Prakosa Dinilai Tak Layak Jadi Kandidat Menteri  

Minggu, 27 Juli 2014 03:57 WIB

TEMPO/Arie basuki

TEMPO.CO, Jakarta: Mantan Menteri Kehutanan Muhammad Prakosa disebut-sebut sebagai kandidat menteri pertanian pada masa kepemimpinan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Namun, guru besar ilmu pertanian Universitas Lampung, Bustanul Arifin, menilai Prakosa tak layak menduduki jabatan itu karena rekam jejaknya yang tidak baik. (Baca: Tim Jokowi Kumpulkan Portofolio Calon Menteri)

"Yang paling penting itu kan integritasnya dan track record-nya baik. Kalau dia track record-nya begitu, ya tidak baik. Simpel saja kan," kata dia saat dihubungi Tempo, Sabtu, 26 Juli 2014.

Seperti diketahui, pada 16 Juni lalu, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil Prakosa terkait dengan kasus suap alih fungsi lahan hutan lindung di Bogor yang menjerat Bupati Bogor Rachmat Yasin. Sebab, KPK menemukan bukti dugaan keterlibatan pihak Kementerian Kehutanan dalam kasus alih fungsi lahan hutan di kawasan Bogor.

Senada, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Serikat Petani Hendri Saragih juga menilai kualifikasi Prakosa tidak cocok di bidang pertanian. "Sebenarnya kualifikasinya harus profesional. Lagian Pak Prakosa kan bidang kehutanan. Tapi yang paling penting kan, Pak Jokowi sedang mengumpulkan kandidat dari beberapa latar belakang. Semoga terpilih yang terbaik," ujar Hendri. (Baca juga: Kurtubi Dinilai Kurang Kompeten Jadi Menteri ESDM)

Hendri berpendapat kriteria calon menteri pertanian yang baik semestinya sudah mempunyai pengalaman di bidang pertanian, bukan hanya pengetahuan tetapi juga implementasinya. Selain itu, kandidat juga harus mempunyai pergaulan yang luas dengan seluruh petani di Indonesia dan paham segala masalah serta kebijakan bidang pertanian. "Dampak globalisasi menuntut kita untuk mempunyai hubungan yang luas, sehingga kandidat nantinya harus bisa merangkul seluruh petani mulai dari tingkat desa hingga internasional," ujarnya. (Baca: Menteri Ekonomi Jangan dari Partai)

Ia malah menyebut Bustanul Arifin dan Mochammad Maksum Machfoedz, guru besar sosial ekonomi industri pertanian Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada lebih layak dicalonkan menjadi menteri pertanian. "Karena dari kalangan profesional dan ahli di bidangnya," tutur Hendri.

DEWI SUCI RAHAYU

Terpopuler:
Kabinet Jokowi Beri Ruang Luas Bagi Perempuan
Militan ISIS Ledakkan Makam Nabi Yunus
Atlet Sabina Altynbekova Banjir Hadiah dari Fan
Dukung Israel, Wanita Kirim Foto Seksi ke Facebook
KPK Sidak ke Soekarno-Hatta, 14 Orang Digelandang

Berita terkait

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

1 hari lalu

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), membentuk kelompok tani mahasiswa sebagai ujung tombak masa depan bangsa yang harus memiliki konsen terhadap sektor pertanian.

Baca Selengkapnya

Mentan Ajak Para Jenderal TNI Kawal Optimasi dan Pompanisasi

1 hari lalu

Mentan Ajak Para Jenderal TNI Kawal Optimasi dan Pompanisasi

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, bersama para perwira tinggi Jenderal TNI siap bergerak bersama memastikan program optimasi lahan rawa (Oplah) dan pompanisasi di seluruh Indonesia berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

2 hari lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Kelakuan SYL saat Jadi Mentan: Palak Rp 1 Miliar untuk Umrah Sekeluarga Sampai Beli Keris Rp 105 Juta

2 hari lalu

Kelakuan SYL saat Jadi Mentan: Palak Rp 1 Miliar untuk Umrah Sekeluarga Sampai Beli Keris Rp 105 Juta

Fakta Terbaru Sidang Syahrul Yasin Limpo (SYL), di antaranya pejabat Kementan diminta Rp 1 miliar

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Janji Bersihkan Kementerian dari Korupsi

2 hari lalu

Menteri Pertanian Janji Bersihkan Kementerian dari Korupsi

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan tidak pandang bulu dalam pemberantasan korupsi di lembaganya.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Irit Bicara Usai Diperiksa soal Auditor BPK Minta Rp12 Miliar Demi Opini WTP

2 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo Irit Bicara Usai Diperiksa soal Auditor BPK Minta Rp12 Miliar Demi Opini WTP

BPK meminta keterangan Syahrul Yasin Limpo berkaitan kesaksian anak buahnya soal ada auditor BPK meminta uang agar Kementan dapat opini WTP

Baca Selengkapnya

Mobil Mercedes Benz Sprinter Disita KPK, Ini Kata Syahrul Yasin Limpo

2 hari lalu

Mobil Mercedes Benz Sprinter Disita KPK, Ini Kata Syahrul Yasin Limpo

Dalam kesempatan yang berbeda, kuasa hukum Syahrul Yasin Limpo, Djalamudin Koedoeboen, mengatakan belum mengetahui soal mobil yang disita KPK itu.

Baca Selengkapnya

Dirjen Hortikultura Kementan Sebut Rp4 Miliar Lebih Dianggarkan untuk Keperluan SYL

3 hari lalu

Dirjen Hortikultura Kementan Sebut Rp4 Miliar Lebih Dianggarkan untuk Keperluan SYL

Dirjen Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto mengungkapkan ada anggaran Rp4 miliar lebih untuk memenuhi keperluan Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Kementan Optimalisasi Lahan Rawa di Aceh Utara untuk Genjot Indeks Pertanian

3 hari lalu

Kementan Optimalisasi Lahan Rawa di Aceh Utara untuk Genjot Indeks Pertanian

Tujuan utama optimasi lahan rawa adalah optimalisasi lahan yang terintegrasi dengan upaya peningkatan taraf hidup petani melalui bantuan pengembangan sistem irigasi.

Baca Selengkapnya

Saksi: SYL Minta Rp105 Juta ke Ditjen Tanaman Pangan Kementan untuk Bayar Keris Emas

3 hari lalu

Saksi: SYL Minta Rp105 Juta ke Ditjen Tanaman Pangan Kementan untuk Bayar Keris Emas

Pejabat di Kementerian Pertanian, Edi Eko Sasmito, bersaksi direktoratnya mendapat jatah pembayaran pembelian keris emas Rp105 juta dari SYL

Baca Selengkapnya