lembaganya telah mengajukan penambahan sekitar 2.000 penyuluh baru tahun ini. Angka tersebut dibutuhkan untuk menutupi kekurangan akibat banyaknya penyuluh yang pensiun. "Semoga bisa segera terpenuhi," kata dia.

Namun di tengah keterbatasan penyuluh pertanian, lembaganya berhasil meraup pendapatan hingga Rp 4 triliun dari kegiatan masyarakat di pesisir pantai. "Padahal anggaran yang kami miliki hanya Rp 52 miliar," ujarnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan persoalan pangan menjadi perhatian serius pemerintah. Saat ini pertumbuhan penduduk dunia terus menunjukkan peningkatan, sehingga perlu antisipasi penyediaan pangan dalam jumlah yang cukup. "Di sinilah fungsi penyuluh, baik pertanian maupun perikanan," kata dia.

Chairul mencatat, saat ini dari total pelaku usaha pertanian, hanya sekitar 35,2 persen sebagai petani. Sementara potensi yang berhasil mereka kuasai dari potensi pertanian hanya sekitar 14,4 persen. "Artinya ketidaksejahteraan ada di sektor ini," ujarnya.

JAYADI SUPRIADIN

Berita lain:
Isi Pertemuan Jokowi dengan Hatta Rajasa

Mengapa SBY Mustahil Jadi Sekjen PBB

Foto Bugil Jennifer Lawrence Asli

Soal Bocoran Kabinet, Ini Kata Jokowi

Berita terkait

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

6 hari lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

6 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

9 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

17 hari lalu

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

27 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

28 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

47 hari lalu

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

47 hari lalu

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

KKP menargetkan inflasi komoditas perikanan tahun 2023 sebesar 3+1 persen.

Baca Selengkapnya

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

47 hari lalu

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

Anggaran untuk mendukung perempuan dan disabilitas yang ada dalam sektor perikanan nasional.

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

48 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya