TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Redaksi Majalah Al Mustaqbal Muhammad Fachri membantah berafiliasi atau mendukung gerakan Islam State Iraq Syiria (ISIS). Menurut dia, munculnya majalah ISIS dalam sejumlah pertemuan para pendukung ISIS dikarenakan majalah ini bebas diakses dan dicetak oleh siapa pun.
"Majalah ini bisa diunduh lewat Internet secara gratis," ujarnya, Senin, 11 Agustus 2014. Dia mengatakan redaksi tidak pernah berafiliasi dengan ormas ataupun kelompok-kelompok tertentu. "Kami independen. Pendanaan dari sumbangan pribadi seperti yang tercantum di web," katanya. (Baca: Ada Iklan Olahan Ayam di Majalah ISIS)
Dana operasional, kata dia, sudah mampu ditanggung dari sejumlah iklan yang masuk. "Toh, mengelola situs tidak mengeluarkan dana besar," katanya. (Baca: Beredar Majalah ISIS Berhadiah Voucher Ayam Goreng)
Saat ini, majalah Al Mustaqbal telah mengunggah tiga edisi majalah dengan tema Al-Qaeda, pemerintahan Mesir dan ISIS. Menurut dia, tema ISIS pada edisi terakhir tidak memiliki tujuan untuk menyebarkan ISIS, melainan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang isu yang berkembang terkait Islam. "Tema yang kami ambil sesuai dengan apa yang sedang ramai dan menjadi perbincangan publik," ujarnya.
EKO ARI WIBOWO
Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
Prabowo Disebut Terasing dari Pemilihnya
Rini Soemarno Bicara soal Hubungan dengan Megawati
Khotbah Jumat Pro-ISIS, Turunkan Khatib dari Mimbar
Berita terkait
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin
3 hari lalu
Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.
Baca SelengkapnyaTajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran
23 hari lalu
Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia
Baca SelengkapnyaIran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri
24 hari lalu
Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.
Baca SelengkapnyaRusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow
32 hari lalu
Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."
Baca SelengkapnyaRusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow
33 hari lalu
Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.
Baca Selengkapnya2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan
35 hari lalu
Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki
Baca SelengkapnyaPutin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow
35 hari lalu
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow
Baca SelengkapnyaSerangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?
35 hari lalu
Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.
Baca SelengkapnyaMacron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia
35 hari lalu
Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia
Baca SelengkapnyaRusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!
36 hari lalu
Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang
Baca Selengkapnya