Warga Kelurahan Tipes, Solo, bekerja bakti menghapus mural tembok bergambar bendera Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS). Mural sejenis ditemukan di sejumlah titik di Kecamatan Serengan. TEMPO/Ahmad Rafiq
TEMPO.CO,Surakarta - Ketua Forum Pendukung Daulah Islamiyah Amir Mahmud membantah organisasi yang dipimpinnya memiliki hubungan struktural dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang dipimpin oleh Abu Bakar al-Baghdadi.
Menurut dosen terbang di salah satu perguruan tinggi di Surakarta ini, kegiatan Forum membaiat ribuan anggota jemaahnya di Masjid Baitul Makmur Solo Baru, Jawa Tengah, pada 15 Juli 2014, itu hanya merupakan bentuk dukungan atas berdirinya Daulah Islamiyah di Timur Tengah. (Baca: PendukungISISBantah Isu Makar)
"Secara struktural jelas-jelas tidak ada (hubungan struktural dengan ISIS). Pembaiatan massal itu hanya wujud euforia terhadap perubahan dari ISIS menjadi khilafah atau Daulah Islamiyah,” katanya dalam wawancara khusus kepada Tempo di rumahnya yang berada di Sukoharjo pada Rabu, 6 Agustus 2014.(Baca: UNS Surakarta Tangkal PahamISIS)
Amir yang banyak mengkaji politik Islam di dunia internasional itu mengakui kegiatan baiat juga terjadi di Jakarta dan Malang. Namun, menurut dia, gerakan di tiga kota ini tidak berkaitan satu sama lain. “Tapi kami punya kesamaan secara emosional, yakni mendukung nilai perjuangan itu,” ujarnya.
Amir menegaskan, baiat di tiga kota ini tak membahayakan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.