DPP Golkar Klaim 29 DPD Tolak Percepatan Munas

Reporter

Editor

Budi Riza

Senin, 11 Agustus 2014 06:09 WIB

Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla (tengah) dan pengurus Partai Golkar lainnya saat rapat harian Partai Golkar di Jakarta,(22/4). Rapat tersebut memutuskan Partai Golkar tidak akan berkoalisi dengan Partai Demokrat dan mengusung capres sendiri.

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Tantowi Yahya mengklaim Dewan Pimpinan Daerah Partai Golongan Karya tak ada yang menginginkan percepatan musyawarah nasional partainya pada Oktober 2014. Seluruh DPD Golkar tingkat satu dan tingkat dua sepakat untuk merujuk pada Munas Pekanbaru yang merekomendasikan pelaksanaan Munas Golkar awal 2015.

"Bahkan hingga saat ini tak ada yang mengusulkan pelaksanaan Rapat Pimpinan Nasional. Ini jadi dasar kalau mau gelar Munas," kata Tantowi saat dihubungi, Ahad, 10 Agustus 2014. (Baca: Ormas Kepemudaan Golkar Ancam Duduki Kantor DPP )

Ia menyatakan pendapat ini didasarkan pada pertemuan Dewan Pimpinan Pusat Golkar dan DPD tingkat satu serta tingkat dua di Bali sebelum Idul Fitri 1435 Hijriah. Dalam pertemuan tersebut, 29 DPD tingkat satu hadir, sedangkan empat lainnya berhalangan dengan alasan ada tugas dan keperluan.

"Tak ada satu pun yang mau munas dipercepat," katanya. (Baca: Aburizal Bakrie: Enggak Ada Pecat-pecatan)

DPP Golkar mengklaim tak akan mampu menahan pelaksanaan munas jika ada suara percepatan dari DPD. DPP juga tak bisa semena-mena mempercepat munas bila tak ada desakan dari DPD serta pelaksanaan Rapimnas.

Wakil Ketua DPP Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia Partai Golkar Sabil Rahman justru optimistis munas akan tetap dilaksanakan Oktober 2014. Ia menilai masih ada cukup waktu bagi Golkar menggelar Rapimnas sebagai dasar pelaksanaan munas. (Baca: Ical Tak Akan Maju Lagi Jadi Ketum Golkar)

Ia juga menyatakan pelaksaanaan munas pada Oktober justru sesuai dengan aturan dalam Anggaran Dasar Rumah Tangga Golkar. Selain itu, alasan untuk mengikuti rekomendasi Munas Pekanbaru sudah tak bisa terpenuhi karena kegagalan Golkar dalam pemilu legislatif dan pemilu presiden.

Menurut Sabil, munas pada Oktober 2014 bukan munas luar biasa karena sesuai dengan ADRT. Atas dasar ini, pelaksanaan munas tak memerlukan usulan dari DPD tingkat satu dan tingkat dua. "Ini pelaksanaan rutin lima tahunan," tutur Sabil.

FRANSISCO ROSARIANS



Baca juga:
Warga Solo Hapus Mural Bergambar Bendera ISIS
KPK Periksa Ajudan Bupati Karawang
Agnes Mo dan Siwon Super Junior Saling Merindu
OPM Serang Konvoi Brimob di Papua

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

2 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

13 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

21 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

22 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

22 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

23 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

26 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

MKGR Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Golkar 2024-2029

28 hari lalu

MKGR Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Golkar 2024-2029

MKGR resmi mendeklarasikan dukungan kepada Airlangga Hartarto untuk melanjutkan jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar 2024-2029.

Baca Selengkapnya

Disebut Masuk Bursa Caketum Golkar, Bahlil Lahadalia Bilang Begini

31 hari lalu

Disebut Masuk Bursa Caketum Golkar, Bahlil Lahadalia Bilang Begini

Tanggapan Bahlil Lahadalia soal dirinya yang disebut masuk bursa caketum Golkar.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

32 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya