Ketum Angkatan Muda Golkar, Yoris Raweyai (kiri) bersama Andi Matalata, Fahmi Idris (kanan) beri keterangan pers, di Jakarta, 11 Agustus 2014. Pertemuan pendiri Partai diantaranya Kosgoro, Soksi dan MKGR bertujuan untuk galang dukungan gerakkan penyelamatan Golkar dengan laksanakan Munas. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Keluarga Besar Eksponen Tri Karya Golkar, Zainal Bintang, mengatakan akan melayangkan surat pada seluruh pengurus Dewan Pimpinan Daerah Golkar tingkat provinsi dan kabupaten kota. “Surat itu berisi ajakan mendukung pelaksanaan musyawarah nasional pada 2014 ini,“ ujar Zainal saat dihubungi, Jumat, 15 Agustus 2014. (Baca: Agung Dinonaktifkan, Fahmi Idris tetap Dukung)
Menurut Zainal, surat untuk pengurus DPD akan dilayangkan hari ini. Kemarin, ekponen Tri Karya yang merupakan organisasi pendiri Golkar ini sudah mengirimkan surat yang sama pada pengurus Dewan Pimpinan Pusat. Tri Karya berkukuh musyawarah nasional tetap dilaksanakan tahun ini sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang menyatakan munas digelar setiap lima tahun. Munas terakhir digelar di Pekanbaru pada 2009 lalu. (Baca: Poempida: DPP Golkar Berlakukan Hukum Rimba)
Zainal mengatakan selain melalui surat, dia dan sejumlah petinggi Golkar lain terus mensosialisasikan pada pengurus daerah untuk menaati AD/ART.(Baca: Golkar Berposisi sebagai Partai Penyeimbang) Zainal juga memprovokasi pengurus daerah menolak kebijakan Ketua Umum Aburizal Bakrie untuk tetap melaksanakan munas pada 2015. “Dasar munas tahun depan itu lemah karena hanya didasarkan pada rekomendasi munas sebelumnya.”
Kisruh di internal Golkar tentang pelaksanaan munas kini makin ramai. Sejumlah pendiri partai mendesak Aburizal segera lengser karena dianggap gagal membesarkan partai. Pada pemilu lalu, Golkar hanya berhasil memperoleh 91 kursi, turun dibanding Pemilu 2009 yang memperoleh 106 kursi. Kegagalan Aburizal ditambah dengan kalahnya calon yang didukung partai pada pemilu presiden 9 Juli lalu. Zainal dan para pendiri Golkar mendesak munas dilaksanakan selambat-lambatnya Oktober 2014.
Namun, Aburizal tak tinggal diam dengan desakan ini. Dia pun mengeluarkan surat pemecatan pada beberapa pengurus partai yang dianggap membangkang. Sebelumnya, Aburizal telah memecat tiga politikus muda, yaitu Nusron Wahid, Poempida Hidayatullah dan Agus Gumiwang Kartasasmita. Belakangan Aburizal juga disebut memecat Wakil Ketua Umum Agung Laksono dan beberapa pengikutnya. Namun, kabar pemecatan ini telah dibantah Aburizal.
