Prabowo Subianto dan Jokowi saat debat calon presiden di Jakarta, 15 Juni 2014. ANTARA/Andika Wahyu
TEMPO.CO, Pamekasan - Sejumlah ulama dan tim pemenangan calon presiden dengan nomor 1, Prabowo Subianto, mendatangi kantor Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Selasa, 8 Juli 2014. Mereka melaporkan beredarnya sebuah selebaran palsu berisi dukungan 17 ulama dan kiai Pamekasan kepada capres Jokowi.
"Selebaran itu disebar di pasar, toko dan masjid," kata ketua tim pemenangan Prabowo-Hatta Pamekasan, Taufikurrahman.
Maklumat itu, kata dia, sebenarnya berisi dukungan 17 ulama kepada Prabowo-Hatta. Namun, oleh pihak tertentu, redaksi maklumat itu diubah menjadi dukungan kepada Jokowi-JK. "Ini penipuan dan merugikan Prabowo-Hatta."
Pengasuh Pondok Pesantren Ummul Quro Blumbungan Pamekasan, KH Nailurrahman, mengaku sangat dirugikan atas beredarnya selebaran palsu itu. Menurut dia, sampai hari ini mayoritas ulama Pamekasan masih mendukung Prabowo-Hatta. "Selebaran itu memfitnah kiai, pernyataan kami dipalsukan. Maka kami lapor Panwas supaya ditindak penyebarnya."
Ketua Panwaslu Pamekasan Zaini mengatakan segera meneruskan laporan itu ke penegak hukum terpadu atau Gakumdu Pamekasan. "Di Gakumdu ada polisi dan jaksa, penelusuran bisa lebih cepat."
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.