TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia mengklaim dukungan terhadap gerakan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) atau Negara Islam Irak dan Suriah tak besar. Alasannya, organisasi Islam radikal terbesar pimpinan terpidana teroris Abu Bakar Ba'asyir, Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), berbeda pendapat soal ISIS.
"Terkait pro-kontra dukungan dan perbedaan pandangan pascadukungan atau baiat oleh Abu Bakar Ba'asyir dan Ustad Aman Abdulrahman di Nusakambangan ada indikasi JAT pecah antara yang mendukung dan menolak," kata Kepala Badan Intelkam Mabes Polri Brigadir Jenderal Suparmi Suparto saat seminar di kantor Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Sabtu, 9 Agustus 2014.
Sebagai tandingan pendukung ISIS, JAT yang berbeda pendapat mendirikan kelompok Jamaah Ansharut Syariah pimpinan Ustad Achwan, mantan narapidana teror bom Borobudur. "Serta penolakan oleh anak Abu Bakar Ba'asyir sendiri," ujar Supami.
Dia mengaku belum memiliki data persis pengikut ISIS di Indonesia. Menurut Supami, yang terdeteksi Intelkam Mabes Polri sudah ada seribuan simpatisan ISIS di Indonesia. Penyebaran ISIS di sini merupakan kelompok lama, yakni kelompok jaringan radikal dan mantan narapidana teroris. "Polisi juga sudah preventif," ujarnya.
Menurut dia, polisi tak akan langsung menindak simpatisan ISIS. Alasannya, para anggota ISIS di Indonesia baru bisa ditindak ketika melakukan makar atau perbuatan melanggar hukum. "Kalau sudah mengancam bangsa dan negara, polisi harus bertindak," kata Supami.
Rabu, 23 Juli 2014, dilakukan pembaiatan oleh Ustad Aman Abdulrahman terhadap empat orang narapidana teroris di Lapas Kembangkuning, Nusakambangan. Lalu pada Jumat, 25 Juli 2014, Abu Bakar Ba'asyir melakukan pembaiatan terhadap 24 orang napi teroris di Lapas Pasir Putih, Nusakambangan.
Selain itu, pada 1 Syawal juga beredar video ajakan untuk masuk ISIS di YouTube yang tersebar di Indonesia. Dalam video yang dibuat ISIS pusat, terdapat pria Indonesia bernama Bahrumsyah, eks mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang mengajak masyarakat untuk bergabung dengan organisasi radikal tersebut. Supami mengatakan Bahrumsyah diduga berangkat ke Suriah sejak 3 bulan lalu.
Sementara pria di sebelah kiri Bahrumsyah dalam video tersebut, kata dia, juga warga Indonesia bernama M. Aziz Muhidin yang sedang kuliah di Pakistan. Adapun Aziz, ujar Suparmi, di Pakistan sejak 2 Agustus 2011. Pria asal Keputihan, Kebumen, Jawa Tengah, tersebut merupakan mahasiswa yang merangkap guru ngaji anak-anak diplomat Indonesia di Irak. Aziz juga merupakan alumni Ngruki, pondok pesantren pimpinan Ba'asyir.
LINDA TRIANITA
Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
Ketua Gerindra Jakarta Ancam Culik Ketua KPU
SBY Buka Suara Soal Pencopotan KSAD Budiman
Golkar Bisa di Luar Pemerintahan, Begini Caranya
Berita terkait
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin
4 hari lalu
Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.
Baca SelengkapnyaTajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran
23 hari lalu
Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia
Baca SelengkapnyaIran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri
24 hari lalu
Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.
Baca SelengkapnyaRusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow
32 hari lalu
Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."
Baca SelengkapnyaRusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow
33 hari lalu
Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.
Baca Selengkapnya2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan
35 hari lalu
Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki
Baca SelengkapnyaPutin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow
35 hari lalu
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow
Baca SelengkapnyaSerangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?
36 hari lalu
Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.
Baca SelengkapnyaMacron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia
36 hari lalu
Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia
Baca SelengkapnyaRusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!
36 hari lalu
Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang
Baca Selengkapnya