TEMPO.CO, Sampang - Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin mengunjungi kampung penganut Islam Syiah di Desa Karanggayam, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Selasa, 5 Agustus 2014. Kunjungan Lukman yang didampingi pejabat daerah Sampang ini untuk melakukan dialog dengan tokoh masyarakat guna mencari solusi penyelesaian konflik antara mayoritas Sunni dan minoritas Syiah di Karanggayam.
"Saya ingin tahu pendapat warga di sini soal konflik dengan Syiah. Masalah ini perlu terus didalami supaya dapat solusi yang tepat," kata Lukman saat membeberkan hasil pertemuan dengan warga Karanggayam, Selasa, 5 Agustus 2014. (Baca: Menteri Agama Tampung Keluhan Diskriminasi Syiah)
Setelah bertemu dengan warga Karanggayam dan Blu'uran, Lukman mengaku akan melakukan pertemuan dengan pihak terkait lainnya. Namun dia tidak merinci pihak yang dimaksud. Dia berharap dari serangkaian pertemuan tersebut bisa dicapai solusi terbaik. "Tahapannya memang masih sebatas itu," ujarnya.
Malik, salah seorang tokoh yang hadir dalam pertemuan dengan Menteri Agama, mengatakan tidak keberatan warga Syiah yang saat ini masih mengungsi di Sidoarjo balik lagi ke Sampang. Namun dengan syarat mereka mau kembali ke ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah. "Sederhana saja, kalau mau kembali ke sini harus kembali ke ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah," katanya singkat. (Baca pula: Ulama Sunni Janji Tak Ganggu Warga Syiah)
Konflik Syiah di Sampang meletup pada Lebaran ketupat tahun lalu. Saat itu ratusan warga Sunni dari Sampang dan Pamekasan menyerang dan membakar puluhan rumah warga di Blu'uran dan Nangkernang. Setelah insiden penyerangan itu, warga Syiah Sampang sempat diungsikan ke Gedung Olahraga Sampang sebelum akhirnya dipindah ke kompleks rumah susun di Desa Jemundo, Kecamatan Taman, Sidoarjo.