TEMPO.CO, Jakarta - Anggota tim kuasa hukum Joko Widodo-Jusuf Kalla, Teguh Samudera, mengatakan akan mempidanakan tim hukum Prabowo Subianto-Hatta Rajasa apabila mereka memalsukan alat bukti sengketa pemilihan umum presiden yang diajukan ke Mahkamah Konstitusi.
"Kalau ternyata buktinya yang banyak itu tidak benar atau ada yang dipalsukan, kami akan melapor ke polisi," ujarnya di gedung Mahkamah Konstitusi, Kamis, 7 Agustus 2014. "Termasuk jika ada saksi yang memberikan keterangan palsu, kami akan pidanakan." (Baca: Sidang Pilpres Ajang Pembuktian Kredibilitas MK)
Teguh menuturkan akan mengecek kebenaran bukti dari tim Prabowo melalui data yang dimilikinya. "Jadi, silakan saja mereka membawa banyak bukti. Kebenarannya bagaimana, nah ini yang akan kami lihat di persidangan."
Pada Kamis, 7 Agustus, tim kuasa hukum pasangan calon nomor urut 1, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, menyerahkan berkas permohonan perbaikan gugatan sengketa hasil pemilihan umum presiden di MK. Berkas perbaikan dilakukan setelah sehari sebelumnya majelis hakim mengoreksi beberapa uraian permohonan.
Kubu Prabowo mengklaim juga menyiapkan puluhan daftar bukti yang dibundel dalam satu berkas setebal 30 sentimeter. Ada 76 bundel yang disiapkan mereka. Selain itu, mereka juga menyiapkan bukti lain yang disimpan di dalam 12 kotak plastik berukuran besar berwarna merah muda.
"Isinya adalah semua bukti dan formulir, mulai C1, D1, DA1, DB1, DC, hingga DD," kata Sahroni, anggota kuasa hukum Prabowo-Hatta di gedung Mahkamah Konstitusi. (Baca: Gugatan Pilpres, Koalisi Advokat Bela KPU di MK)
REZA ADITYA
Terpopuler:
Ini Rapor Kepala Dinas Pendidikan DKI Lasro Marbun
Ahok Curiga, Belum Ada Pejabat DKI yang Dipecat
Hakim Wahiduddin Koreksi Gugatan Prabowo-Hatta
Migrant Care Laporkan Enam Anggota DPR Pemilik PJTKI
Berita terkait
Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal
34 menit lalu
Pilkada 2024 digelar pada 27 November agar paralel dengan masa jabatan presiden terpilih.
Baca SelengkapnyaDianggap Tak Serius Hadapi Sidang Sengketa Pileg oleh MK, Komisioner KPU Kompak Membantah
5 jam lalu
Komisioner KPU menegaskan telah mempersiapkan sidang di MK dengan sungguh-sungguh sejak awal.
Baca SelengkapnyaCaleg NasDem Ikuti Sidang secara Daring, Hakim MK: di Tempat yang Layak, Tak Boleh Mobile
5 jam lalu
Caleg Partai NasDem, Alfian Bara, mengikuti sidang MK secara daring tidak bisa ke Jakarta karena Bandara ditutup akibat erupsi Gunung Ruang
Baca SelengkapnyaSidang Sengketa Pileg, Hakim Arief Hidayat Bingung Tanda Tangan Surya Paloh Beda
6 jam lalu
Hakim MK Arief Hidayat menyinggung tanda tangan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang berbeda di suratarie kuasa dan KTP.
Baca SelengkapnyaKelakar Saldi Isra di Sidang Sengketa Pileg: Kalau Semangatnya Begini, Timnas Gak Kalah 2-1
7 jam lalu
Hakim MK, Saldi Isra, melemparkan guyonan mengenai kekalahan Timnas Indonesia U-23 dalam sidang sengketa pileg hari ini.
Baca SelengkapnyaCaleg Ini Minta Maaf Hadir Daring di Sidang MK Gara-gara Erupsi Gunung Ruang
10 jam lalu
Pemohon sengketa pileg hadir secara daring dalam sidang MK karena bandara di wilayahnya tutup imbas erupsi Gunung Ruang.
Baca SelengkapnyaSidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain
1 hari lalu
PDIP dan PPP mengklaim ribuan suara pindah ke partai lain dalam sidang sengketa Pileg di MK hari ini.
Baca SelengkapnyaKelakar Saldi Isra saat Pemohon Absen di Sidang Sengketa Pileg: Nanti Kita Nyanyi Lagu Gugur Bunga
1 hari lalu
Hakim MK Saldi Isra berkelakar saat ada pemohon gugatan yang absen dalam sidang sengketa pileg hari ini.
Baca SelengkapnyaHakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius
1 hari lalu
Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.
Baca SelengkapnyaSidang Sengketa Pileg, PPP Sebut Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Tiga Dapil Sumut
1 hari lalu
PPP mengklaim adanya ribuan perpindahan suara ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III.
Baca Selengkapnya