Maluku Utara Terjerat Utang hingga Rp 200 Miliar

Reporter

Editor

Eni Saeni

Rabu, 20 Agustus 2014 11:50 WIB

Pulau Dodola, Morotai, Maluku Utara. ANTARA/Rosa Panggabean

TEMPO.CO, Ternate - Pemerintah Provinsi Maluku Utara terjerat utang hingga Rp 200 miliar. Akibatnya, keuangan daerah terus defisit anggaran dan tak lagi mampu membiayai belanja publik untuk satu tahun. "Utang itu akibat keterlambatan pembayaran terhadap pihak ketiga pada tahun anggaran berjalan," ujar Kepala Inspektorat Provinsi Maluku Utara Bambang Hermawan.

Menurut dia, keterlambatan itu membuat pencatatan utang di tahun anggaran berikutnya. Utang ke pihak ketiga Pemerintah Provinsi Maluku Utara mencapai Rp 200 miliar. Data itu merujuk pada daftar dokumen pelaksanaan anggaran lanjutan. "Tapi nilai utang itu bisa juga lebih," tutur Bambang kepada Tempo, Rabu, 20 Agustus 2014.

Besaran utang yang menjerat Pemprov umumnya merupakan utang akibat pekerjaan fisik di tiga dinas: Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perikanan dan Kelautan, serta Dinas Perhubungan. Ini juga merupakan utang yang belum terbayarkan di tahun anggaran terdahulu.

"Untuk menghindari defisit anggaran lebih besar, utang ke pihak ketiga harus cepat diselesaikan untuk menghindari opini disclaimer pada laporan keuangan Pemerintah Provinsi Maluku Utara di tahun selanjutnya," kata mantan auditor Badan Pemeriksa Keuangan ini.

Bambang berujar, secara makro, kondisi keuangan Pemprov masih terlihat berjalan normal dan belum pada taraf mengkhawatirkan. Karena itu, untuk menekan defisit anggaran, Inspektorat meminta pengembalian kerugian negara yang dilakukan lebih dari 50 pegawai negeri sipil yang nilainya mencapai Rp 5,7 miliar. "Langkah ini minimal bisa menyelamatkan uang negara, dan umumnya semua pegawai sudah bersedia mengembalikan," tutur Bambang.

Hasby Yusuf, staf pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Khairun, Ternate, mengatakan utang yang menjerat Pemprov menunjukkan buruknya tata kelola keuangan pemerintah setempat. Kondisi ini juga mengambarkan tidak mampunya sumber daya manusia dalam pengelolah keuangan. "Ini harus menjadi perhatian serius. Jika tidak, anggaran daerah hanya akan habis untuk membayar utang ke pihak ketiga, dan publik jelas dirugikan."


BUDHY NURGIANTO




Terpopuler:
Jokowi: PAN dan Demokrat Mulai Merapat
Jokowi: Nanti PKL Singapura Buka Lapak di Sini
Dokumen Kesimpulan Prabowo Tebalnya 5.000 Lembar
Bandel, Ahok Punya Cara Jebak Uber App/Uber.com







Advertising
Advertising

Berita terkait

Alexander Marwata Dilaporkan ke Polda Metro Jaya, Segini Harta Kekayaan dan Gaji Wakil Ketua KPK Itu

4 hari lalu

Alexander Marwata Dilaporkan ke Polda Metro Jaya, Segini Harta Kekayaan dan Gaji Wakil Ketua KPK Itu

Alexander Marwata mengaku tak ambil pusing dirinya dilaporkan Polda Metro Jaya. Ini harta kekayaan dan gajinya.

Baca Selengkapnya

Bersih-bersih LPEI, Sri Mulyani dan Kejagung Bentuk Tim Terpadu

41 hari lalu

Bersih-bersih LPEI, Sri Mulyani dan Kejagung Bentuk Tim Terpadu

Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama Kejaksaan Agung membentuk tim untuk mengusut sengkarut kredit di Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia atau LPEI.

Baca Selengkapnya

Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Tinggi, Stranas PK KPK Luncurkan Sistem Pengawas E-Katalog

53 hari lalu

Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Tinggi, Stranas PK KPK Luncurkan Sistem Pengawas E-Katalog

Stranas PK KPK mencatat bahwa sektor pengadaan barang dan/atau jasa pemerintah menjadi ladang praktik korupsi yang tumbuh subur di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Luhut Beberkan Modus Instansi Sulap Produk Impor Dikemas jadi Produk Dalam Negeri

53 hari lalu

Luhut Beberkan Modus Instansi Sulap Produk Impor Dikemas jadi Produk Dalam Negeri

Menteri Luhut membeberkan modus instansi kementerian dan lembaga yang menyulap produk impor dan dikemas agar tampak sebagai produk dalam negeri.

Baca Selengkapnya

KAI Commuter Impor KRL dari Cina, BPKP: Kami Belum Audit

2 Februari 2024

KAI Commuter Impor KRL dari Cina, BPKP: Kami Belum Audit

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) bukasuara soal impor KRL dari Cina oleh PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter.

Baca Selengkapnya

2023, BPKP Selamatkan Uang Negara Rp 67,09 Triliun

1 Februari 2024

2023, BPKP Selamatkan Uang Negara Rp 67,09 Triliun

Hasil kinerja pengawasan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) berkontribusi Rp 67,09 triliun terhadap keuangan negara.

Baca Selengkapnya

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Luncurkan SPKLU d Jaktim

28 Desember 2023

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Luncurkan SPKLU d Jaktim

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Jaktim.

Baca Selengkapnya

Buwas soal Utang Pemerintah Rp 16 Triliun ke Bulog: Ini Pengaruhi Kondisi Keuangan

8 November 2023

Buwas soal Utang Pemerintah Rp 16 Triliun ke Bulog: Ini Pengaruhi Kondisi Keuangan

Dalam rapat kerja Komisi IV DPR, Buwas menyampaikan bahwa utang ini perlu segera dibayarkan pemerintah karena utang itu mempengaruhi kondisi keuangan Bulog.

Baca Selengkapnya

Diminta Jokowi Lunasi Utang Rp 16 Triliun ke Bulog, Ini Respons Sri Mulyani

6 November 2023

Diminta Jokowi Lunasi Utang Rp 16 Triliun ke Bulog, Ini Respons Sri Mulyani

Menkeu Sri Mulyani menanggapi permintaan Presiden Jokowi agar segera melunasi utang ke Perum Bulog sebesar Rp 16 triliun.

Baca Selengkapnya

Anang Achmad Latif Sebut Perhitungan BPKP Soal Proyek BTS 4G Salah

2 November 2023

Anang Achmad Latif Sebut Perhitungan BPKP Soal Proyek BTS 4G Salah

Dalam nota pembelaan atau pledoinya, Anang Achmad Latif mengatakan, perhitungan BPKP tidak sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan.

Baca Selengkapnya