Massa menghadang truk meriam air polisi saat unjuk rasa di gerbang tol Pasteur, Bandung, Jawa Barat, 18 Agustus 2014. Adegan ini merupakan simulasi penanganan massa jelang keputusan Mahkamah Konstitusi dalam sengketa pemilihan presiden. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 5000 personel Tentara Nasional Indonesia menggelar apel di lapangan parkir Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, menjelang pembacaan putusan sengketa pemilihan presiden dan wakil presiden 2014 di Mahkamah Konstitusi, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Agustus 2014.
Pasukan gabungan TNI ini terdiri atas 2100 personel Kodam Jaya, 900 personel Kostrad, 500 personel Kopassus, 900 Marinir, dan 400 personel Paskhas serta didukung pasukan pendukung lainnya. (Baca: Ini Harapan Tim Kuasa Hukum Prabowo Soal MK)
Apel dipimpin langsung Panglima TNI Jenderal Moeldoko. Dalam sambutannya dia berpesan agar kehadiran TNI dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat dalam aktivitas rutinnya. "Kalian (TNI) harus memegang netralitas," ujar Moeldoko.
Menurut Moeldoko, apel ini dilaksanakan guna mempersiapkan pasukan TNI secara menyeluruh, mulai dari personel, materil dan kelengkapan pendukung lainnya. (Baca: Putusan MK, Bandara Cengkareng Dijaga Berlapis)
Moeldoko menegaskan TNI tetap berkomitmen mengawal dan menjaga jalannya pesta demokrasi hingga dilantiknya presiden dan wakil presiden pada Oktober mendatang. (Baca: Dukung Prabowo, Ibu-ibu Ini Bikin Dapur Umum)
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.