Video WNI Ajak Masuk ISIS Beredar di YouTube
Editor
MC Nieke Indrietta Baiduri
Kamis, 31 Juli 2014 10:13 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah video berisi ajakan dari sekelompok warga Indonesia untuk bergabung ke Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) beredar di situs YouTube.
Dalam video berdurasi delapan menit dengan judul Join the Ranks, seseorang yang menyebut dirinya Abu Muhammad al-Indonesi minta warga Indonesia untuk mendukung perjuangan ISIS menjadi khilafah dunia.
"Kami ikhwan-ikhwan kalian, saudara-saudara kalian dari Indonesia yang bergabung dan berada di Daulah Islamiyah, menyampaikan salam," ujar Abu Muhammad al-Indonesi.
Video ajakan jihad itu merupakan video terbaru dan diunggah oleh Jihadology pada 22 Juli 2014. Bulan lalu, ISIS juga merilis video yang berisi ajakan dari warga Australia, Jerman, dan Kanada. (Baca juga: Mosul Tak Lagi Ramah untuk Orang Kristen)
Profesor Greg Barton, pakar keamanan dan masalah Indonesia dari Monash University, menuturkan ISIS melihat potensi dukungan dari warga Indonesia. "ISIS membidik langsung warga Indonesia. Sebab, mereka memiliki potensi dukungan yang kuat," kata Barton dalam ABC Australia.
Abu Bakar Baasyir pekan lalu telah menyatakan dukungannya bagi ISIS. Kelompok garis keras Sunni itu mendeklarasikan dukungan terhadap ISIS awal Juli 2014, setelah merebut sejumlah wilayah di Irak dan Suriah dengan pimpinan Abu Bakr al-Baghdadi. (Baca: ISIS Bersumpah Hancurkan Kabah Jika Kuasai Mekah)
<!--more-->
Adapun dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, yakni Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, telah menyatakan ISIS hanya akan meningkatkan kekerasan. NU menegaskan bahwa yang diperlukan umat Islam adalah islah, bukan khilafah. "Pegangan NU dalam menanggapi perang antarmuslim adalah mengupayakan islah, sesuai dengan perintah Allah SWT dalam QS Al-Hujurat; aslihuu baynahuma (berdamailah antara kamu semua)," ujar KH Malik Madani, Khatib Aam PBNU.
Menurut dia, NU tidak mencita-citakan sebuah khilafah dan menganggap ide itu sebagai sebuah utopia, setelah umat Islam tersebar di berbagai penjuru dunia di bawah naungan negara-negara bangsa. (Baca juga: Pendukung Pemimpin Milisi ISIS Dibaiat di Malang)
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyatakan keberadaan orang-orang Indonesia di Suriah atau Irak yang bergabung dengan ISIS tanpa sepengetahuan Kementerian Luar Negeri.
"Kita berusaha melindungi dan mengamankan WNI. Dan, ketika kita melihat warga kita yang menempatkan dirinya dalam posisi berbahaya, saya kira tidak dianjurkan," tutur Marty dalam acara buka puasa di Gedung Pancasila, Jakarta, pertengahan Juli 2014.
Beberapa negara di dunia, seperti Inggris dan Australia, telah menerapkan sanksi tegas terhadap warga negara mereka yang ikut berperang di Suriah dan Irak. Inggris bahkan menyatakan akan mencabut kewarganegaraan mereka. Sedangkan Australia mengeluarkan perintah penangkapan bagi warganya yang terlihat dalam video pembantaian ISIS. (Baca: Militan ISIS Ledakkan Makam Nabi Yunus)
ABC | AHLUL BAIT INDONESIA | NATALIA SANTI
Berita Lainnya:
ISIS Hancurkan Pusat Peradaban Irak
Militan ISIS Paksa Perempuan Irak untuk Sunat
ISIS Usir Orang Kristen dengan Cara Ini
Pendukung Pemimpin Milisi ISIS Dibaiat di Malang