Polri Klaim Pendukung ISIS Tak Banyak  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 10 Agustus 2014 06:03 WIB

Coretan di tembok yang menyatakan dukungan warga dari Indonesia kepada Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) di wilayah Tipes, Baron, Jawa Tengah, 4 Agustus 2014. TEMPO/Ahmad Rafiq

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia mengklaim dukungan terhadap gerakan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) atau Negara Islam Irak dan Suriah tak besar. Alasannya, organisasi Islam radikal terbesar pimpinan terpidana teroris Abu Bakar Ba'asyir, Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), berbeda pendapat soal ISIS.

"Terkait pro-kontra dukungan dan perbedaan pandangan pascadukungan atau baiat oleh Abu Bakar Ba'asyir dan Ustad Aman Abdulrahman di Nusakambangan ada indikasi JAT pecah antara yang mendukung dan menolak," kata Kepala Badan Intelkam Mabes Polri Brigadir Jenderal Suparmi Suparto saat seminar di kantor Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Sabtu, 9 Agustus 2014.

Sebagai tandingan pendukung ISIS, JAT yang berbeda pendapat mendirikan kelompok Jamaah Ansharut Syariah pimpinan Ustad Achwan, mantan narapidana teror bom Borobudur. "Serta penolakan oleh anak Abu Bakar Ba'asyir sendiri," ujar Supami.

Dia mengaku belum memiliki data persis pengikut ISIS di Indonesia. Menurut Supami, yang terdeteksi Intelkam Mabes Polri sudah ada seribuan simpatisan ISIS di Indonesia. Penyebaran ISIS di sini merupakan kelompok lama, yakni kelompok jaringan radikal dan mantan narapidana teroris. "Polisi juga sudah preventif," ujarnya.

Menurut dia, polisi tak akan langsung menindak simpatisan ISIS. Alasannya, para anggota ISIS di Indonesia baru bisa ditindak ketika melakukan makar atau perbuatan melanggar hukum. "Kalau sudah mengancam bangsa dan negara, polisi harus bertindak," kata Supami.

Rabu, 23 Juli 2014, dilakukan pembaiatan oleh Ustad Aman Abdulrahman terhadap empat orang narapidana teroris di Lapas Kembangkuning, Nusakambangan. Lalu pada Jumat, 25 Juli 2014, Abu Bakar Ba'asyir melakukan pembaiatan terhadap 24 orang napi teroris di Lapas Pasir Putih, Nusakambangan.

Selain itu, pada 1 Syawal juga beredar video ajakan untuk masuk ISIS di YouTube yang tersebar di Indonesia. Dalam video yang dibuat ISIS pusat, terdapat pria Indonesia bernama Bahrumsyah, eks mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang mengajak masyarakat untuk bergabung dengan organisasi radikal tersebut. Supami mengatakan Bahrumsyah diduga berangkat ke Suriah sejak 3 bulan lalu.

Sementara pria di sebelah kiri Bahrumsyah dalam video tersebut, kata dia, juga warga Indonesia bernama M. Aziz Muhidin yang sedang kuliah di Pakistan. Adapun Aziz, ujar Suparmi, di Pakistan sejak 2 Agustus 2011. Pria asal Keputihan, Kebumen, Jawa Tengah, tersebut merupakan mahasiswa yang merangkap guru ngaji anak-anak diplomat Indonesia di Irak. Aziz juga merupakan alumni Ngruki, pondok pesantren pimpinan Ba'asyir.

LINDA TRIANITA

Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi

Berita terpopuler lainnya:
Ketua Gerindra Jakarta Ancam Culik Ketua KPU
SBY Buka Suara Soal Pencopotan KSAD Budiman
Golkar Bisa di Luar Pemerintahan, Begini Caranya

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

4 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

23 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

24 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

32 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

33 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

35 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

35 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

36 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

36 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

36 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya