Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla, memberi penjelasan pada media saat konferensi pers di rumah dinas Gubernur, Jakarta (21/8). Dalam konferensi pers Jokowi mengapresiasi keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak semua gugatan atas sidang sengketa perselisihan hasil pemilu presiden. Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih, Joko Widodo, akan tetap melibatkan ketua partai anggota koalisi Indonesia Hebat untuk menentukan bursa calon menteri. "Kamu tuh bisa mengusulkan, apalagi ketua partai," ujarnya, Selasa, 26 Agustus 2014. (Baca: Pengusaha Ini Disebut Layak Mengisi Kabinet Jokowi)
Penentuan susunan kabinet baru, Jokowi--panggilan akrab Joko Widodo--melanjutkan, akan ditentukan pertengahan September seusai dibahas dengan wakil presiden terpilih, Jusuf Kalla. Pandangan dari partai koalisi pun akan diikutsertakan. "Kalau ada yang tidak sepakat? Ya dibuat agar sepakat," katanya.
Jokowi membentuk Tim Transisi yang menyiapkan opsi postur pemerintahan lima tahun mendatang. Wakil Kepala Tim Transisi Andi Widjajanto beberapa waktu lalu mengatakan timnya hanya memberikan opsi mengenai arsitektur kabinet dan kelembagaan. "Tim tak mengajukan nama," katanya. (Baca: Jokowi Pastikan Gaya Pemerintahannya Beda dengan SBY)
Menurut Jokowi, keterlibatan ketua partai diperlukan untuk memberi masukan tentang formasi kabinet yang ideal. Hanya saja, mereka belum bisa dilibatkan lantaran kesibukan masing-masing. "Yang satu bisa, yang lain enggak, yang satu pulang, yang satu pergi. Nanti ketemu ketua-ketua partai dulu," ujarnya.