TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah warga negara Indonesia kombatan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) diketahui telah kembali ke Tanah Air. "Ada beberapa yang kembali," ujar Deputi Bidang Deradikalisasi Perlindungan dan Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Agus Surya Bhakti, Jumat, 22 Agustus 2014. (Baca: Profil 'Jihadi John', Penjagal ISIS)
Agus menjelaskan kepulangan mereka karena kecewa atas kondisi peperangan yang jauh berbeda dengan apa yang mereka pahami tentang konsep perang dalam ajaran Islam. "Karena yang mereka perangi adalah orang Islam juga," katanya. (Baca: Ikut ISIS, Pedagang Es Krim di Depok Ditangkap)
Agus enggan menjelaskan jumlah dan identitas mereka. Begitu pun dengan kisah kepulangan mereka ke Tanah Air. Upaya BNPT saat ini adalah mendorong program kontra radikalisme terhadap orang-orang yang telah berbaiat dengan ISIS. "Mereka menganut pemahaman yang salah tentang Islam," katanya. (Baca: Pendukung ISIS Dideteksi dengan Cara Ini)
Penyebaran paham ISIS mendorong sejumlah WNI bergabung dengan para kombatan di Irak dan Suriah. Data yang dimiliki BNPT menyebutkan jumlah mereka mencapai 56 orang. Empat orang di antaranya tewas. Satu di antaranya meninggal karena bom bunuh diri. "Mereka tertarik karena diiming-imingi imbalan US$ 1.500 (sekitar Rp 17,5 juta)," kata Agus.
RIKY FERDIANTO
Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
Kurikulum 2013 Cetak Calon Psikopat
Kenapa Jokowi Minta Paspampres Tak Kaku?
Jokowi Disarankan 'Pegang' SBY ketimbang Ical
Seusai Putusan MK, Prabowo Curhat di Facebook
Prabowo Terus Menggugat, Siapa Paling Diuntungkan?
Berita terkait
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin
9 hari lalu
Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.
Baca SelengkapnyaTajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran
28 hari lalu
Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia
Baca SelengkapnyaIran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri
29 hari lalu
Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.
Baca SelengkapnyaRusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow
38 hari lalu
Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."
Baca SelengkapnyaRusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow
39 hari lalu
Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.
Baca Selengkapnya2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan
40 hari lalu
Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki
Baca SelengkapnyaPutin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow
40 hari lalu
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow
Baca SelengkapnyaSerangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?
41 hari lalu
Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.
Baca SelengkapnyaMacron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia
41 hari lalu
Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia
Baca SelengkapnyaRusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!
41 hari lalu
Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang
Baca Selengkapnya