Alasan Jokowi Pilih Dewan Penasihat Transisi

Reporter

Editor

Budi Riza

Kamis, 14 Agustus 2014 22:02 WIB

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), bersalaman dengan Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida, setelah pertemuan di Balai Kota Jakarta (12/8). Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida menemui Jokowi dengan agenda meminta peninjauan kembali UU Minerba. AP/Achmad Ibrahim

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo memilih empat tokoh nasional sebagai anggota dewan penasihat tim transisinya. Pengalaman dan keahlian keempat tokoh tersebut menjadi alasan penunjukan mereka.

Wakil Kepala Tim Transisi Jokowi-JK, Andi Widjajanto, mengatakan KH Hasyim Muzadi dan Syafii Maarif dipilih karena keduanya merupakan tokoh senior yang mewakili dua kelompok keagamaan terbesar di Indonesia, yaitu Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. (Baca: Da'i Bachtiar Sempat Minta Jokowi Rebut Papua )

"Keduanya mewakili dua kelompok keagamaan terbesar di Indonesia, jadi dipilih," katanya di kantor tim transisi, Jalan Situbondo 10, Menteng, Kamis, 14 Agustus 2014.

Menurut Andi, Hasyim sejak pemilu presiden sudah aktif membantu Jokowi-Kalla dalam tim kampanye nasional. Sedangkan Syafii dalam kapasitas informal juga sudah ikut membantu pemenangan Jokowi-Kalla pada pekan terakhir kampanye.

Ihwal pemilihan Letjen (Purnawirawan) Hendropriyono, menurut Andi, Jokowi tertarik karena keahliannya di bidang intelijen. "Ia juga memiliki pengalaman, rekam jejak yang sudah terbukti," kata Andi. (Baca: Saksi Jokowi Menuding Bupati Dogiyai Imingi Uang )

Adapun Luhut Panjaitan dipilih karena dianggap sebagai tokoh militer senior yang pengalamannya sudah tidak diragukan lagi. Andi mengatakan tim transisi diminta menghubungi keempat tokoh itu agar mau menjadi anggota dewan penasihat pada 4 Agustus lalu.

Luhut Panjaitan mengaku diminta Jokowi menjadi penasihat senior sekitar 10 hari lalu. Menurut dia, Jokowi memintanya memberi masukan mengenai struktur kabinet dan isu pertahanan. Ia bersama beberapa mantan petinggi TNI akan melakukan pengkajian untuk memberi rekomendasi bagi pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.

"Kami, misalnya, memberikan masukan mengenai isu pertahanan yang dipimpin oleh Fachrul Rozi, lalu implementasi tol laut yang dipimpin oleh Laksamana Fred Ronal. Kita tentunya membawa ide konkret," kata Luhut. Dia mencontohkan lagi, timnya juga memberi masukan agar sektor pertahanan bisa berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi. "Ini opsi yang kita tawarkan bagi Jokowi," katanya.

ANANDA TERESIA
















Advertising
Advertising
















Terpopuler:
Novela Saksi Prabowo Doakan Israel
Begini Robin Williams Saat Pertama Ditemukan
Kenaikan Gaji PNS Jadi Pilot Project Jokowi
Ketua MK Ancam Pidanakan Saksi-saksi Palsu
Mau Ganti Dirut PLN, Dahlan Iskan Ditentang Wapres

Berita terkait

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

11 menit lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

41 menit lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

44 menit lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

1 jam lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

1 jam lalu

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

2 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

3 jam lalu

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di tanah air

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

4 jam lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

5 jam lalu

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

Pengajuan nama Budi Gunawan oleh Jokowi, kata narasumber yang sama, bertujuan untuk meluluhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

6 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya