Pergub ISIS, Polisi: Jika Ada Pembaiatan Bubarkan

Reporter

Rabu, 13 Agustus 2014 20:00 WIB

Anggota ISIS.lbcgroup.tv

TEMPO.CO, Surabaya- Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur, Komisaris Besar Awi Setiyono, mengatakan polisi merasa terbantu dengan peraturan Gubernur Jawa Timur yang menolak secara tegas adanya perkembangan dan pembaiatan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). "Jadi apabila ada pembaiatan atau deklarasi ISIS, akan langsung kami bubarkan," kata Awi kepada Tempo, 13 Agustus 2014.



Menurut Awi, polisi tidak akan segan-segan menindak tegas kelompok-kelompok radikal yang ada di Jawa Timur. Jika itu memang memenuhi tindak pidana umum atau tindak pidana terorisme akan langsung ditangkap. "Buktinya polri menangkap seorang teroris di Ngawi yang DPO (daftar pencarian orang) dan masih berasimilasi dengan jaringan ISIS," kata dia.



Awi menambahkan, sejak tahun 2012 hingga sekarang, polisi terus mangawasi pergerakan dan perkembangan jaringan radikal yang ada di Jawa Timur, namun begitu dia enggan menyebutkan daerah mana saja yang diawasi petugas kepolisian, Awi beralasan supaya tidak menambah keresahan masyarakat. "Yang jelas kami mengawasi tujuh titik jaringan radikal di Jawa Timur," katanya.



Tujuh jarinan radikal ini merupakan kelompok kecil yang selalu mengadakan kegiatan rutin, dan salah satunya adalah ISIS, dia berharap dengan adanya pergub dapat mencegah pergerakan ISIS di Jawa Timur. "Karena sifat dari pergub itu sejatinya preventif," ujarnya.



Selain itu, petugas kepolisian selalu melakukan antisipasi pencegahan terhadap jaringan radikal ini, di antaranya melakukan sinergitas antara tiga pilar, Babinkamtibmas, Babinsa, dan kepala desa setempat, dari sinergitas ini mereka diharapkan akan bisa menyelesaikan permasalahan yang ada dibawa untuk diselesaikan dibawah juga, sehingga kerukunan antar warga tetap terjaga.


Advertising
Advertising

"Jadi beberapa penggagalan terhadap deklarasi atau pembaiatan itu dilakukan murni dari bawah atau masyarakat setempat," kata dia.



Awi berharap tidak ada lagi jaringan garis keras di Jawa Timur pasca dikeluarkannya peraturan gubernur yang ditandatangani kemarin, Senin 12 Agustus 2014.

MOHAMMAD SYARRAFAH


Berita Terpopuler


Berita terkait

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

40 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Dapat Ancaman dari Kelompok Radikal, Prancis Imbau Warganya Tinggalkan Pakistan

16 April 2021

Dapat Ancaman dari Kelompok Radikal, Prancis Imbau Warganya Tinggalkan Pakistan

Massa kelompok Islam radikal Pakistan bentrok dengan polisi untuk memprotes penangkapan pemimpin mereka yang menuntut dubes Prancis diusir.

Baca Selengkapnya

Prancis, Sekularisme, dan Kehati-hatian Menangani Islam Radikal

3 November 2020

Prancis, Sekularisme, dan Kehati-hatian Menangani Islam Radikal

Prancis menjadi sorotan sejak peristiwa pembunuhan guru asal Paris. Penyebabnya, pernyataan mereka soal paham radikal. Diduga lost in translation.

Baca Selengkapnya

Ini Reaksi Berbagai Politisi dan Kepala Negara Atas Terorisme di Nice

29 Oktober 2020

Ini Reaksi Berbagai Politisi dan Kepala Negara Atas Terorisme di Nice

Kepala pemerintahan dan politisi dari berbagai negara bereaksi atas aksi terorisme yang terjadi Notre-dame Basilica, Nice, Prancis.

Baca Selengkapnya

Dewan Muslim Prancis Mengecam Aksi Terorisme di Nice

29 Oktober 2020

Dewan Muslim Prancis Mengecam Aksi Terorisme di Nice

Dewan Keimanan Muslim Prancis mengutuk peristiwa teror yang terjadi di Gereja Notre-Dame Basilica, Nice Kamis ini

Baca Selengkapnya

Presiden Prancis Emmanuel Macron Menuju Lokasi Teror di Nice

29 Oktober 2020

Presiden Prancis Emmanuel Macron Menuju Lokasi Teror di Nice

Presiden Prancis Emmanuel Macron bergegas menuju Gereja Notre Dame Basilica di Nice yang menjadi lokasi aksi teror terbaru.

Baca Selengkapnya

Turki Akan Perkarakan Charlie Hebdo Atas Karikatur Erdogan

29 Oktober 2020

Turki Akan Perkarakan Charlie Hebdo Atas Karikatur Erdogan

Pemerintah Turki menyatakan akan mengambil jalur hukum atas perkara karikatur Recep Tayyip Erdogan di majalah Charlie Hebdo

Baca Selengkapnya

Prancis Balas Kecaman Turki Soal Karikatur Erdogan di Charlie Hebdo

29 Oktober 2020

Prancis Balas Kecaman Turki Soal Karikatur Erdogan di Charlie Hebdo

Pemerintah Prancis merespon kecaman Turki perihal karikatur Presiden Recep Tayyip Erdogan di sampul halaman majalah satir Charlie Hebdo.

Baca Selengkapnya

Presiden Iran Ikut Komentari Masalah Charlie Hebdo, Turki, dan Prancis

29 Oktober 2020

Presiden Iran Ikut Komentari Masalah Charlie Hebdo, Turki, dan Prancis

Presiden Iran Hassan Rouhani ikut berkomentar soal ketegangan antara Prancis dan Turki yang dipicu oleh karikatur Nabi Muhammad dari Charlie Hebdo

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Mau Perkuat Hukum Sekuler Prancis untuk Lawan Islam Radikal

6 Oktober 2020

Emmanuel Macron Mau Perkuat Hukum Sekuler Prancis untuk Lawan Islam Radikal

Emmanuel Macron akan mengusulkan rancangan undang-undang yang akan menguatkan penegakan sekuler untuk melawan Islam radikal.

Baca Selengkapnya