Jalur Tengah Subang-Kalijati Masih Macet

Selasa, 5 Agustus 2014 07:57 WIB

Ilustrasi kemacetan kendaraan pemudik. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Subang - Sampai dengan H+8, Selasa, 5 Agustus 2014 pagi, ruas jalur tengah Kalijati-Dawuan-Subang, Jawa Barat, masih macet sepanjang 15 kilometer. Akibat kelelahan karena mengantri sejak dini hari, sejumlah pengemudi bus dan mobil pribadi tertidur lelap di belakang setir.

"Capeknya minta ampun," kata Sukamto, sopir bus Sinar Jaya saat ditemui di lokasi kemacetan ruas Dawuan. Ia mengaku, keluar dari gerbang tol Palimanan, Cirebon, jam 20.00. Setelah melewati Kadipaten-Cijelag-Cikamurang, akhirnya sampai di Subang pkl.04.00. (Baca: Social Jetlag Akibat Mudik)

"Kami beriringan sejak di Palimanan," ujar Supriyadi, pemudik asal Semarang, sambil menggerak-gerakan badanya melakukan relaksasi.

Salah seorang pedagang sayuran, Warya, warga Dawuan yang pulang belanja dari pasar Inpres Subang jam 03.00, baru sampai ke rumah jam 04.15. "Perjalanan 10 kilometer memakan waktu 75 menit," ujarnya.

Buat megurai kemacetan total, sejumlah petugas Polres Subang melakukan patroli sepeda motor. "Supaya tak ada yang saling menyalip," ujar seorang petugas. (Jakarta Magnet Urbanisasi)

Kemacetan total di jalur tengah Subang terjadi kecuali diakibatkan meledaknya arus balik, juga disebabkan aktivitas pasar Kalijati, truk pengangkut pasir, banyaknya titik persimpangan, aktivitas keluar masuk mobil di area rumah makan dan mulai beroperasinya kembali pabrik-pabrik.

Gara-gara kemacetan tersebut ratusan karyawan pabrik terlantar akibat bus jemputannya tak sampai di titik-titik jemputan tepat waktu. "Waktu masuk kerja jam 07.00, tapi sekarang sudah jam 7.30 mobil jemputan belum nongol juga," ujar Fitri, salah seorang karyawan pabrik garmen di daerah Kalijati.


Mau membolos, Fitri mengaku takut kena sanksi berat dari manajemen. "Ya sudah nunggu datangnya jemputan saja," katanya.


NANANG SUTISNA
Berita terpopuler
Bupati Rote Belum Tahu Jadi Tersangka Korupsi
Rumah Transisi Putus Rantai Politik Transaksional
Tiga Langkah Cegah Penyebaran ISIS
Pengamat : Freeport Tak Signifikan Dongkrak Ekspor

Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

13 jam lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

14 jam lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

1 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

2 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

2 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

3 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

3 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

3 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya