TEMPO.CO, Kendari - Nasib malang kini menimpa HS, 47 tahun, pegawai Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, yang harus menerima bogem mentah dari komandannya sendiri. Penganiayaan ini terjadi karena HS menanyakan alasan pemotongan gaji rekan-rekannya yang masih berstatus honorer pada atasannya yang diketahui bernama Umar Manne.
Jumlah pemotongan gaji para staf honor Satpol PP ini beragam tiap honorer. Namun diakumulasi, totalnya mencapai Rp 78 juta.
Penuturan HS, dirinya dianiaya sang komandan di ruangan bos Pol PP Bombana itu, Sabtu, 19 Juli 2014, sekitar pukul 12.15 Wita. Penganiayaan dilakukan di hadapan tiga orang rekan-rekannya sesama staf Satpol PP. Mereka adalah Andi Firman, Ambo Rappe, dan Hikman.
Menurut HS, dirinya dianiaya dua kali pada hari itu juga. "Pertama kali saat saya menghadap mempertanyakan alasan pemotongan gaji honorer, Kasat Pol PP langsung marah dan menyerang saya dengan tinju dan tendangan. Tapi saya langsung menghindar, dan keluar kantor," ujarnya.
Tanpa sepengetahuan HS, ternyata Kasat Pol PP meminta bantuan aparat kepolisian via telepon selulernya untuk menangkap HS dengan dalih membuat keributan di kantor. "Saya tidak pernah membuat keributan apa-apa di kantor. Itu laporan palsu Umar Mane," kata HS ketika dikonfirmasi.
Lalu HS sadar, bahwa dirinya telah membuat komandannya naik pitam. Pegawai yang menjabat Kanit Intel di Satpol PP ini pun memberanikan diri untuk minta maaf. Saat HS masuk di ruang kerja atasannya itu, sang Komandan spontan menyerangnya dengan tendangan dan tinju besarnya. Tendangan dengan sepatu kulit sang komandan bersarang telak di dada korban hingga luka memar.
Tidak terima dengan perlakuan sang komandan, HS pun melaporkan Komandannya itu ke Polsek Rumbia, dengan nomor YAN.2.4/19/VII/2014/SPK Sek Rumbia.
"Kami sudah periksa saksi-saksi, sisa pemeriksaan pelaku. Tapi kita sudah surati pelaku," kata Kapolsek Rumbia Ipda Idham Sukri saat dikonfirmasi, Selasa, 22 Juli 2014.
"Kemungkinan satu dua hari ini kita akan periksa pelakunya," sambungnya.
Pelaku penganiyaan ini, kata Idham, akan dijerat dengan Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan. "Tapi kita akan liat dulu hasil visumnya. Apakah berat atau ringan," imbuhnya.
Secara terpisah, Kasat Pol PP Bombana Umar Manne yang dikonfimasi mengaku sengaja memukul karena stafnya itu karena mabuk di kantornya. "Saya sengaja pukul karena dia (korban) lagi teler," kata Umar Manne, Selasa, 22 Juli 2014.
ROSNIAWANTY FIKRI
Berita terpopuler
SBY Berhentikan Kepala Staf TNI AD
Berita Potong Kelamin, Ahmad Dhani ke Dewan Pers
Saran Ahok Buat Jokowi Usai Pengumuman Pilpres
Umat Kristen Irak Diminta Pindah Agama
Berita terkait
Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu
6 hari lalu
Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?
Baca SelengkapnyaKemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya
14 hari lalu
Hindari risiko fatal dengan travel gelap. Ketahui dampak buruknya, termasuk kecelakaan, asuransi, dan tarif tak jelas.
Baca SelengkapnyaKapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal
23 hari lalu
Kapolres Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengklaim belum ada kerawanan dan berbagai tindak kriminal yang terjadi di kawasan wisata Ancol
Baca SelengkapnyaAnies Tanggapi Isu Jual-beli Bangku Sekolah: Bentuk Kriminalitas
23 Januari 2024
Anies mengatakan itu merupakan penyimpanan, pelanggaran dan kriminalitas yang tidak boleh dibiarkan.
Baca SelengkapnyaPolisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang
2 Januari 2024
Diduga penganiayaan itu dilakukan karena pelaku ingin melindungi anak laki-lakinya yang lain yang juga adik korban, JW, 18 tahun.
Baca SelengkapnyaPrabowo Bilang Indonesia Negara Aman, Ini Daftar Negara dengan Kriminalitas Tertinggi
13 Desember 2023
Prabowo singgung Indonesia masih aman, damai, dan terkendali
Baca SelengkapnyaKriminal Sepekan: Ade Armando Digugat PDIP, Firli Akui Bertemu SYL, Wanita Mental Ditabrak Fortuner
29 Oktober 2023
Sejumlah peristiwa kriminalitas terjadi sepekan terakhir di Jabodetabek. Ade Armando digugat PDIP, Firli Bahuri, Fortuner tabrak wanita di Kembangan
Baca SelengkapnyaPolres Jakarta Utara: Ancol dan Sunter Daerah Rawan Kejahatan Pekan Lalu
13 Agustus 2023
Polres Jakarta Utara menandai Ancol hingga Sunter Agung dengan warna merah di peta kerawanan kejahatan
Baca SelengkapnyaPolisi Cari Penganiaya Guru SMA hingga Buta di Rejang Lebong
4 Agustus 2023
Pelaku menganiaya dengan menggunakan ketapel kepada guru SMA itu.
Baca SelengkapnyaPolisi Tangkap 2 Pelaku Mutilasi yang Sebar Tubuh Korban di Lima Lokasi
16 Juli 2023
Terkuaknya kasus mutilasi ini pasca temuan potongan-potongan tubuh manusia total di lima titik Sleman.
Baca Selengkapnya