Bekasi Bentuk Forum Komunikasi Menolak ISIS

Reporter

Selasa, 19 Agustus 2014 04:11 WIB

Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum, Kapolres Tasikmalaya Wijonarko dan Ketua MUI Kab. Tasikmalaya Ii Abdul Basit dan para alim ulama membawa spanduk usai penandatanganan penolakan keberadaan ISIS di Mesjid Agung Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, 8 Agustus 2014. ANTARA /Adeng Bustomi

TEMPO.CO, Bekasi - Pemerintah Kota Bekasi membentuk forum komunikasi yang menolak organisasi radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Senin, 18 Agustus 2014. Forum ini dibentuk menyusul adanya penangkapan terduga anggota ISIS di Jatiasih beberapa waktu lalu. (Baca juga: Bagaimana ISIS Hancurkan Toleransi Beragama di Irak?)

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyampaikan pembentukan forum komunikasi menolak ISIS ini merupakan salah satu upaya mencegah potensi berkembangnya pergerakan ISIS di Bekasi. "Kami kuatkan peran seluruh unsur masyarakat agar ISIS tidak menguat," ujar Rahmat Effendi dalam acara forum tersebut dengan tema "Sinergitas Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, LSM, Muspida menolak ISIS" yang dilaksanakan di Pendapa Kota Bekasi, Senin siang. (Baca: Mendata TKI Terkait ISIS Sia-Sia)

Rahmat menuturkan adanya forum tersebut membuat masyarakat ikut mengontrol gerakan-gerakan yang berpotensi radikal di lingkungannya. "Jika ada indikasi, masyarakat sudah tahu ke mana harus melapor," katanya.

Rahmat menuturkan ada beragam organisasi masyarakat di Kota Bekasi. Namun ideologinya sama, yakni Pancasila, yang menghargai perbedaan keyakinan satu sama lain. Jadi, jika ada gerakan yang menyimpang dari prinsip keutuhan NKRI, harus ditindak tegas. (Baca: Indonesia Bukan Negara Agama, SBY Tolak ISIS)

Forum ini akan melakukan berbagai pertemuan untuk mendiskusikan perkembangan ISIS, membahas temuan-temuan masyarakat, dan hasil kinerja intelijen menyangkut pergerakan tersebut.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bekasi Abdul Rosyid mengatakan ISIS adalah gerakan terlarang sehingga harus diantisipasi dengan melibatkan semua lapisan masyarakat. "Potensi gerakan radikal ISIS harus diwaspadai," ujarnya.

Adapun Kepala Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi Kota Komisaris Besar Priyo Widiyanto menegaskan bahwa pihaknya tidak kecolongan terkait dengan munculnya pergerakan ISIS di wilayahnya. "Penangkapan pengikut ISIS merupakan hasil dari kerja intelijen kepolisian," tuturnya. (Baca: ISIS Subur di Irak karena Faktor Ekonomi)

Artinya, kata Priyo, kepolisian tidak bisa dinilai lamban, meski gerakan tersebut telah melakukan deklarasi di Masjid Al-Muhajirin pada 3 Agustus 2014. "Polisi bisa dibilang lambat jika sudah terjadi gerakan makar baru kami turun." (Baca: Cara Kristiani Tangkal ISIS di Media Sosial)

HAMLUDDIN


Berita Lainnya:
KPU Pastikan Tak Penuhi Panggilan Komisi II DPR
Warga Bantaran Kali Mampang Pindah ke Rusun
Hello Kitty Dapat Misi ke Luar Angkasa
Bukti Dobel, Tim Prabowo-Hatta Diminta Perbaiki

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

5 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

24 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

25 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

34 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

35 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

36 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

36 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

37 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

37 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

37 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya