Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, (ki-ka) Busyro Muqoddas, Adnan Pandu Praja, Zulkarnain dan Bambang Widjojanto berbincang dengan wartawan dalam rangka Halalbihalal di gedung KPK, Jakarta, 4 Agustus 2014. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi meluncurkan kanal televisi di Kota Tua, Jakarta, Ahad, 17 Agustus 2014. Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto beralasan, peluncuran TV yang bisa diakses streaming melalui www.kpk.go.id/kanalkpk diluncurkan di kawasan historis ini karena mempunyai sejarah peradaban.
"Indonesia pernah mengalami kejayaan dan kehancuran. Kenapa Bandar Jakarta hancur? Karena korupsi. Kota Tua itu pusat pembelajaran. Dari sini, kita ikrarkan pembelajaran korupsi dilakukan," kata Bambang di Kota Tua, Ahad, 17 Agustus 2014. (Baca: Ruhut: Revisi RUU KUHAP Tak Boleh Lemahkan KPK)
Menurut dia, TV melengkapi instrumen komunikasi KPK. Seperti akun Twitter-nya yang memiliki pengikut 900 ribuan orang, Facebook sekitar 600 ribu orang, dan pengunjung portal KPK di atas 20 juta.
Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja berharap TV streaming ini bisa menanamkan semangat antikorupsi ke masyarakat luas. Menurut dia, mayoritas masyarakat Indonesia lebih suka melihat daripada membaca. Karena itu, TV Kanal KPK ini bisa melengkapi majalah dan radio yang telah diluncurkan komisi antirasuah tepat setahun lalu. (Baca: KPK: Belum Ada Undangan Bahas Revisi KUHAP)
"TV ini diharapkan menjadi lebih efektif. Harapan kita, pesan-pesan antikorupsi bisa disampaikan ke masyarakat," ujarnya. Dia juga berharap masyarakat bisa berdiskusi tentang antikorupsi melalui website, radio, dan televisi.