TEMPO.CO, Jakarta - Partai pendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menunggu usulan resmi dari presiden terpilih Joko Widodo mengenai postur dan rencana kerja pemerintahan mendatang. Di parlemen, Koalisi Merah Putih akan bersikap kritis terhadap kebijakan yang dikeluarkan Jokowi-JK.
"Pemerintah usulkan, DPR yang bakal bahas," kata Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Abdul Hakim, Jumat, 29 Agustus 2014. Dia menuturkan PKS akan memperhatikan dengan cermat bagaimana program-program Jokowi-JK. "Bagaimana agar usulan pemerintah sesuai dengan kepentingan rakyat." (Baca: Waketum PAN: Kami Tetap di Koalisi Merah Putih)
Terkait dengan kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi, Abdul Hakim mengatakan sikap terakhir partainya adalah menolak pencabutan subsidi. Namun, ujar dia, posisi PKS masih bisa berubah, tergantung pada dinamika politik. Dia menegaskan bahwa sejauh ini pemerintah belum mengusulkan apa pun mengenai pencabutan subsidi. "Kami belum rapat."
Sekretaris Fraksi Partai Persatuan Pembangunan Arwani Tomafi menuturkan PPP belum tahu program Jokowi seperti apa. Menurut dia, sikap masing-masing fraksi baru akan ketahuan setelah pelantikan pemerintahan yang baru pada 20 Oktober mendatang. "Pemerintah punya kewenangan luas untuk menjalankan programnya," katanya.
Menurut Arwani, PPP tak terlalu melihat siapa pemegang kendali pemerintahan. Menurut dia, sikap partainya lebih bergantung pada bagaimana program dan kebijakan yang bakal diambil pemerintah. Jika program pemerintah baik, ujar Arwani, PPP bakal mendukung. "Presiden dan DPR kan bukan lembaga yang saling berlawanan." (Baca: Wamenpan: Beberapa Kementerian Perlu Disatukan).
Terkait dengan pencabutan subsidi, Arwani mengatakan kedua pihak sudah punya penghitungan sendiri agar anggaran tidak jebol. Dia mengingatkan, setelah 20 Oktober mendatang, pemerintah baru punya kewenangan penuh untuk menaikkan harga BBM bersubsidi tanpa memerlukan persetujuan DPR. Menurut Arwani, partainya belum dilobi oleh pendukung Jokowi-JK untuk melancarkan kebijakan pemerintah pada periode mendatang. "Saya belum diajak ngobrol," kata Arwani.
WAYAN AGUS PURNOMO
Berita Terpopuler
Kenapa Prabowo Tolak Berpidato Seusai Putusan MK?
Hasil Pleno, Demokrat Tetap Koalisi Merah Putih
Fadli Zon dan Muzani Rebutan Kursi Wakil Ketua DPR
SBY-Jokowi Tidak Hanya Bahas BBM
Pelat Nomor Lamborghini Lulung Tak Terdaftar
Berita terkait
Korupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati
16 jam lalu
KPK memanggil Kepala Bagian Pengelolaan Rumah Jabatan Sekretariat Jenderal DPR RI Hiphi Hidupati dalam dugaan korupsi rumah dinas
Baca SelengkapnyaRespons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club
1 hari lalu
Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.
Baca SelengkapnyaAnggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL
2 hari lalu
Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama mengatakan kenaikan tarif tidak boleh membebani mayoritas penumpang KRL
Baca SelengkapnyaKetahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa
3 hari lalu
Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?
Baca SelengkapnyaPermintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?
3 hari lalu
Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?
Baca SelengkapnyaDPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei
4 hari lalu
KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAmnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware
4 hari lalu
Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM
Baca SelengkapnyaKPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR
5 hari lalu
KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.
Baca SelengkapnyaSaid Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029
6 hari lalu
Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.
Baca SelengkapnyaKPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini
6 hari lalu
KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020
Baca Selengkapnya