Proses identifikasi dari Polrestabes Surabaya saat olah TKP di kandang Kijang di Kebun Binatang Surabaya (KBS) (13/2). Seekor kijang betina di temukan mati oleh petugas patroli di pagi hari. Dugaan penyakit kembung yang biasa di alami oleh satwa pemakan rumput menjadi dugaan sementara penyebab kematian. TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO, Surabaya - Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya menyiapkan anggaran Rp 2,2 miliar hanya untuk perbaikan kandang satwa koleksi kebun binatang itu. Prioritas perbaikan kandang ditetapkan segera setelah perusahaan daerah itu mengantongi izin sebagai lembaga konservasi.
"Mungkin bagi banyak orang kebijakan itu tidak populer, tapi buat saya, memperbaiki kandang tidur lebih penting. Tujuannya, agar satwa lebih nyaman," kata Kepala PDTS KBS Ratna Achjuningrum, Selasa, 2 September 2014.
Ratna menyebut beberapa kandang tidur atau nahok itu yang kini kondisinya telah baru, seperti kandang jalak Bali dan komodo. Nahok kucing besar, tempat Michael yang mati pada Januari silam, juga telah diperbarui (Baca: Komodo KBS Juga Mati). "Sekarang sudah ada gembok tambahan, jadi hampir tidak mungkin untuk diraih dan dibuka secara tidak sengaja."
Ratna menambahkan, pihaknya juga tengah menyeleksi konsultan dan arsitek yang akan ditunjuk mengerjakan sejumlah perbaikan fasilitas. Bulan depan, pemenang seleksi akan ditentukan. Selain perbaikan kandang, tugas pertama konsultan itu ialah merombak akses jalan pengunjung yang rusak dengan paving. "Total sekitar 3.400 meter yang harus dipaving," kata Ratna.
