Optimalisasi Inspektorat Pangkas Korupsi 50 Persen

Reporter

Sabtu, 30 Agustus 2014 22:28 WIB

Sejumlah PNS Biro Kepegawaian Daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan tugas dinasnya di Balaikota, Jakarta, Senin 4 Agustus 2014. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara, Tiopan Bernhard Silalahi, mengatakan cara efektif memangkas korupsi di pemerintahan adalah mengoptimalkan peran inspektorat. “Bila inspektoratnya jalan saya yakin korupsi bisa dipangkas hingga 50 persen,” kata TB Silalahi saat ditemui di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Selatan, Sabtu, 30 Agustus 2014. (Baca : Inspektorat Di Kementerian Dijadikan Lembaga Kepresidenan)
Menurut TB Silalahi selama ini inspektorat jenderal yang ada di setiap kementerian belum berjalan maksimal. Salah satu penyebabnya adalah sulitnya inspektur jenderal menjatuhkan sanksi pada pejabat kementerian yang dinilai melakukan pelanggaran. Inspektorat sering terkendala untuk mendapatkan izin dari pejabat menteri di kementerian tertentu.(Baca: Jokowi, Komunikasi Pusat dan DaerahHarus Rutin Digelar)
Karena itu, politikus Partai Demokrat ini menyarankan agar pemerintahan Joko Widodo membentuk menteri koordinator khusus bidang pengawasan aparatur negara. Menko nantinya langsung bertugas mengkoordinir inspektorat jenderal yang ada di setiap kementerian. “Jadi bila ada menteri yang dinilai inspektorat melanggar, bisa ditindaklanjuti oleh menteri koordinator.” Bila menteri bersangkutan tak mengikuti instruksi, Menko bisa langsung melapor pada presiden untuk menindaklanjutinya.
Ide pembentukan menteri koordinator bidang pengawasan ini kata TB Silalahi sudah pernah diterapkan pada masa pemerintahan BJ Habibie. Menurut dia, meski hanya berjalan sekitar setahun, keberadaan menteri koordinator bidang pengawasan dan pemberdayaan aparatur negara efektif mengurangi tingkat korupsi di lingkungan pemerintahan.
TB Silalahi juga mengatakan, pembentuukan menteri koordinator ini lebih efektif bila dibanding gagasan tim transisi pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla yang ingin mencabut inspektorat dari kementerian. Gagasan menjadikan inspektorat menjadi lembaga di bawah presiden itu kata dia hanya akan membuat Jokowi repot. Apalagi, sistem ini bertentangan dengan prinsip dasar pemerintahan. “Prinsipnya tugas pokok pemerintahan harus dibagi habis pada kementerian.”
Sebelumnya, Deputi Tim Transisi, Akbar Faisal, mengatakan pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla tengah menggodok konsep pencopotan inspektorat jenderal dari struktur kementerian untuk menjadi lembaga kepresidenan. Inspektorat selama ini dinilai terganjal karena berada di bawah menteri, sehingga kurang mampu meminimalkan praktek korupsi dan peningkatan kinerja di kementerian.
Rencananya, seluruh inspektorat melebur menjadi lembaga pengawasan yang memiliki tiga tugas, yaitu pengawasan kinerja aparatur negara, audit keuangan, dan audit program pembangunan. "Kalau melekat jadi lembaga kepresidenan, akan lebih maksimal," ujar Akbar.

IRA GUSLINA SUFA


Terpopuler:
Ajudan Nazar Akui Pernah Antarkan Uang buat Ibas
Ini Ulah Pertama Balotelli di Liverpool
Warga Kutai Diterkam Buaya
Jokowi Tak Janjikan Jabatan, PPP Ogah Bergabung
Lama Tak Bertemu, Machfud: Anas Terkencing-kencing

Berita terkait

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

17 jam lalu

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

Kuasa hukum Harvey Moeis dan istrinya Sandra Dewi, Harris Arthur Hedar, membantah kliennya berkeliaran di salah satu pusat pembelanjaan di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

2 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

2 hari lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

2 hari lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

2 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

3 hari lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

4 hari lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

4 hari lalu

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK memprioritaskan lima program unggulan untuk mencegah korupsi di daerah.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

4 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

4 hari lalu

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

Nilai capaian MCP Pemkot Surabaya di atas nilai rata-rata Provinsi Jatim maupun nasional.

Baca Selengkapnya