Ini Daerah yang Sudah Dimasuki Paham ISIS  

Reporter

Editor

Budi Riza

Kamis, 7 Agustus 2014 09:09 WIB

Mantan Ketua Mantiki III Jamaah Islamiah Natsir Abbas (kanan), Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Ansyaad Mbai, dan Pengamat Teroris Negara Islam Indonesia Al Chaidar. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat teroris, Al Chaidar, mengatakan paham kelompok Islamic State of Iraq and Syam (ISIS) sudah tersebar di wilayah Indonesia. Menurut dia, berdasarkan penelitian yang dilakukan timnya, ada sekitar dua puluh titik utama di wilayah Indonesia yang sudah dimasuki ajaran ISIS.

"Jumlah pendukung tersebar," kata Al Chaidar saat dihubungi Tempo, Rabu, 6 Agustus 2014. (Baca: Polisi Antisipasi Ancaman Pengeboman dari ISIS)

Secara rinci, paham ISIS telah menyebar di wilayah-wilayah sebagai berikut: Sumatera Utara, Aceh, Padang, Riau, Palembang, Lampung, Banten, Tangerang, Bekasi, NTB, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. (Baca: Pemerintah Blokir 27 Video ISIS di Internet)

Menurut dia, para pendukung merasa aman karena ISIS dinilai sebagai isu luar negeri. Pendukung ISIS menganggap gerakan yang dilakukan di Irak dan Suriah tak akan berdampak pada situasi politik di Indonesia. "Saya setuju terhadap pendapat itu," kata dia.

Sebelumnya, ratusan orang telah menjalani pembaiatan di Masjid Baitul Makmur, Solo Baru, perbatasan antara Solo dan Sukoharjo. Pembaiatan yang dipimpin oleh Afif Abdul Majid tersebut berlangsung pada pertengahan Ramadan lalu.

Belakangan, beredar juga foto narapidana kasus terorisme, Abu Bakar Ba'asyir, dan enam narapidana lain yang tampak duduk bersila di barisan depan. Sedangkan tujuh lainnya berdiri dan menutup wajahnya dengan sorban sambil membentangkan bendara ISIS. Foto itu diambil di ruang musala Lembaga Pemasyarakatan Pasir Putih, Nusa Kambangan, tempat Ba'asyir ditahan.

Kepala BNPT Ansyaad Mbai menyatakan dukungan sekelompok warga Indonesia kepada ISIS masuk dalam kategori pelanggaran hukum. Menurut Ansyaad, para pendukung ISIS bisa kehilangan status kewarganegaraannya.

Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin merasa masih perlu mengkaji Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 lebih dalam karena kasus ini termasuk baru terjadi. Mengacu pada Undang-Undang Kewarganegaraan tersebut, menurut Amir, ada rumusan yang masih perlu ada sinkronisasi pemahaman yang bulat antara pihak yang punya kewenangan terhdap masalah tersebut.

YOLANDA RYAN ARMINDYA

Topik terhangat:
Arus Mudik 2014
| MH17 | Pemilu 2014 | Ancaman ISIS

Terpopuler
Kabar Pembakaran Rumah Saksi Prabowo Tak Terbukti
Pria Saudi Tak Boleh Nikahi Wanita dari Negara Ini
Tim Jokowi Siapkan 80 Halaman Pembelaan
Enam Wilayah Indonesia Waspada Penyebaran ISIS
Massa Prabowo Bentrok dengan Polisi di KPU Jatim

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

1 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

20 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

21 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

30 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

31 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

32 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

32 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

33 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

33 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

33 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya