Anggota Polisi dan TNI AD Pemeras TKI di Bandara

Reporter

Sabtu, 26 Juli 2014 14:19 WIB

TKI yang akan mudik dari Kuala Lumpur Malaysia. REUTERS/Samsul Said

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi bekerja sama dengan Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri, Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan, serta Angkasa Pura II melakukan inspeksi mendadak untuk mengungkap aksi pemerasan tenaga kerja Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta.

Direktur Utama Angkasa Pura II Tri Sunoko mengatakan pemerasan ini telah berlangsung lama. "Hampir sepuluh tahun," ujarnya di Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu, 26 Juli 2014. Namun pihaknya tidak tinggal diam. Ia mengaku beberapa kali menangkap para pelaku pemerasan. Namun mereka tetap kembali melakukan aksinya. (Baca: KPK Sidak ke Soekarno-Hatta, 14 Orang Digelandang)

Inspeksi mendadak itu dilakukan karena ditemukan dugaan indikasi terjadinya pemerasan yang dilakukan sejumlah pihak terhadap para TKI. Sebanyak 18 pelaku pemerasan kemudian diamankan, di antaranya anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat dan kepolisian.

Kabareskrim Komisaris Jenderal Suhardi Alius mengatakan, dalam inspeksi mendadak itu, mereka menemukan satu orang turis yang tengah menjadi korban pemerasan. "Kami dapatkan orang asing yang dipaksa pakai jasa taksi gelap dengan tarif selangit," tuturnya.

Menurut ia, selama ini penertiban para oknum pemeras TKI itu sudah dijalankan, tapi tidak maksimal. Bahkan satu pelaku yang bertugas sebagai polisi pernah bekerja di bandara. "Jadi, (pelaku tersebut) punya akses keluar-masuk otoritas bandara, makanya dihadirkan dalam sidak," ujar Suhardi. (Baca: TKI Diperas di Bandara, Angkasa Pura Tak Berkutik)

Ketua KPK Abraham Samad mengatakan inspeksi mendadak ini untuk melihat apakah proses sistem pelayanan sudah berjalan dengan semestinya. Sebba, dia mensinyalir potensi terjadinya penyelewengan terbuka lebar.

"Kami sinyalir sangat berpotensi terjadi fraud (penyelewengan). Bukan tidak mungkin dalam prosesnya terjadi tindak pidana korupsi. Oleh karena itu, kami kerja sama dengan kepolisian. Tindak pidana umum kita serahkan ke kepolisian. KPK akan backup (dukung)," kata Abraham.

HUSSEIN ABRI YUSUF




Baca juga:
Dalam Sehari, Pesawat Ini Dua Kali Mendarat Darurat
Material Kurang, Bailey Ciamis Cuma 27 Meter
Aher Minta PU Perlebar Sungai Cibaruyan
Aher: Jembatan Bailey Ciamis Bisa Dilalui Sore Ini







Advertising
Advertising

Berita terkait

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

31 menit lalu

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

Dewas KPK menunda sidang etik dengan terlapor Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

2 jam lalu

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

Penyidik KPK menggeledah kantor Sekretariat Jenderal DPR atas kasus dugaan korupsi oleh Sekjen DPR, Indra Iskandar. Ini profil dan kasusnya.

Baca Selengkapnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

8 jam lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

13 jam lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

22 jam lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya

22 jam lalu

KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya

Dua rutan KPK, Rutan Pomdam Jaya Guntur dan Rutan Puspomal, dihentikan aktivitasnya buntut 66 pegawai dipecat karena pungli

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

1 hari lalu

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak mengatakan penyidikan dan penyelidikan kasus korupsi tetap berjalan di tengah konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho

Baca Selengkapnya

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

1 hari lalu

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menegaskan tidak ada intervensi dari Mabes Polri dalam kasus eks Wamenkumham Eddy Hiariej

Baca Selengkapnya

Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD

1 hari lalu

Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD

KPK memeriksa 15 ASN untuk mendalami keterlibatan Bupati Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor dalam dugaan korupsi di BPPD Kabupaten Sidoarjo

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

1 hari lalu

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak membantah ada tekanan dari Mabes Polri sehingga belum menerbitkan sprindik baru untuk Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya